Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Syok kardiogenik - Coggle Diagram
Syok kardiogenik
-
-
Klasifikasi
Tahap I, syok terkompensasi (non-progresif) ditandai dengan respons kompensatorik, dapat menstabilkan sirkulasi, mencegah kemunduran lebih lanjut
Tahap II, tahap progresif, ditandai dengan manisfestasi sistemis dari hipoperfusidan keemunduran fungsi organ
Tahap III, refrakter (irreversible), ditandai dengan kerusakan sel yang hebat tidak pdapat lagi dihindari, yang pad akhirnya menuju ke kematian
Etiologi
Infark Miokardium : jantung yang rusak tidak dapat memompa darah dan curah jantung tiba-tiba menurun.
Aritmia Ventrikel yang Mematikan : pasien dengan takikardia terus menerusakan dengan cepat menjadi tidak stabil.
Gagal Jantung Stadium Akhir : jaringan parut di miokardium akibat serangan jantung sebelumnyaa, dilatasi ventrikel, dan iskemia miokardium kronis merusak otot jantung, dan gerak dinding menjadi tidak terkoordinasi (ruang ventrikel tidak padat memompa secara bersamaan.
Tanda dan gejala
Timbulnya tiba-tiba dalam waktu 4-6 jam setlah infark akibat gangguanmiokard miokard atau rupture dinding bebas ventrikel kiri
-
Timbulnya tiba-tiba 2 hingga 10 hari setelah infark miokard disertai timbulnya bising mitral sistolik, ruptur septum atau disosiasi elektro mekanik.
Cara mendiagnosa
anamnesis
Riwayat nyeri dada khas infark atau nyeri yang kurang berat, dapat dengan gejala yang kurang-khas,seperti mual / muntah, sesak napas, kelelahan, jantung berdebar atau sinkop. Terdapatnya riwayatfaktor resiko PJK.
pemeriksaan fisik
Nadi halus, TDS ≤ 90 mmHg, tanda-tanda hipoperfusi seperti akral dingin, berkurangnya output urin danperubahan status mental juga dapat ditemukan tanda kongesti pulmonal
pemeriksaan penunjang
Syok karena penyebab lain perdarahan, sepsis, diseksi aorta, dan emboli paru masif
-
Faktor risiko
-
Masalah kardiovaskular, penyakit jantung, dan pembuluh darah seperti gagal jantung, serangan jantung, hingga kerusakan katup jantung
-
Tatalaksana
Penanganan awal : resusitasi cairan, oksigenasi dan proteksi jalan nafas, koreksi hipovolemia dan hipotensi
Intervensi farmakologi :
sesuai penyebabnya, misalnya infark miokard atau sindrom coroner akut diberikan aspirin dan heparin
obat vasokontriksi, misalnya dopamine, epinefrin, dan norepinefrin
mempertahankan tekanan darah yang adekuat untuk mempertahankan perfusi jaringan dan volume intravaskuler
-
Definisis
merupakan suatu kondisi dimana terjadi hipoksia jaringan sebagai akibat dari menurunnya curah jantung, meskipun volume intravaskuler cukup
-
Diagnosis banding
Syok karena penyebab lain perdarahan, sepsis, diseksi aorta, dan emboli paru masif