Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERDARAHAN POST PARTUM ATONIA UTERI, AULIA RAHMI PRATIWI 1808260055 -…
PERDARAHAN POST PARTUM
ATONIA UTERI
DEFENISI, FAKTOR RISIKO PASTOFISIOLOGI PPH
Perdarahan postpartum mencakup semua perdarahan yang terjadi setelah kelahiran bayi, sebelum, selama, dan sesudah keluarnya plasenta.
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc setelah persalinan pervaginam dan lebih dari 1.000 ml untuk persalinan abdominal
Partus lama
persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi.
Paritas
Paritas satu dan paritas lebih dari tiga
Peregangan Uterus
Anemia
Usia
Ibu yang hamil berumur < 20 tahun dan > 35 tahun
DIAGNOSA BANDING PPH
1) Tone (Atonia Uteri)
Kegagalan mekanisme akibat gangguan fungsi miometrium
Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta lahirperdarahan masih ada dan mencapai 500-1000 cc
tinggi fundus
uteri masih setinggi pusat
kontraksi yang
lembek
syok
2) Trauma dan Laserasi jalan lahir
perdarahan segera, uterus kontraksi baik, plasenta lengkap , pucat lemah menggigil
3) retensio plasenta
Retensio sebagian atau seluruh plasenta dalam rahim akan mengganggu kontraksi dan retraksi, sinus-sinus darah terbuka --> menimbulkan perdarahan postpartum.
plasenta belum lahir setelah 30 mnt. tali pusat putus akibat traksi berlebihan, perdarahan lanjutan
4) inversio uteri
uterus tidak teraba lumen vagina terasa massa, nyeri, syok neurogenik dan pucat
CARA MENDIAGNOSA ATONIA UTERI
pemeriksaan abdomen palpasi TFU 2 jari di atas pusat dan uterus tidak berkontraksi dan lembek
perdarahan pascapersalinan primer
syok hopovolemik
pemeriksaan penunjang untuk melihat kadar hemoglobin untuk mengetahui pasien anemia atau tidak
GOLONGAN UTEROTONIKA DAN DOSIS
DOSIS OKSITOSIN
10 IU IM atau 5 IU IV atau 20-40 IU/L cairan infus IV
DOSIS PROSTAGLANDIN SINTETIK
dinoproston diberikan IV untuk missed abortion dan mola hidatidosa
Carboprost diberikan untuk PPH bila preparat lain gagal untuk menghentikan pendarahan
misoprosol
ALKALOID ERGOT
Ergotamin IM 1/10 dosis oral tapi respon uterus setelah 20 mnt, dosis IV setengah dosis IM respon uterus stlh 5 mnt
90% metabolit diekskresi di empedu, diabsorbsi lambat, kadar puncak plasma dicapai dlm 2 jm
ergonovin 0,2 mg /oral
absorbsi cepat dan sempurna, kadar puncak plasma setelah 60-90 mnt, 10x ergotamin
PENYEBAB PPH DAH KLASIFIKASI
Periode immidiate postpartum
terjadi dalam 0-24 jam pertama setelah melahirkan
periode early postpartum
terjadi setelah 24 jam postpartum sampai akhir minggu pertama setelah melahirkan
periode late postpartum
terjadi minggu ke2 sampai minggu ke 6
Tonus
Tissue
Trombin
Trauma
Penyebab perdarahan postpartum sering adalah atonia uteri serta retensio plasenta, penyebab lain kadang-kadang adalah laserasi serviks atau vagina, ruptur uteri, dan inversi uteri
DEFENISI, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI ATONIA UTERI
Atonia uteri merupakan kegagalan otot rahim
dalam melakukan kompresi pembuluh darah h pada sisi plasenta yang terbuka setelah terjadi separasi
penyebab
polihidroamnion kehamilan kembar makrosomia
anemia sejak masa kehamilan
(Hb ≤9 gr/dl), peningkatan umur ibu, grande
multipara, distensi uterus berlebih (kehamilan
kembar, makrosomia, polihidramnion)
PATOFISIOLOGI
Uterus terlalu tegang atau kontraksi jarang
maka otot uterus lama kontraksi
jika kontraski terlalu sering --> otot uterus kelelahan
tidak mampu kontraksi
pembuluh darah uterus di dekat implantasi plasenta tdk terjepit oleh otot uterus --> perdarahan
PENATALAKSAAN ATONIA UTERI
lakukan pemijatan uterus
pastikan plasenta lahir lengkap
berikan 20-40 u oksitosin dalam 1000 ml larutan Nacl 0,9%
jika perdarahan terhenti berikan ergometrin 0,2mg IM (jgn berikan >5dosis)
jika perdarahan berlanjut beri 1gram asam traknesamat IV
lakukan kompresi bimanual interna selama 5 mnt
rujuk ke fasilitas lbh memadaibila perdarahan tdk berhenti
FARMAKOLOGI OBAT UTEROTONIKA
OKSITOSIN
tidak terikat protein plasma dan dikatabolisme oleh ginjal, hati waktu paruh 5 menit
mengubah arus ion transmembran dlm otot polos miometrium --> kontraksi uterus
KI: fetal distress, prematuritas, bayi abnormal,, preeklampsia berat
PROSTAGLANDIN
Jika diberikan bersamaan oksitosin --> hiperstimulasi
ALKOID ERGOT
indikasi peningkatan kontraksi uterus
KI: sepsis, arteroskerosis, burger disease, penyakit pembuluh darah koroner
PERAWATAN PASIEN PERSALINAN
observasi hingga 2 jam postpartum, perdarahan pervaginam yg >500cc, kandung kemih kosong, vital sign dalam batas normal
pengawasan menggunakan patograf mulai dari kala I, pemeriksaan vital sign 15 mnt sekali, nilai TFU, kontraksi, beri minum --> menghindari dehidrasi anjurkan ibu menyusui dini
AULIA RAHMI PRATIWI 1808260055