Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
UREMIC ENCEPALOPATI - Coggle Diagram
UREMIC ENCEPALOPATI
DD penurunan kesadaran
toksoplasmosis cerebri
meningitis
ensefalitis
ketoasidosis diabetik
ensepalopati hipertensi
definisi & etiologi
definisi
Ensefalopati uremikum adalah gangguan otak yang terjadi pada pasien gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Kondisi ini biasanya ditandai dengan angka laju filtrasi glomerulus (eGFR) menurun dan tetap di bawah 15 mL/menit.
Uremia adalah kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi dengan baik, akibatnya racun yang seharusnya dibuang melalui urin justru akan tetap berada di aliran darah. Racun tersebut adalah urea dan kreatinin.
Ensefalopati uremikum merupakan kelainan fungsi otak yang disebabkan karena gagal ginjal akut atau kronis
etiologi
Gangguan elektrolit
Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi
Cedera kepala
Pasokan oksigen ke otak yang menurun, misalnya leher bayi terlilit tali pusar atau CPR yang terlambat pada penderita serangan jantung
Penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer
Sindrom Wernicke–Korsakof yang dipicu oleh kecanduan alkohol atau kekurangan nutrisi (malnutrisi)
Infeksi pada otak, seperti meningitis, rabies, dan penyakit sapi gila
Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi
Penyakit Hashimoto
Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sirosis, gagal jantung, atau gagal ginjal
Paparan zat kimia atau radiasi dalam waktu yang lama
Tumor otak
Kanker
Penyebab Ensefalopati Uremikum
Senyawa yang terlibat dalam ensefalopati uremikum adalah urea. Suatu kondisi dimana kadar urea dalam tubuh sangat tinggi, sehingga menjadi racun bagi tubuh itu sendiri atau biasa disebut dengan toksik uremik. Kondisi ini biasanya ditandai dengan angka laju filtrasi glomerulus (eGFR) menurun dan tetap di bawah 15 mL/menit.
Seseorang yang berisiko terkena ensefalopati uremikum adalah penderita diabetes dan tekanan darah tinggi. Diabetes menyebabkan kerusakan pada banyak organ di tubuh, termasuk ginjal, jantung, pembuluh darah, saraf, dan mata.
Sementara, tekanan darah tinggi, atau hipertensi, terjadi ketika tekanan darah ke dinding pembuluh darah meningkat. Jika tidak terkontrol, tekanan darah tinggi dapat menjadi penyebab utama serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis yang mengarah pada ensefalopati uremikum.
faktor resiko
Benturan keras pada otak, sering mengalami benturan keras pada otak, dan meningkatkan risiko seseorang mengidap ensefalopati. Hal ini disebabkan oleh trauma atau cedera yang terjadi pada otak karena terjadinya kerusakan pada otak.
Zat-zat beracun seperti narkoba, orang yang menggunakan narkoba, atau mengonsumsi zat-zat beracun lainnya, berisiko untuk terkena ensefalopati.
Makanan tidak sehat atau junk food, penerapan pola makan dan hidup sehat harus dilakukan guna mencegah penyakit ensefalopati. Orang yang mengonsumsi makanan tidak sehat atau junk food berlebihan, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena ensefalopati. Pasalnya, junk food bisa menimbulkan kerusakan dan penyakit pada sebagian organ tubuh, jika dikonsumsi secara berlebihan.
faktor komorbid/RPT: DM, hipertensi yang tidak terkontrol
patofisiologi
Ada penumpukan hasil metabolisme
2. Ada gangguan dari intermediari metabolisme
3. Imbalans antara perangsangan dan penghambatan neuro transmiter.
Ada ganggaun Hormon
penumpukan organik substans yg banyak:
5. Uremic neurotoxins, uric acid, hipurric acid, ber bagai Amino acid, polypeptides, polyamines, phenol
6. conjugate phenols, phenolic dan indolic acid acetone, glucorobic acid, carnitine, myoinositol, sulfat, phosphate, dan molekul2 sedang.
guanidino compounds, meningkat dalam serum, penghambat GABA (Gamma Amino Butyric Acid) dan glycine
Penghambat jalur transketolase dan menghambat perobahan demyelinasi dari syaraf sentral dan perifer
Methylguanine -> kejang, twiching.
Fungsi Brain Metabolik berkurang -> meningkat; creatin phosp. ; ATP; Glukosa, Berkurang : monophosphate AMP; ADP dan Lactose
Aktifasi reseptor N-methyl-d-aspartat dan bersamaan dengan inhibisi GABA [Gamma Amino Butyric Acid) (A)lergeic neurotransmission
Gangguan Hormonal.
