Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Syok Kardiogenik (Naura Nafisa Medina 1908260131) - Coggle Diagram
Syok Kardiogenik
(Naura Nafisa Medina 1908260131)
Etiologi & Klasifikasi Syok
Etiologi
kegagalan jantung yang melemah untuk memompa darah secara adekuat
vasodilatasi luas yang dicetuskan oleh adanya zat-zat vasodilator.
penurunan volume darah
adanya gangguan pada distribusi volume sirkulasi
Klasifikasi Syok
Syok Kardiogenik
Syok Distributif
Syok Hipovolemik
Syok Obstruktif
Diagnosa Banding Syok Kardiogenik
Syok Distributif
Syok Obstruktif
Syok Hipovolemik
Sindrom Koroner Akut
gagal jantung kongestif & edema paru
Definisi & Etiologi Syok Kardiogenik
Definisi
keadaan yang mengakibatkan jantung mendadak tidak mampu memompa darah untuk ke otak, ginjal, dan organ vital lainnya
Etiologi
terjadi akibat beberapa jenis kerusakan, gangguanatau cedera pada jantung yang menghambat kemampuan jantungg untuk berkontraksisecara efektif dan memompa darah
Definisi, Etiologi, Faktor Risiko Infark Miokard
Etiologi
adanya thrombus
emboli
arteri koronaria
rupturnya plak
aterosklerosis
berbagai
penyakit inflamasi sistemik
anomali arteri koronaria kongenital
Faktor Risiko
Tidak dapat diubah
Jenis Kelamin
Ras
Usia
Riwayat Keluarga
Dapat diubah
merokok
gangguan toleransi glukosa
hipertensi
peningkatan kadar kolesterol total, koles- terol LDL, trigliserida
Definisi
kematian atau nekrosis jaringanmiokard akibat penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronariake jantung atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tibatiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup.
Edukasi & Pencegahan Syok Kardiogenik
Edukasi
Edukasi faktor risiko
Edukasi gaya hidup sehat
Edukasi gizi & pola makan
Edukasi obat-obatan
Pencegahan
Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan pada pasien yang memiliki riwayat sindrom koroner akut dengan mempersiapkan nitrogliserin pasien untuk dikonsumsi saat terjadi gejala awal. Pencegahan ini dilakukan pada saat pasien sudah terjadi atau baru terdiagnosa.
Tersier
Mencegah progresi dari komplikasi dari syok agar tubuh tidak
mengalami kecacatan.
Pencegahan komplikasi meliputi pemulihan status volume, koreksi gangguan elektrolit, perbaiki fungsi jantung.
Mempertahankan dan meningkatkan angka kesembuhan
Primer
mengontrol diet
menjaga berat badan ideal
berhenti merokok
olahraga rutin
Stadium & Tanda Gejala Syok
Stadium Syok
tahap Dekompensasi
tahap Ireversibel
tahap Kompensasi
Tanda & Gejala Syok
kulit pucat dan dingin
sesak napas
pernapasan cepat
pingsan, penurunan kesadaran
pusing, lemas
sianosis
jantung berdebar, denyut nadi melemah
Cara Menegakkan Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Terdapat tanda-tanda hipoperfusi seperti (perabaan kulit ekstremitas dingin, takikardi, nadi lemah,hipotensi, bising usus berkurang, oliguria)
Terdapat tanda-tanda peningkatan preload seperti JVP meningkat atau terdapat ronki basah di basal
Profil hemodinamik basah dingin (wetand cold)
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Ekokardiografi
Hemodinamik monitoring invasive atau non invasif
Pemeriksaan analisa gas darah atau laktat
Anamnesis
Gangguan kesadaran mulai dari kondisi ringan hingga berat
Penurunan diuresis
Dapat disertai keringat dingin
Nadi lemah
Komplikasi & Prognosis Syok Kardiogenik
Komplikasi
gagal multisystem organ
stroke
disritmia
tromboemboli
cardiopulmonary arrest
Prognosis
Tanpa revaskularisasi (memperbaiki aliran darah arteri koroner yang tersumbat atau menyempit, sehingga darah bisa mengalir lancar kembali, mortalitas di rumah sakit mencapai 80%. Berdasarkan hasil studi di Amerika antara tahun 2003-2010, ditemukan tingkat mortalitas di rumah sakit menurun dari 45% ke 34%, dengan tingkat mortalitas tertinggi pada kelompok usia >75 tahun mencapai 55%.
Patofisiologi Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik di tandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen kejaringan. Nekrosis fokal diduga merupakan akibat dari ketidakseimbangan yang terus menerus antara kebutuhan suplai oksigen miokardium. Pembuluh coroner yangterserang juga tidak mampu meningkatkan aliran darah secara memadai sebagairespons terhadap peningkatan beban kerja dan kebutuhan oksigen jantung olehaktivitas respons kompensatorik seperti perangsang simpatik. Kontraktilitas ventrikelkiri dan kinerjanya menjadi sangat terganggu akibat dari proses infark. Pertahananperfusi jaringan menjadi tidak memadai, karena ventrikel kiri gagal bekerja sebagaipompa dan tidak mampu menyediakan curah jantung dengan baik. Maka dimulailahsiklus yang terus berulang. Siklus dimulai saat terjadinya infark yang berkelanjut dengan gangguan fungsi miokardium
Tatalaksana Syok Kardiogenik
Jika terjadi gangguan irama seperti taki/bradiaritmia atasi segera dengan pemberian preparatanti-arimia atau pemasangan pacu jantung, overdrive atau kardioversi
Monitoring invasive atau non invasif untukmengetahui status preload, SVR dan curah jantung(CO).
Pemasangan IVFD
Jika preload rendah maka diberikan fluid challenge 1-4 cc/kgBB/10 menit hingga dipastikan preload cukup.
Oksigen support (NRM atau CPAP, intubasi jika
terjadi gagal napas)
Jika CO rendah dengan SVR tinggi namun MAPmasih <70 mmHg maka diberikan preparatinotropiknon vasodilator (dobutamin) atau inodilator(milrinon). Pemasangan IABP harus direkomendasikan pada pasien syok dengan sindrom koroner akut.
Sedasi dengan midazolam, propofol atau morfin
Jika CO tinggi dengan SVR rendah maka diberikanpreparat vasopressor seperti noradrenalin atauadrenalin atau dopamine
Lakukan resusitasi jantung jika terjadi cardiac arrest
Dopamindosis rendah dapat diberikan pada kondisioliguria
Bedrest total
Pada syok kardiogenik yang refrakter pertimbangkan pemasangan IABP, ECMO atau LVAD sebagai bridging terapi definitif.
Semua pasien syok kardiogenik harus dirawat di ruang CVCU.
Terapi definitif seperti PCI, operasi penggantian katup, BMV (pada MS), urgent CABG harus segera dilakukan, atau transplantasi jantung bila memungkinkan