Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
POLIMENOREA - Coggle Diagram
POLIMENOREA
-
-
TATALAKSANA
-
Progesteron (norethindrone acetat) diberikan 2,5-5 mg/hari, (medroxyprogesterone acetat) diberikan 10 mg/hari.
Penanganan awal : Bila keadaan hemodinamik tidak stabil dilakukan perawatan lanjutan. Bila keadaan hemodinamik stabil, segera dilakukan penanganan.
-
SIKLUS MENSTRUASI
Hormon yg mempengaruhi siklus menstruasi : Estrogen, Progensteron, Follicle stimulating hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH)
Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap bulan, sel telur harus dipilih kemudian dirangsang agar menjadi matang.
Proses terjadinya menstruasi : Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon. Luteinizing Hormon (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, mencetuskan ovulasi dan menstimulasi ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya pembuahan
DIAGNOSA BANDING
Kontrasepsi dalam rahim,terjadi pergeseran letak alat kontrasepsi dalam rahim.
-
Lesi – lesi organic seperti : mioma uteri, endometriosis, polip endometrium, keganasan pada organ dalam, menopause, kista ovarium, ca servix
CARA MENEGAKKAN DIAGNOSA
PEMFIS
-
Pem.inspekulo : tampak portio licin, ada darah dr OUE
-
-
-
-
-
ETIOLOGI
Terjadi karena ketidakseimbangan sistem hormon pada aksis hipotalamus, hipofisis, ovarium yang mengakibatkan terjadinya gangguan proses ovulasi (pelepasan sel telur). Maka, terjadi pemendekan waktu pada siklus mentruasi normal,sehingga mentruasi lebih sering.
Kondisi yang menyebabkan polimenorea : stres, infeksi menular seksual, endometriosis, perimenopause
DEFINISI
Kondisi ketika seorang wanita mengalami abnormalitas frekuensi menstruasi, yaitu siklus haid <21 hari.
PATOFISIOLOGI
Siklus menstruasi diatur oleh kelenjar hipotalamus di otak. Pada akhir siklus menstruasi kelenjar hipotalamus memproduksi hormone GnRH. Yang berfungsi menstimulasi kelenjar hipofisis agar mensekresikan hormon LH dan FSH.
FSH berfungsi merangsang perkembangan folikel.
LH berfungsi dalam peristiwa ovulasi. Serta menghasilkan progesteron oleh corpus luteum. Pada akhir siklus menstruasi kelenjar hipotalamus memproduksi hormon GnRH. Yang berfungsi menstimulasi kelenjar hipofisis agar mensekresikan hormon LH dan FSH. Hormon FSH berfungsi merangsang perkembangan folikel, sehingga ukuran folikel bertambah besar. Folikel terus berkembang oleh hormon FSH merbentuk folikel yang masak dan menghasilkan hormon estrogen.