Meningkat : PTH; Insulin; Growth Hormon; Glucagon; Thyrotoxin; Prolactin; Luteinizing hormon; dan Gastrin.
PTH : Mendesak masuknya Ca kedalam Neuron. Ca adalah mediato essential utk neurotransmitter.
merusak fungsi CEREBRUM oleh karena salah satu proses tersebut diatas (1-10)
CMD
SYMPTOM & SIGN
Mulai mendadak / tiba-tiba
Berlanjut Lambat atau Cepat
Timbul perubahan Sensorium, kehilangan memory, gangguan consentrasi depressi, dilusi, letargi, irritabel, lelah, insomia, psychosis, stupor, catatonia dan Coma.
Sukar Berbicara, Pruritus, muscle twiching, atau kaki restlesness
PEMFIS
Myoclonik Jerk, Twiching, atau faciculation
( Uremic-Twiching-convulsion)
Dysarthria
Agitasi
Tetany
Kejang, biasanyaTonik-Klonik
Confusi, Stupor dan Coma
gejala ringan
Anoreksia, gangguan makan akibat takut gemuk
Mual
Gelisah
Mudah merasa kantuk
Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
Fungsi kognitif melambat
gejala berat
Muntah
Ketidakstabilan emosional
Fungsi kognitif menurun
Disorientasi atau linglung
Berperilaku aneh
Koma
PEMJANG
PENCITRAAN:
Pencitraan otak, hasilnya terbatas
CT Scan dan MRI, terlihat atrophy Cerebral, dilatasi sekunder Vebtricle Exclusi : ICH ( Intra Cranial Hemorrhage) dan SDH (Sub Dural Hemorrhage)
Intensitas signal meningkat pada area Cortex dan Subcortex dari Lobus Parietal dan Occipital.
Sembuh sesudah Dialysis
EEG
EEG sangat bermanfaat utk penderita,dan utk monitor progresifitas.
Umumnya: Gelombang lambat, makin lambat makin parah
Pada akut uremia:
Ada Low voltage yang irregulerdgn gelombang lambat diposterior, rythme alfa dan kadang gelombang theta yg kacau, kalau bilateral twiching
Sesudah dialysis dimulai, EEG masi jelek –6 mgg mulai normal sesudah
Fungsi ginjal membaik
GAMBARAN HISTOLOGI OTAK PADA UE
Meningeal fibrosis, Gial berobah, Vascular degenerasi,
fokal dan diffuse neuronal dan fokal demyelinsasi
Dan infact kecil, ok. Hipertensi dan fokal necrosis
Cereberal akut granule sel necrosis.
ATROPHY OTAK, dan KELAINAN VASCULAR pd UE, Ada small necrosis, ada demyelinisasi ada fibrosis
Pemeriksaan hitung darah lengkap
Panel metabolik komprehensif (CMP), untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan elektrolit dalam tubuh
Skrinning toksikologi
Pemeriksaan adar magnesium, fosfor, dan asam laktat
Fungsi kognitif yang meliputi trial making test, continuous memory, dan choice reaction time
tatalaksana awal
Koreksi ganggaun Metabolik
Dialysis (HD atau PD)
Transplantasi Ginjal
Gejala hilang kl fungsi ginjal membaik
Kejang bisa diobati dgn anticonvulsan
komplikasi & prognosis
komplikasi
Kejang
Koma
Kematian
Pembengkakan otak
Penurunan kemampuan berpikir
Lumpuh
prognosis
dengan inisiasi Renal Replacement Therapy (RRT) -> prognosis membaik
lama perbaikan dari perubahan EEG, dan mungkin tidak kembali ke baseline
beberapa gg. kognitif di otak tidak dapat diubah
edukasi & pencegahan
edukasi
life modification
jaga/kontrol RPT/komorbiditas UE
olahraga teratur intensitas ringan-sedang
pencegahan
Mengatur kadar gula darah
Mengatur tekanan darah
Mempertahankan berat badan yang sehat
Menjalankan pola makan yang menyehatkan jantung, seperti rendah gula dan kolesterol dan tinggi serat, biji-bijian, serta buah-buahan dan sayuran
Mengurangi asupan garam
Minum air putih yang cukup
Membatasi konsumsi alkohol
Tidak merokok
Mengurangi konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas
Mengurangi stres
Olah raga secara teratur
Shelin Cantika Maharani (1908260196)