Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SK 2 : PUASA SEBAGAI POLA HIDUP SEHAT, Retna Gumilang, dr., M.Biomed,…
SK 2 :
PUASA SEBAGAI POLA HIDUP SEHAT
Proses Glikogenolisis
Proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati & otot
Di aktivasi di dalam hati : Hormone insulin
Sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat
Ex: Kandungan karbohidrat setelah makan
2) Glukosa 6-fosfat diubah -- glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase.
Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi
gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat «Enz + Glukosa 1,6-bifosfat « Enz- P + Glukosa 1-fosfat
3) Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dgn uridin trifosfat (UTP)
untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGIc).
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGIc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat « UDPGlc + PPi
1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis)
Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase
4) Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase norganic akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi
5) Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGIc membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase.
UDPGIc + (C6)n à UDP + (C6)n+1 Glikogen Glikogen
6) Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1a4 untuk membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.
Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen,
sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
Glukoneogenesis
Asam amino dideaminasi sebelum masuk ke siklus asam sitrat (Krebs).
Proses ini terjadi ketika cadangan glikogen tubuh menurun dibawah nilai normal
60% dari asam amino dalam protein tubuh dapat dikonversi dgn mudah menjadi piruvat glukosa
40% sisanya memiliki konfigurasi kimiawi yg membuatnya sulit dikonversi.
Pembentukan glukosa
dari asam amino &
gliserol dari lemak.
Glukoneogenesis distimulasi : hipoglikemia. Terutama di hati, pelepasan kortisol memobilisasi protein, sehingga dapat dipecahkan menjadi asam amino yang digunakan dalam glukoneogenesis.
Tiroksin juga dapat meningkatkan laju glukoneogenesis.
Proses Lipolisis
Lipolisis: Suatu proses di mana terjadi dekomposisi kimiawi & pelepasan lemak dari jaringan lemak.
Bilamana diperlukan energi tambahan maka lipolisis: Proses yang predominan terhadap proses lipogenesis.
Enzim Hormone Sensitive Lipase (HSL) akan menyebabkan terjadinya hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas & gliserol
Asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke dalam pool asam lemak, di mana akan terjadi proses re-esterifikasi, beta oksidasi atau asam lemak tersebut akan dilepas masuk ke dalam sirkulasi darah untuk menjadi substrat bagi otot skelet, otot jantung, dan hati.
Asam lemak akan dibentuk menjadi ATP melalui proses beta oksidasi dan asam lemak akan dibawa ke luar jaringan lemak melalui sirkulasi darah untuk kemudian menjadi sumber energi bagi jaringan yang membutuhkan.
Hormon insulin akan mengurangi mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak dengan cara menghambat enzim trigliserid lipase.
Mekanisme pengharnbatan ini terjadi melalui proses pengurangan siklik AMP yang pada waktunya akan menghambat siklik AMP dependent protein kinase.
Supresi lipolisis ini akan mengurangi jumlah asam lemak ke hati dan jaringan perifer. Dengan berkurangnya
Regulasi Keseimbangan Cairan saat Puasa
Ghrelin saat puasa (Suatu Hormon Gastrointestinal Meningkatkan Perilaku Makan)
Suatu hormon yg dilepaskan terutama oleh sel oksintik lambung
Kadar ghrelin dalam darah meningkat
Sesaat sebelum makan
Menurun drastis setelah makan
Selama puasa
tetapi juga dilepaskan di usus dlm jumlah yg lebih sedikit
Pencernaan saat puasa
Lambung
pola aktivitas listrik & motorik di otot polos kanal cerna termodifikasi sedemikian rupa
Sehingga siklus-siklus aktivitas motorik bermigrasi dari lambung ke ileum distal
Setiap siklus, atau migrating motor complex (MMC)
Periode aktivitas listrik & Mekanis yang ireguler (fase II)
Berakhir dengan letupan-letupan aktivitas reguler (fase III)
Berawal dari periode tenang (fase I)
Usus Halus
3 Jenis kontraksi otot polos
Kontraksi Segmentasi
Dipicu oleh peningkatan lokal influks Ca2+ disertai gelombang peningkatan konsentrasi Ca2+ yg menyebar dari tiap-tiap fokus
Mendorong kimus maju mundur &
meningkatkan pajanannya ke permukaan mukosa.
Kontraksi Tonik
Gelombang Peristalsis
Mendorong isi usus (kimus) ke arah usus besar.
Terdapat 12 siklus SEB/mnt di jejunum proksimal, yang berkurang menjadi 8/mnt di ileum distal
Pusat kenyang & lapar diatur oleh hipothalamus
Pusat makan di hipotalamus lateral beroperasi dgn membangkitkan dorongan motorik utk mencari makanan.
Kerusakan hipotalamus lateral
Pengurusan & pelemahan tubuh yg progresif
Suatu keadaan yg ditandai dgn pengurangan berat badan yg nyata
Hilangnya nafsu makan
Kelemahan otot
Penurunan metabolisme.
Nukleus lateral hipotalamus
berfungsi sebagai pusat makan.
Nukleus ventromedial hipotalamus
berperan sbg pusat kenyang.
Pusat ini dipercaya memberikan suatu sensasi kepuasan makanan yang menghambat pusat makan
Rangsangan listrik di daerah ini dapat menimbulkan
Menimbulkan rasa kenyang yg penuh
bahkan dgn adanya makanan yg sangat menggiurkan, binatang menolak utk makan (afagia).
Kerusakan nukleus ventromedial
Hewan makan dgn rakus
terus-menerus sampai hewan tersebut mnjd sangat gemuk
kadang-kadang beratnya 4X normal.
Retna Gumilang, dr., M.Biomed
10/06/2022
Kamila Ni'ami Permatasari
5130021054