Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

ASIAN CHRISTIAN - Coggle Diagram

- - - - 2 Ciri kekristenan Asia terhadap orang miskin:
        
        Memanusiakan manusiamiskin
        
        Keberpihakan kepada orang-orang yang tertindas
      - Kekristenan di Asia hadir untuk mengurangi kemiskinan yang disebabkan oleh kolonial Barat yang juga menjadi kapal bagi masuknya kekristenan kolonial.
      - Inkulturasi gereja dengan budaya-budaya lokal
        
        inkulturasi menggabungkan karakteristik dari ketiga istilah: (i) inkarnasi, (ii) enkulturasi, dan (iii) akulturasi. Oleh karena itu, inkulturasi mengacu pada (i) perwujudan iman Kristen dalam budaya lokal, (ii) melalui proses belajar tentang budaya, dan (iii) sebagai hasil interaksi antara budaya lokal dan agama Kristen.
        
        Implikasi dari proses inkulturasi: (1) Harus ada simbiosis dalam bentuk saling menghormati, keterbukaan dan kepercayaan. (2)Proses belajar dua arah, (3)Inkulturasi seumur hidup antara keKristenan dan budaya lokal
        
        Inkulturasi di India di prakarsai oleh Jesuit Italia, Roberto de Nobili yang mau belajar dan berperilaku sesuai dengan budaya lokal India untuk dapat melakukan pendekatan kultural. Hal ini terjadi setelah datangnya kaum Nestorian Portugis yang mengklain sekte Kristen di Merakala yang didirikan oleh Santo Tomas sebagai sebuah kesesatan.
        
        Tokoh inkulturasi Kristen di Cina adalah Imam Jesuit Matteo Ricci (1552-1610) yang beradaptasi dengan budaya Tionghoa dengan metode misionarisnya yang akomodatif
        
        Di Vietnam Ada Rhodes yang menjadi misionaris dengan beberapa pemahaman inkulturasinya seperti: (1) Tidak ada metode tunggal yang berlaku untuk setiap orang dimanapun (2) Pendekatan KeKristenan tidak boleh merendahkan kepercayaan dan praktik agama lain. (3)Trinitas bisa diperkenalkan sebelum pembabtisan. (4) Katekese dimulai dengan kebenaran iman Kristen dan penciptaan dunia. (5) Adanya kesulitan untuk menjelaskan inkarnasi. (6) Menterjemahkan iman dalam bahasa dan kosa kata yang digunakan adalah sangat penting.
      - Dialog lintas agama menjadi ciri pembeda teologi Asia dengan BaratDialog lintas agama menjadi ciri pembeda teologi Asia dengan Barat
        
        Dialog antar agama adalah membangun jembatan lintas agama yang berbeda. Misi Kristen tidak dipahami secara sempit, namun holistik untuk membangun kerajaan Allah di bumi, dimana orang-orang Kristen membina kemitraan dengan orang beragama lain untuk pelayanan kemanusiaan.
        
        Pluralisme dipandang sebagai perwujudan teologi harmoni Asia
        
        Pluralisme dipandang sebagai fenomina, dimana beberapa pihak yang melihat fenomena yang sama mungkin memiliki persepsi yang sangat berbeda sehingga terjadi divergensi realitas dan konsep logika
        
        Mendukung pluralisme tidak berarti seseorang menerima relativisme, yang menganut tesis bahwa semua poin sama-sama valid dan tidak ada yang namanya Kebenaran. Subjektivisme atau relativisme radikal ini sebenarnya dikutuk oleh semua agama besar di Asia, terutama ketika nilai-nilai dasar kemanusiaan pun direlatifkan
      - 4 siklus pastoral, Siklus Pastoral adalah metodologi yang terdiri dari empat langkah, (i) dimulai dengan pengalaman, (ii) mengarah pada analisis, (iii) diikuti dengan refleksi, dan (iv) memuncak dalam tindakan. Tindakan tersebut kemudian merupakan situasi hermeneutis baru, yang mengarah pada pengalaman baru, analisis, refleksi, dan tindakan baru. Siklus itu berulang.
      - Mengikuti Thomas Aquinas, yang berpendapat bahwa pengetahuan manusia berorientasi pada keberadaan, dan bahwa yang pertama adalah Tuhan, Asian Theology menganut tesis bahwa pengetahuan manusia pada akhirnya berorientasi pada Tuhan. Pengetahuan ini datang melalui penciptaan, yang berarti datang melalui indera kita, yaitu melalui alam fisik indrawi.
      - Teologi Harmoni mengambil konsep Yin-yang. Cirinya adalah: (1) Segala sesuatu dalam hidup selalu bergerak dan berubah dan merupakan sebuah proses. Hal ini dinyatakan oleh I Ching dalam bukunya "The theology of change" atau kitab perubahan (2) teologi harmoni berpegang pada 2 kutub tanpa mengesampingkan satu demi yang lain. (3) Jika harus mengutamakan satu dari 2 kutub maka harus mengutamakan yin atas yang, Mengutamakan yang lemah, tidak mulia dari yang kuat dan lebih mulia. Dao De Ching mengatakan mengetahui yang jantan, tapi berpegang teguh pada yang feminin.(4) Keempat, teologi harmoni berdiri di atas keyakinan “hidup dan biarkan hidup”. Mengejar
        ide atau tujuan secara agresif bukanlah cara yang tepat. Ini bertentangan dengan Dao (Jalan) alam semesta dan bertentangan dengan butir harmoni kosmik
- - - - Di Korea, ada gerakan Minjung yang berakar pada Gerakan Petani Donghak tahun 1894 untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan tuan tanah. Gerakan ini digagas oleh Jae-Woo Choi. Teologi Minjung adalah teologi rakyat. Rakyat yang dimaksud bukan rakyat secara keseluruhan, melainkan rakyat kecil, miskin dan tertindas; mereka berhak menyuarakan teologi yang muncul dari kegelisahan serta keprihatinan konteks. Teologi ini dilahirkan dan menjadi dewasa selama dua dekade pergumulan terhadap hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial di bawah rezim-rezim militer yang menekan sejak awal tahun 1970-an