Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pelvic Inflamatory Disease - Coggle Diagram
Pelvic Inflamatory Disease
klasifikasi
berdasarkan rekomendasi "infections disease society for obstetry & gynecol: derajat I (tanpa penyulit), derajat II (dengan penyulit), derajat III (penyebaran diluar organ organ pelvik)
berdasarkan patofisiologi: PID akut (<30 hari), subklinis, kronis (>30 hari)
etiologi
GO
Non GO: clamydia
Faktor Resiko: berganti ganti pasangan, pengidap IMS, pemakaian AKDR, perokok, menggunakan pembersih vagina
CMD
anamnesis: nyeri perut bagian bawah, riwayat keputihan/ keputihan abnormal, demam, dispareunia, disuria, mual, muntah, keluar cairan mukopurulrn kehijauan, perdarahan pervaginam, penggunaan AKDR, sakit saat senggama
Pemfis: pemeriksaan ginekologi (nyeri goyang servix, nyeri tekan pada uterus, adnexa, keluar cairan mukopurulen
Penunjang: darah rutin, swab vagina- pewarnaan gram
Komplikasi: infertilitas, abses ovarium atau tuba, nyeri panggul kronis, sepsis
DD: endometriosis, kehamilan ektopik, kista ovarium, tumor ovarium, endometritis
Tatalaksana
oral rawat jalan
Rejimen A: levofloxacin 500 mg (1X1), ofloxacin 400 mg, metrodinazol 500 mg (2x1) 14 hari
Rejimen B: ceftriaxone 250 mg IM, doksisiklin 100 mgperoral (2x1), metronidazol 500 mg (2x1) selama 14 hari
Parenteral
Rejimen A: cefotetan 2 g IV, cefoxitin 2 gr IV, doksisiklin 100 mg per oral/IV
Rejimen B: klindamisin 900 mg IV setiap 8 jam
Edukasi dan Pencegahan: Jangan berganti-ganti pasangan, Gunakan kondom saat berhubungan seksual, Periksa kesehatan secara rutin jika memiliki risiko tertular infeksi menular seksual, Konsultasikan pilihan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi dengan dokter, Bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang dan jangan sebaliknya.
Indikasi Rujukan: kehamilan, pengobatan rawat jalan yang gagal, penyakit klinis yang parah, PID dengan abses panggul, atau adanya indikasi intervensi bedah, nyeri parah dipanggul / perut bagian bawah, mual muntah terus menerus sehingga sulit makan, demam lebih dari 38 derajat celcius, Keputihan dengan warna yang berbeda dari biasanya
Patofisiologi Vaginal Discharge: Pada vagina terdapat 95% flora normal lactobacillus sp. Yang berperan menjaga pH agar tetap asam Dan sisanya adalah patogen- lactobacillus sp. Menguraikan glikogen menjadi asam laktat dan produksi H2o2 sehingga pH menjadi basa-jumlah bakteri patogen akan mendominasi-fagositosis-flour albus patologis
Patofisiologi PID: infeksi saluran genital wanita bagian atas menyebabkan inflamasi, mengakibatkan jaringan parut, perlengketan, dan obstruksi parsial,/ total dari saluran tuba, mengakibatkan hilangnya sel epitel bersilia di sepanjang lapisan tuba falopi, sehingga terjadi ganggu transportasi ovum lalu terjadi peningkatan risiko infertilitas dan kehamilan ektopik. Adhesi mengakibatkan nyeri panggul kronis