Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Syok kardiogenik (SUCI WULANDARI 1908260103), SUCI WULANDARI 1908260103 …
Syok kardiogenik
(SUCI WULANDARI 1908260103)
Stadium syok
Stadium I adalah syok hipovolemik yang terjadi pada kehilangan darah hinggamaksimal 15% dari total volume darah.
stadium II adalah jika terjadi perdarahan sekitar 15-30%. Padastadium ini vasokontriksi arteri tidak lagi mampu mengkompensasi fungsikardiosirkulasi
Stadium III terjadi bila perdarahan mencapai 30-40%. Gejala yang muncul padastadium II menjadi semakin berat
Stadium IV adalah syok hipovolemik pada kehilangan darah lebih dari 40%. Pada saatini takikardi lebih dari 140 kali permenit
Klasifikasi syok
Tahap I, syok terkompensasi (non-progresif) ditandai dengan respons kompensatorik, dapat menstabilkan sirkulasi, mencegah kemunduran lebih lanjut
Tahap II, tahap progresif, ditandai dengan manisfestasi sistemis dari hipoperfusi dan keemunduran fungsi organ
Tahap III, refrakter (irreversible), ditandai dengan kerusakan sel yang hebat tidak dapat lagi dihindari, yang pad akhirnya menuju ke kematian
Tanda dan gejala syok
Sesak nafas
Pusing
Lemas
Sianosis
Jantung berdebar
Pingsan hingga hilang kesadaran
Keringat dingin, pucat
Definisi
Syok kardiogenik adalah keadaan yang mengakibatkan jantung mendadak tidak mampu memompa darah untuk ke otak, ginjal, dan organ vital lainnya
Etiologi
Penyebab syok kardiogenik terjadi akibat beberapa jenis kerusakan, gangguan atau cedera pada jantung yang menghambat kemampuan jantungg untuk berkontraksi secara efektif dan memompa darah. Pada syok kardiogenik, jantung mengalami kerusakan berat sehingga tidak bisa secara efektif memperfusi dirinya sendiri atau organ vital lainnya.
Faktor resiko
Usia
Masalah kardiovaskular
DM, obesitas, sepsis, pneumothorax
Patofisiologi
Syok kardiogenik di tandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan. Nekrosis fokal diduga merupakan akibat dari ketidakseimbangan yang terusmenerus antara kebutuhan suplai oksigen miokardium. Pembuluh coroner yang terserang juga tidak mampu meningkatkan aliran darah secara memadai sebagai
respons terhadap peningkatan beban kerja dan kebutuhan oksigen jantung oleh aktivitas respons kompensatorik seperti perangsang simpatik.Dari siklus ini dapat di telusuri bahwa siklus syok kardiogenik ini harus di putus
sedini mungkin untuk menyelamatkan miokardium ventrikel kiri dan mencegah perkembangan menuju tahap irreversible dimana perkembangan kondisi bertahap akan
menuju pada aritmia dan kematian
CMD
Anamnesis
RPK
RPO
RPT
Riw. Gizi
Riw. Kebiasaan
Riw. Lingkungan
Identitas pasien
Gangguan kesadaran mulai dari kondisi ringan
hingga berat
Penurunan diuresis
Nadi lemah
Pemfis
Terdapat tanda-tanda hipoperfusi seperti (perabaan
kulit ekstremitas dingin, takikardi, nadi lemah, hipotensi, bising usus berkurang, oliguria)
Terdapat tanda-tanda peningkatan preload seperti
JVP meningkat atau terdapat ronki basah di basal
Profil hemodinamik basah dingin (wetand cold)
Pem. Penunjang
EKG
Rontgen dada
Tes laboratorium
Enzim jantung
Ekokardiografi
Elektrolit
AGD
DD
Syok hipovolemik
Syok distributif
Syok obstruktif
Tatalaksana
Bedrest total
Lakukan resusitasi jantung jika terjadi cardiac arrest
c. Sedasi dengan midazolam, propofol atau morfin
Oksigen support (NRM atau CPAP, intubasi jika
terjadi gagal napas)
Jika preload rendah maka diberikan fluid challenge
1-4 cc/kgBB/10 menit hingga dipastikan preload cukup
Pada syok kardiogenik yang refrakter pertimbangkan
pemasangan IABP, ECMO atau LVAD sebagai bridging terapi definitif
Monitoring invasive atau non invasif untuk
mengetahui status preload, SVR dan curah jantung
Komprog
Komplikasi
Gagal multisystem organ
Stroke
Henti jantung paru
Tromboemboli
Disritmia
Prognosis
penyebab kematian utama pada infark koroner akut, dengan angka mortalitas mencapai 70-90%. Kunci dari prognosis yang baik adalah diagnosis, pemberian terapi suportif dan revaskularisasi arteri koroner yang segera pada pasien dengan iskemia dan infark miokard.
Edukasi dan pencegahan
Menghentikan paparan asap rokok, termasuk jangan merokok
Membatasi konsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh, serta menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak trans
Membatasi asupan gula dan alkohol
Berolahraga secara teratur
Menjaga agar berat badan ideal
SUCI WULANDARI
1908260103
SGD 4