Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
lemas dan berkeringat, RADINDA MUTIARA NADINE - Coggle Diagram
lemas dan berkeringat
CMD
Pengukuran Tekanan Darah. Seseorang yang mengalami syok kardiogenik akan mengalami penurunan tekanan darah secara drastis yaitu di bawah 90 mmHg.
Tes darah. Tes darah menunjukkan kerusakan serius pada jaringan jantung. Tes ini untuk mengetahui kadar oksigen darah serta kerusakan otot jantung yang terjadi. Jika syok kardiogenik karena serangan jantung, maka lebih banyak enzim yang menandakan kerusakan jantung dan kadar oksigen darah kurang dari normal.
Kateterisasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya penyempitan pembuluh darah koroner yang menuju jantung, sekaligus mengecek tingkat keparahannya. Kateterisasi dapat mengukur tekanan dalam bilik jantung.
Rontgen dada. Rontgen dada dilakukan untuk melihat struktur fisik serta ukuran jantung dan kondisi paru-paru, seperti ada tidaknya cairan dalam paru-paru atau di sekitar jantung
Elektrokardiogram (EKG). Prosedur rekam jantung ini menunjukkan aktivitas listrik jantung. EKG menunjukkan aritmia (detak jantung tidak teratur) seperti takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel yang menjadi penyebab syok kardiogenik.
Ekokardiogram. Pemeriksaan ekokardiogram memanfaatkan gelombang suara untuk melihat struktur, ketebalan, dan gerak tiap denyut jantung.
definisi,etiology dan faktor risiko
definisi ; Syok kardiogenik adalah salah satu masalah kesehatan yang datang secara tiba-tiba dan bisa mengancam jiwa. Kondisi ini berkaitan dengan penyakit jantung yang muncul mendadak, seperti serangan jantung.
etiology ; Etiologi syok kardiogenik adalah disfungsi pada jantung, yang dapat dibagi menjadi syok akibat gagal jantung kanan atau gagal jantung kiri. Penyebab syok kardiogenik tersering adalah infark miokard akut dengan disfungsi ventrikel kiri, mencapai 80% kasus syok kardiogenik. Kasus terbanyak adalah infark pada dinding anterior
faktor risiko ; Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya syok kardiogenik. Misalnya: Masalah kardiovaskular, penyakit jantung, dan pembuluh darah seperti gagal jantung, serangan jantung, hingga kerusakan katup jantung, bisa memicu terjadi syok kardiogenik.
prognosis dan komplikasi
prognosis ; Syok kardiogenik adalah penyebab kematian utama pada infark koroner akut, dengan angka mortalitas mencapai 70-90%. Kunci dari prognosis yang baik adalah diagnosis, pemberian terapi suportif dan revaskularisasi arteri koroner yang segera pada pasien dengan iskemia dan infark miokard
komplikai ; Jika tidak segera ditangani, syok kardiogenik dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena membuat berbagai organ kekurangan oksigen. Selain itu, komplikasi yang dapat terjadi akibat syok kardiogenik adalah: Henti jantung. Gangguan irama jantung. Kerusakan ginjal.
edukasi dan pencegahan
edukasi ; Pasien sebaiknya diberikan edukasi mengenai tanda dan gejala awal dari sindrom koroner akut. Syok kardiogenik dapat dibantu dengan diagnosis sedini mungkin dan memulai tata laksana korektif lebih cepat. Untuk itu, pasien perlu diedukasi untuk segera datang ke layanan kesehatan terdekat jika mengalami tanda dan gejala awal sindrom koroner akut. Berikan juga edukasi mengenai faktor risiko penyakit jantung, terutama yang bisa diubah, seperti merokok, diet, olahraga
pencegahan ; Jalani Gaya Hidup Sehat, Konsumsi Makanan Sehat untuk Jantung, Hindari Penyakit yang Meningkatkan Risiko Syok Kardiogenik
tanda dan gejala
Sesak napas. Napas tersengal. Detak jantung cepat, Denyut nadi melemah, Penurunan kesadaran, Kebingungan, Kulit tampak pucat dan dingin ketika disentuh, Frekuensi buang air kecil berkurang
-
-
tatalaksana
Penatalaksanaan awal mencakup pemberian oksigen, resusitasi cairan untuk koreksi hipovolemia dan hipotensi, kecuali adanya edema paru, diikuti dengan pemberian segera medikamentosa seperti vasopresor dan inotropik untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung.
-
-