Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SYOK KARDIOGENIK E.C ACS NSTEMI - Coggle Diagram
SYOK KARDIOGENIK E.C ACS NSTEMI
Definisi dan Klasifikasi Syok
Definisi
sindrom gangguan patofisiologi berat yang ketika berlanjut menyebabkan perfusi jaringan yang buruk, hal ini dapat dikaitkan dengan metabolisme sel yang tidak normal. selain itu, syok merupakan kegagalan sirkulasi perifer yang menyeluruh sehingga perfusi jaringan menjadi tidak adekuat
Klasifikasi
syok hipovolemik
syok kardiogenik
syok obstruktif
syok distributif
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
henti jantung paru
disritmia
gagal multisistem organ
stroke
tromboemboli
Prognosis
kurang dari 30% tingkat kelangsungan hidup untuk syok kardiogenik. prognosis yang sangat buruk
Diagnosa Banding
syok hipovolemik
syok distributif
syok obstruktif
Patofisiologi
syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan.
Kerusakan miokardium baik iskemia dan infark pada miokardium mengakibatkan perubahan metabolism dan terjadi asidosis metabolic pada miokardium yang berlanjut pada gangguan kontraktilitas miokardium yang berakibat pada penurunan volume sekuncup yang di keluarkan oleh ventrikel. penurunan curah jantung dan hipotensi arteria disebabkan karena adanya gangguan fungsi miokardium yang berat.
Tatalaksana Awal Kondisi Darurat
Ventilasi: pemberian oksigen sebaiknya dimulai sesegera mungkin untuk meningkatkan hantaran oksigen dan mencegah hipertensi pulmonal. intubasi endotrakeal sebaiknya dilakukan untuk memberikan ventilasi mekanik pada pasien dyspnea berat, hipoksemia, atau asidosis persisten (pH <7,30)
Resusitasi cairan: bertujuan untuk meningkatkan aliran darah mikrovaskuler dan meningkatkan curah jantung. hal ini sangat bermanfaat untuk syok kardiogenik karena edema pada syok kardiogenik dapat menurunkan cairan intravaskular efektif
Pemberian agen vasoaktif: agonis adrenergic merupaka lini pertama vasopressor. norepinefrin merupakan pilihan pertama vasopressor pada syok dengan manfaat peningkatan laju nadi dan curah jantung. dosis noepinefrin 0,1-2 mcg/kg/menit
Pemeriksaan Fisik
Hipotensi dan penyempitan tekanan denyutan
Hipertermi, normotermi, atau hipotermi dapat terjadi pada syok
Detak jantung naik, frekuensi nafas naik, kesadaran turun
Produksi urin turun
Gambaran klinis syok kardiogenik tampak sama dengan gejala klinis syok hipovolemik, ditambah dengan adanya disritmia, bising jantung, gallop
Syok obstruktif, tampak hampir sama dengan syok kardiogenik dan hipovolemik. Gejala klinis juga tergantung etiologi penyebabnya, yang sering terjadi adalah tromboemboli paru, tamponade jantung, obstruksi arterioventrikuler, tension pneumothorax. Gejala ini akan berlanjut sebagai tanda-tanda akut kor pulmonal dan payah jantung kanan: pulsasi vena jugularis, gallop, bising pulmonal, aritmia. Karakteristik manifestasi klinis tamponade jantung: suara jantung menjauh, pulsus altemans, JVP selama inspirasi. Sedangkan emboli pulmonal: disritmia jantung, gagal jantung kongesti
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi
syok hipovolemik: akibat perdarahan hebat atau tidak langsung karena hilangnya cairan yang berasal dari plasma (diare berat, pengeluaran urin berlebihan atau keringat berlebihan)
syok kardiogenik: akibat kegagalan jantung yang melemah untuk memompa darah secara adekuat
syok distributif: akibat vasodilatasi luas yang dicetuskan oleh adanya zat-zat vasodilator. pengeluaran histamineg berlebihan pada reaksi alergi hebat dapat menyebabkan vasodilatasi luas (syok anafilatik) dan syok neurogenik, vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis
syok distributif akibat adanya gangguan pada distribusi volume sirkulasi pada perubahan resistensi pembuluh darah dan akibat permeabilitasnya
Faktor Risiko
gagal jantung
serangan jantung
kerusakan katup jantung
Diabetes mellitus
merokok
dislipidemia
Pemeriksaan Penunjang
EKG: untuk mengetahui adanya infark miokard dan/atau iskemia miokard
Rongent Dada : menyingkirkan penyebab syok atau nyeri dada lainnya.
Kateterisasi Jantung : Menentukan penyebab dan jenis syok dengan melihat tekanan kapiler paru dan indeks jantung
Enzim Jantung : mengetahui syok kardiogenik disebabkan oleh infark miokard akut. Enzim jantung dapat berupa kreatinin kinase, troponin, myoglobin dan LDH
Hitung Darah Lengkap : melihat adanya anemia, infeksi atau koagulopati akibat sepsis yang mendasari terjadinya syok kardiogenik
Ekokardiografi : menentukan penyebab syok kardiogenik dengan melihat fungsi sistolik dan diastolik jantung
Tanda dan Gejala Syok
peningkatan tahanan vaskular (kulit pucat, akral dingin, oliguria)
tonus saraf adrenergik meningkat (takikardi, keringat banyak, cemas, mual muntah, diare)
hipoperfusi organ vital (nyeri dada, sesak napas, penurunan kesadaran)