Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM IMUN DAN MEKANISME INFEKSI, ELDA ADITYA CAHYANI (1808260117) -…
SISTEM IMUN DAN MEKANISME INFEKSI
Bakteri
Jenis
Berdasarkan karakterisitik dinding sel:
Bakteri Gram positif adalah bakteri yang dinding selnya mengandung lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga menyerap warna violet dengan pewarnaan Gram. Contohnya Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Clostridium, Eubacterium, dan Staphylococcus.
Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga menyerap warna merah dengan pewarnaan Gram. Contohnya Rhizobium leguminosarum, Salmonella typhi, Helicobacter pylori, Neisseria gonorrhoeae, dan Haemophilus influenzae.
Berdasarkan bentuknya:
Coccus-> bakteri yang berbentuk bulat atau bola.
Basil-> bakteri berbentuk batang.
Spiral-> bakteri yang berbentuk melengkung.
Berdasarkan ada tidaknya flagela
Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagela. Contohnya, Escherichia coli.
Bakteri monotrik adalah bakteri yang memiliki satu flagela pada salah satu ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas aeruginosa.
Bakteri lofotrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas fluorescens.
Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela pada kedua ujung selnya. Contohnya, Aquaspirillum serpens.
Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela yang tersebar di seluruh permukaan dinding selnya. Contohnya, Salmonella typhi.
Struktur
Berdasarkan strukturnya bakteri terbagi menjadi dua yaitu struktur dasar dan struktur tambahan.
Struktur dasar meliputi -> dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, granula, DNA.
Struktur tambahan meliputi kapsul, flagellum, pili, fimbria,klorosom, vakuola, endospore.
Fungsi
Sebagai penghasil antibiotik, contohnya Streptomisin (dihasilkan oleh Streptomyces griseus), Kloramfenikol (dihasilkan oleh Streptomyces Venezuela), dan polimiksin (Bacillus Polymyxa).
Dalam bidang pertanian Bakteri-bakteri yang berperan menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Contohnya: Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Berperan dalam proses nitrifikasi dan menyuburkan tanah, misalnya Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
Sebagai makhluk pengurai. Menguraikan sisa-sisa bangkai dan tumbuhan yang mati. Peran ini dilakukan oleh bakteri-bakteri saprofit yang hidup di tanah, air tawar, maupun air laut.
Pemanfaatan bakteri dalam pembuatan yogurt (Lactobacillus bulgaris), dan mentega/keju (streptococcus Lactis).
Dapat berperan dalam proses pencernaan makanan, contohnya Escherichia coli, Menghasilkan vitamin K dan membusukkan makanan di usus besar.
Mekanisme Respon Imun (non-spesifik)
Dalam mekanisme imunitas non spesifik memiliki sifat selalu siap dan memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen pada individu yang sehat.
Sistem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi infeksi dan tidak perlu menerima pajanan sebelumnya, bersifat tidak spesifik karena tidak ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu, telah ada dan berfungsi sejak lahir.
Manifestasi respon imun alamiah dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran nafas, batuk dan bersin,lisozim, IgA, pH asam lambung.
salah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya antigen misalnya, bakteri, adalah dengan cara menghancurkan bakteri tersebut dengan cara nonspesifik melalui proses fagositosis.
Mekanisme Respon Imun (Spesifik)
Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda yang dianggap asing.
Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali dan terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut.
Benda asing yang sama, bila terpajan ulang akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.
Respon sistem imun spesifik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi oleh antigen namun memiliki perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama.
Sistem imun ini diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal dari sel progenitor limfoid.
Flora Normal dan Pathogen Opportunistik
Flora Normal
Definisi: Flora normal merupakan mikroorganisme yang bertempat pada suatu wilayah tanpa menyebabkan penyakit pada inang yang ditempati/iartikan sebagai mikroorganisme yang normal berada dalam suatu area di tubuh.
Fungsi:
mensintesis dan mengeluarkan vitamin.
mencegah kolonisasi oleh patogen.
memusuhi bakteri lain.
merangsang produksi antibody alami.
berperan penting dalam pertahanan tubuh karena mampu menghambat pertumbuhan organisme lain.
Flora normal digolongkan kedalam 2 jenis:
flora residen: mikroorganisme yang relatif tetap, jika terganggu secara pulih kembali, cth-> Streptococcus viridans.
flora transien: mikroorganisme nonpatogen yang berada dikulit dan selaput lendir/mukosa selama beberapa jam, hari atau minggu. cth-> Escherichia colli.
Pathogen Opportunistik
Definisi: merupakan bakteri yang secara alami bukan berada di habitat suatu lingkungan tetapi masuk akibat tercemarnya lingkungan tersebut dengan limbah manusia.
Klasifikasi:
Virus.
Bakteri.
Fungi.
Protozoa
Anatomi Sistem Limfatik
Pembuluh Limfe
merupakan muara kapiler limfe.
