Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Perception and Individual Decision Making - Coggle Diagram

- - - - Dalam menginterpretasikan apa yang kita lihat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan. Dalam beberapa hal kita ingin mendengar apa yang ingin kita dengar, kita ingin melihat apa yang kita lihat, bukan karena kebenaran tapi karena pemikiran kita.
    - - karakteristik target juga memengaruhi apa yang kita persepsikan, karena kita tidak melihat target secara terpisah, ada hubungan target dengan latar belakang yang memengaruhi persepsi, seperti kecenderungan kita untuk mengelompokkan hal-hal yang dekat dan hal yang serupa, ukuran, kesamaan, dll.
    - - waktu dimana kita melihat suatu objek atau peristiwa dapat memengaruhi atensi kita, seperti lokasi, cahaya, panas, atau faktor situasional.
- - - - Konsensus
        
        Setiap orang yang menghadapi situasi yang sama merespons dengan cara yang sama
      - Konsistensi
        
        semakin konsisten perilakunya maka cenderung untuk menghubungkan dengan penyebab internal
      - Kekhasan
        
        mengacu pada apakah individu menampilkan perilaku yang berbeda dalam situasi yang sama
  - - - Kita tidak dapat mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, kita akan melakukan seleksi persepsi. Dalam membuat pilihan ini berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap. Melihat apa yang ingin kita lihat, terkadang juga kita akan menarik kesimpulan yang tidak beralasan dari situasi yang ambigu.
    - - Halo effect adalah kecenderungan untuk menggambar kesan umum yang positif tentang individu berdasarkan satu karakteristik, seperti kecerdasan, kemampuan bersosialisasi, atau penampilan. Horns effect adalah kecenderungan untuk menggambar kesan umum yang negatif tentang individu berdasarkan satu karakteristik.
    - - evaluasi karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui atau yang peringkatnya lebih tinggi atau lebih rendah pada hal karakteristik yang sama
    - - menilai seseorang berdasarkan persepsi kita terhadap kelompok
  - - - orang-orang berusaha untuk memvalidasi persepsi mereka tentang kenyataan bahkan ketika persepsi ini salah. Self-fulfilling prophecy dan Pygmalion menggambarkan bagaimana perilaku individu ditentukan oleh harapan orang lain. Ekspektasi menjadi realitas.
    - - evaluasi kinerja bergantung juga dalam proses persepsi. Masa depan seorang karyawan berkaitan erat dengan penilaiannya, seperti promosi, kenaikan gaji, dan kelanjutan pekerjaan. Meskipun penilaian bisa objektif tapi banyak juga pekerjaan yang di evaluasi secara subjektif. Evaluasi subjektif juga terkadang diperlukan tapi bisa jadi bermasalah karena akan menimbulkan kesalahan, seperti selective perception, contrast effect, halo effect.
    - - Dalam melakukan wawancara terkadang kita membuat penilaian persepsi yang seringkali tidak akurat. Penelitian menyebutkan bahwa kita membentuk kesan orang lain dalam sepersepuluh detik, berdasarkan pandangan pertama. Sebagian besar keputusan interviewer berubah setelah 4 atau 5 menit pertama dalam wawancara. Informasi yang diperoleh di awal wawancara membawa dampak yang lebih besar. Intuisi individu tentang kandidat tidak dapat diandalkan dalam memprediksi kinerja, sehingga perlu untuk mengumpulkan masukan dari beberapa evaluator independen yang bersifat prediktif.
- - - - 6 Langkah Pengambilan Keputusan:
        
        define the problem
        
        identify the decision criteria
        
        allocate weights to the criteria
        
        develop the alternatives
        
        evaluate the alternatives
        
        select the best alternative
- - - - Terdapat tiga tahap dalam organisasi untuk model kreativitas
        
        Penyebab perilaku kreatif
        
        Perilaku kreatif
        
        Creative outcomes (inovasi)
        
        Perilaku kreatif terjadi dalam empat langkah
        
        Problem formulation
        
        Information gathering
        
        Idea generation
        
        Idea evaluation
        
        Penyebab dari perilaku kreatif adalah potensi dan creative environment
        
        Creative Potential terkadang pengambilan keputusan juga membutuhkan kreativitas, kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan berguna
        
        Aspek Potensi:
        
        Intelligence and creativity
        
        Personality and creativity
        
        Expertise and creativity
        
        Etika dan kreativitas
        
        Lingkungan kreatif
        
        Creative outcomes (inovasi)
        
        Perilaku kreatif tidak selalu menghasilkan hasil yang inovatif. Satu studi menunjukkan bahwa kebanyakan orang memiliki bias terhadap menerima ide-ide kreatif, karena ide-ide menciptakan ketidakpastian. Ketika tidak pasti, kemampuan mereka untuk melihat ide pun terblokir.
        
        Intinya gagasan tidak berguna ketika tidak digunakan, jadi hasil kreatif itu harus menjadi ide atau solusi yang baru jika dapat bermanfaat dan digunakan