Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Visual Aid Kogsos - Coggle Diagram
Visual Aid Kogsos
Disonansi Kognitif dan Perubahan Sikap
Pengertian Disonansi Kognitif
Keadaan ketegangan psikologis yang menimbulkan ketidaknyamanan ketika seseorang memiliki informasi yang bertentangan, lalu memotivasi seseorang untuk mengambil langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut
Keuntungan teori disonansi kognitif
Perasaan menyesal dan perubahan sikap setelah mengambil keputusan
Pola dalam membuka diri dan mencari informasi baru
Alasan mengapa orang mencari dukungan sosial untuk keyakinan mereka
Perubahan sikap dalam situasi dimana kurangnya dukungan dari sesama anggota
Perubahan sikap saat dimana seseorang melakukan sesuatu y ang bertentangan dengan kepercayaan mereka
Perubahan sikap untuk merasionalisasi perilaku munafik
Effort Justification
Proses untuk menjustifikasi pilihan agar mereduksi ketegangan yang ada
Induced Compliance
Ketika seseorang dibujuk untuk bertindak dalam sikap yang bertentangan dengan diri mereka, mereka akan mengalami disonansi kognitif yang membuat mereka memerlukan justifikasi untuk menyukai hal-hal yang mereka lakukan
The role of self
Seseorang cenderung melihat dirinya sebagai orang yang bermoral dan berkompeten. Gagasan bahwa konsistensi diri adalah hal utama dari disonansi diambil dari Self-Affirmation Theory.
Jika konsep diri kita dipertanyakan secara evaluatif maka kita akan cenderung mengalihkan pertanyaan dengan membuat pernyataan positif tentang diri kita
Orang yang memiliki harga diri rendah dapat mengalami disonansi karena kurangnya kemampuan penegasan diri
Vicarious dissonance
Terdapat bukti bahwa orang dapat mengalami disonansi secara perwakilan. Ketika dua orang berbagi ikatan yang kuat dalam satu kelompok, disonansi yang dialami oleh satu orang dapat dirasakan oleh orang lain
Pandagan alternatif untuk disonansi
Self perception theory
Kita menyimpulkan sikap kita sendiri dari perilaku kita sendiri
Ketika kita merasa memilih dengan bebas, kita akan mengalami disonansi. Ketika tindakan kita berada dalam jangkauan penerimaan kita, teori persepsi diri paling baik menjelaskan respons kita
Sikap dapat diubah baik melalui proses atribusi diri seperti persepsi diri atau melalui upaya untuk mengurangi perasaan disonansi kognitif
Sikap sebagai prediktor perilaku
Belief, intensi, dan perilaku
Keyakinan berpengaruh kuat dan penting terhadap seseorang terkait dengan tindakannya
Prediksi tentang bagaimana seseorang nantinya berperilaku tergantung pada nilai interaksi antara sikap, beliefs, dan niat perilaku, serta hubungan ketiganya dengna tindakan selanjutnya.
Fishbein mengembangkan 'The Theory of Reasoned Action' untuk menghubungkan antara beliefs, intensi, dan perilaku
Aksesiblitas sikap
Sikap direpresentasikan dalam memori. Sikap yang dapat diakses adalah sikap yang dapat dipanggil kembali dari memori dengan lebih mudah sehingga dapat diekspresikan lebih cepat.
Sikap lebih stabil dan selektif dalam menilai informasi yang relevan dan lebih tahan terhadap perubahan
Evaluasi afektif lebih cepat daripada evaluasi kognitif
Aksesibilitas dapat menghasilkan ketidakpekaan terhadap perubahan
Cara lain untuk membuat konsep aksesibilitas adalah bahasa koneksionisme. Sikap yang dapat diakses adalah simpul kognitif dalam pikiran yang terhubunga dengan baik ke simpul kognitif lainnya.
Sikap fokus dapat diaktifkan dalam cara berbeda dan di sepanjang banyak jalur kognitif yang berbeda
Kekuatan sikap
Sikap yang lebih kuat akan lebih dominan dalam memandu perilaku seseorang
Semakin sering memikirkan suatu sikap, semakin besar kemungkinannya untuk sikap itu muncul kembali dan mempengaruhi perilaku melalui pengambilan keputusan yang lebih mudah.
Powell dan Fazio mampu membuat suatu sikap lebih mudah diakses hanya dengan menanyakan pada enam kesempatan yang berbeda tentang sikap orang-orang dibandingkan dengan menanyakan mereka hanya sekali
Sikap yang terbentuk melalui pengalaman nyata lebih konsisten terkait dengan perilaku
Theory of reasoned action (TRA)
Teori Fishbein dan Ajzen tentang hubungan antara sikap dan perilaku
Terdiri dari 4 elemen
a. Norma subjektif - pemikiran individu tentang apa yangorang lain percaya
b. Sikap terhadap perilaku - Keyakinan seseorang terhadap suatu perilaku dan bagai mana perilaku ini dievaluasi
c. Behavioural intentions - deklarasi internal untuk bertindak
d. Behavior - Tindakan yang dilakukan
Theory of planned behavior (TPB)
Dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen
Menekankan bahwa manusia menggunakan rasional dan keyakinan yang kuat dalam mengambil keputusan
Dipengaruhi niat dalam terbentuknya perilaku
Niat dipengaruhi 3 faktor
a. Attitude towards behavior dipengaruhi oleh keyakinan tentang perilaku dan konsekuensi suatu perilaku
b. Subjective norm dipengaruhi oleh keyakinan normatif indiivdu terhadap dilakukan atau tidaknya perilaku
c. Perceived behavioral control dipengaruhi oleh keyakinan tentang sumber daya dan keuntungan jika individu tersebut melakukan suatu perilaku
Health belief model
Berisi beberapa konsep utama yang memprediksi mengapa orang akan mengambil tindakan untuk mencegah, menyaring, atau mengendalikan kondisi penyakit
Hochbaum mempelajari persepsi tentang apakah individu percaya bahwa mereka rentan terhadap tuberkulosis dan keyakinan mereka tentang manfaat pribadi dari deteksi dini
Individu yang menganggap diri mereka rentan terhadap sesuatu cenderung mengambil tindakan yang mereka yakini akan mengurangi risiko mereka jika percaya bahwa kondisi tersebut memiliki konsekuensi serius, tindakan yang tersedia bermanfaat dalam mengurangi keparahan kondisi mereka, dan manfaat dari tindakan mengantisipasi lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan
Konsep Kunci HBM
Perceived Susceptibility
Perceived Severity
Perceived Benefits
Perceived Barriers
Cues to Action
Self-Efficiancy
Thoriq Muhammad Syamil 112111133086