Pembuluh limfe ditemukan hampir di seluruh jaringan dan organ tubuh, KECUALI SSP, Bola mata, Telinga dalam, Epidermis, Cartilage dan Tulang
Limfe mencapai aliran darah dari sebagian tubuh melalui ductus thoracicus.
Limfe dari kepala, leher sisi dextra, extremitas superior dextra dan thorax sisi dextra mencapai darah melalui ductus lymphaticus dextra.
Nodus Limfatik
Massa kecil, oval seperti ginjal terdapat di sepanjang pembuluh limfatik.
Ukuran dari beberapa millimeter -2 cm
Organ Limfatik
Organ Limfatik Primer
Thymus:
Letak di Mediastinum Superior dan Anterior Thorax.
Bentuk pipih, berlobus dua, dextra dan sinistra.
-Pada bayi baru lahir Thymus memiliki ukuran terbesarnya.
Thymus terus berkembang sampai usia pubertas lalu mengalami involusi.
Tempat pembentukan sel limfosit T.
Sum-sum tulang: Diferensiasi Limfosit B atau Sel B.
Organ Limfatik Sekunder
Lien (Spleen):
Terletak di quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma yang memanjang dari iga 9-11.
Terletak di lateralis ginjal dan posterolateral gaster.
Berwarna kemerahan, bentuk lonjong.
Morfologi Lien: Lien berukuran sekitar 1 x 3 x 5 inchi, dengan berat sekitar 700 Ons (500gram).
Facies Lienalis:
Facies Diaphragma-> berhadapan dengan diaphragm dan costa IX-X sinistra strukturnya halus dan konveks.
Facies Viseralis-> terbagi menjadi 3
Facies gastica
Facies renalis
Facies Colica
Hilus Lienale: merupakan struktur lien yang dijumpai pada facies visceralis yang merupakan tempat menggantungnya cauda pankreas dan tempat keluar-masuk arteri dan vena lienalis serta nervus dan jaringan limfatik.
Kelenjar Getah Bening.
Jaringan Limfatik Selaput Lendir (MALT: Mucosa Associated Lymphatic Tissue ) dan paratonsil dari cincin pharyngeal “Waldeyer” (Tonsila pharyngea, palatina dan lingualis).
Jaringan Limfatik Bronchus (BALT : Bronchus Associated lymphatic tissue).
Jaringan Limfatik Usus (GALT) : Gut Associated Lymphatic Tissue, mis. Plaque Peyeri, Appendix vermiformis.
Nodul Limfatik
Berfungsi menyaring dan membunuh antigen.
Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extracelluler
Mekanisme Infeksi
infeksi terjadi jika mikroorganisme menyebar dari satu resevoar infeksi ke pejamu yang rentan. reservoar infeksi adalah tempat mikroorganisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak, dan dapat berupa individu itu sendiri (infeksi terhadap diri sendiri) atau dari individu lainnya (infeksi silang).
Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut:
periode inkubasi-> interval antara masuknya patogen tubuh dan munculnya gejala pertama.
tahap prodromal-> interval dari awitan tanda dan gejala non-spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
tahap sakit-> klien memanifestasikan gejala dan tanda yang spesifik terhadap jenis infeksi.
pemulihan-> interval saat munculnya gejala akut infeksi.
Virus
Jenis
Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.
Struktur
Kepala: Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks.
Isi tubuh: Isi tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral. contohnya pada virus virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza.
Ekor: Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang
Kapsid: Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
Fungsi
Virus dapat dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misal untuk terapi gen. Terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen.
Untuk pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga. Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau tanaman, misalnya Baculovirus.
Pembuatan vaksin protein, selubung virus dapat digunakan sebagai protein khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh melawan suatu penyakit.
Parasit
Helminth
Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides).
Manusia merupakan satu-satunya hospes Ascaris lumbricoides.
Cacing dewasa bebentuk silinder dengan ujung yang meruncing.
Stadium dewasa hidup di rongga usus halus.
Betina berukuran dengan panjang 20-35 cm dan tebal 3-6 mm. Jantan lebih kecil, panjang 12-31 cm dan tebal 2-4 mm dengan ujung melengkung.
Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak 100.000-200.000 butir sehari terdiri atas telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi.
Ukuran telur cacing dengan panjang 60-70 μm dan lebar 40-50 μm .
Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)
Manusia merupakan hospes cacing ini.penyakit yang disebabkannya disebut trikiuriasis.
Cacing betina panjangnya sekitar 5cm dan yang jantan sekitar
4 cm.
Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh.
Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat tumpul.
Cacing dewasa hidup di kolon asendens dengan bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus.
Satu ekor cacing betina dapat menghasilkan telur sehari 3.000-5.000 butir.
Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus).
Hospes parasit ini adalah manusia, Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat pada mucosa usus.
Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari.
Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira-kira 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi.
-Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut, telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larva rabditiform.
Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat 13 bertahan hidup 7-8 minggu di tanah.
Protozoa
Definisi: Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok.
Reproduksi:
a. cara aseksual-> Pembelahan binier / belah pasang (binary fission), Apa bila keadaan lingkungan baik, maka protozoa akan mengadakan pembelahan diri yang dimulai dari kariosom, kemudian nukleus dan seterusnya sitoplasma.
b. cara seksual-> Pada pembiakan seksual, dibentuk sel kelamin yaitu makrogametosit dan mikrogamet yang setelah belah reduksi menjadi makrogamet dan mikrogamet.
Klasifikasi:
Rhizopoda-> Entamoeba Histolytica, Entamoeba coli.
Flagellata-> Giardia lamblia, Trichomonas vaginalis.
Ciliata-> Balantidium coli.
Sporozoa-> Toxoplasma gondii, Plasmodium (Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, Plasmodium falciparum).
Arthropoda
Definisi: arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Karakteristik:
Tubuh dan kaki bersegmen.
Eksoskeleton (dinding tubuh) berkitin dan bersegmen.
Bernafas dengan permukaan tubuh, insang dan trakea.
Klasifikasi
Kelas Crustaceae, artinya memiliki kulit yang keras seperti udang, lobster dan kepiting.
Kelas Insecta,
Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula mereka sering pula disebut hexapoda.
Tubuh insekta terdiri atas caput, thorax dan abdomen.
Pada caput terdapat antena, mata dan mulut dengan bagian-bagiannya.
Thorax terdiri atas tiga pasang kaki yang beruas dan atau sepasang sayap.
Abdomen ini terdiri atas bagian terminal misalnya genital.
misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, semut, jangkrik, belalang, dan lebah.
kelas Myriapoda terdiri atas ordo Diplopoda
dan Chilopoda.
Ordo Diplopoda, berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak segmen, tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki 2 mata
tunggal, sepasang antena pendek dan sepasang mandibula. Contoh ordo ini adalah kaki seribu (Julus terestis).
Ordo Chilopoda, memiliki bentuk tubuh pipih dorsoventral, terdiri atas 15-173 ruas, yang masing-masing ruas terdapat
sepasang kaki. Contoh hewan ini adalah lipan.
Kelas Arachnoidea, Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu:
Scorpionida, memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contohnya kalajengking.
Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat penyengat), contoh hewan ini adalah laba-laba serigala (Pardosa amenata).
Arcarina, adalah kelompok hewan tungau.Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp.).
Histologi Sistem Limfatik
Limfatik Nodule:
Nodulus sekunder-> sentrom germinatifum ( sel limfosit B).
Nodulus primer tidak punya sentrum germinatifum( sel B istirahat, sel plasma, sel dendritik, magrofag, sel retikulum.
Tonsila: kumpulan jaringan limfoid yg terletak di bagian atas sal cerna-> epitel berlapis gepeng.
Tonsila Palatina = Punya nodulus limpatikus primer dan sekunder dgn sentrum germinatifum. Dipisahkan oleh jaringan ikat
Tonsila Lingualis = Pada sepertiga belakang lidah, Epitel berlapis gepeng tanpa tanduk.
Tonsila Pharingeal = Tunggal dibelakang faring, Ditutupi epitel respirasi.
Kelenjar Getah Bening (Lymph Node):
Gambaran makroskopik Bentuk seperti kacang ijo.
Thymus:
Korteks-> Sel retikulum epitelial, Pucat, inti lonjong, dan anak inti jelas, juluran sitoplasma panjang, terisi oleh tonofilamen yg melindungi timosit dr antigen selama pematangan.
Medula-> Terdiri dari sel retikulo epitelial dan limposit T matang tersusun longgar, Mengandung sel retikulo epitelial yang tersusun melingkar disebut : badan hasal yg jumlahnya meningkat dgn bertambahnya usia.
Jenis-Jenis Respon Imun
Respon imun spesifik: merupakan respon imun yang didapat, yang timbul akibat dari rangsangan antigen tertentu, sebagai akibat tubuh pernah terpapar sebelumnya. Respon imun spesifik dimulai dengan adanya aktivitas makrofag atau antigen precenting cell (APC) yang memproses antigen sehingga dapat menimbulkan interaksi dengan sel imun.
Respon imun seluler-> Diperankan oleh limfosit T (sel T) yang menghasilkan limfokin (sitokin / interleukin). Fungsi utama sistem imun spesifik seluler adalah untuk pertahanan terhadap bakteri dan virus intra seluler, jamur, parasit dan tumor.
Respon imun humoral-> Diperankan oleh limfosit B (sel B) yang menghasilkan antibodi. Bila sel B dirangsang oleh benda asing maka sel tersebut akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk zat anti atau antibody. Fungsi utama antibodi adalah pertahanan terhadap infeksi ekstra seluler virus dan bakteri serta netralisasi toksinnya.
Respon imun Non-spesifik: merupakan imunitas bawaan (innate immunity), dalam artian ini bahwa respon terhadap zat asing dapat terjadi walaupun tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar oleh zat tersebut. sebagai contoh, salah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya antigen misalnya, bakteri-> bakteri akan difagositosis.
ELDA ADITYA CAHYANI (1808260117)