SISTEM URINARI DAN SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM URINARI
FUNGSI MASING-MASING ORGAN
MEKANISME PEMBENTUKAN SPERMA & OVUM
HISTOLOGI
MEKANISME MENSTRUASI DAN MENOPAUSE
ANATOMI
MEKANISME PEMBENTUKAN URIN
FISIOLOGI BERKEMIH
HISTOLOGI
FUNGSI MASING-MASING ORGAN
ANATOMI
HORMON REPRODUKSI WANITA DAN LAKI-LAKI
genitalia masculina
genitalia feminina
testis (D&S)
penis
scrotum
ductus deferen
epididimis
ductus ejaculatorius
prostat
bulbourethral gland
urethra
vesica seminalis (D&S)
labium major dexter et sinister
labium minor dexter et sinister
clitoris
ostium urethra, vagiane
mons pubis
orificium vagina
glandula vestibularis majoris
uteri
tuba uterina
ovarium
female
male
vesica urinaria
prostat
ureter
uretra
renal
renal
ureter
vesica urinaria
uretra
renal = Buang produk limbah dan obat-obatan dari tubuh. Menyeimbangkan cairan tubuh. Melepaskan hormon untuk mengatur tekanan darah. Mengontrol produksi sel darah merah.
Ureter = membawa urin dari ginjal ke kandung kemih, ureter juga manembus vesica urinaria
vesica urinaria = Tempat menampung urin sekunder sebelum dikeluarkan melalui urethra.
uretra = Saluran keluar urin dari dalam tubuh
bagian coertex renal terdapat glomerulus
bagian medula renal terdapat tubulus-tubulus dan lengkung henle
vesica urinari terdapat otot polos
uretra terdapat otot polos dan otot lurik
Follicle Stimulating Hormone (FSH) Fungsi hormon FSH yang paling utama adalah mengoptimalkan perkembangan fisik manusia saat memasuki usia pubertas
NAMA: MARVA MARWAH MUTHMAINNAH NPM: 2108260184
Proses pembentukan urine melalui tiga tahapan yaitu melalui mekanisme filtrasi, reabsorpsi dan sekresi.
setelah urin terbentuk, urin sekunder akan menuju ke ureter sebagai saluran menuju vesica urinaria, didalam vesica urinaria urin akn ditampung hingga beberapa banyak. saat vesica urinaria merasa urin sudah banyak, dengan tanda otot polos di vrsica mengembang akan memacu rangsangan ke otot lurik ureter, namun saat sampai dan terdeteksi ke otot lurik ureter maka akan mengirimkan rangsangan ke otak bahwa tubuh butuh mengeluarkan urin
proses perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke kapsula bowman dengan menembus membrane filtrasi. filtrasi sel-sel darah, trombosit dan protein agar tidak ikut dikeluarkan oleh ginjal. Hasil penyaringan di glomerulus akan menghasilkan urine primer yang memiliki kandungan elektrolit, kritaloid, ion Cl, ion HCO3, garam-garam, glukosa, natrium, kalium, dan asam amino.
Setelah terbentuk urine primer maka didalam urine tersebut tidak lagi mengandung sel-sel darah, plasma darah dan sebagian besar protein karena sudah mengalami proses filtrasi di glomerulus.
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler. Proses reabsorpsi terjadi dibagian tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan dihasilkan urine sekunder setelah proses reabsorpsi selesai.
Zat-zat makanan yang terdapat di urine primer akan direabsorpsi secara keseluruhan, sedangkan reabsorpsi garam-garam anorganik direabsorpsi tergantung jumlah garam-garam anorganik di dalam plasma darah
Proses reabsorpsi akan terjadi penyaringan asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin, garam-garam anorganik dan air. Setelah pembentukan urine sekunder maka di dalam urine sekunder sudah tidak memiliki kandungan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh lagi sehingga nantinya urine yang dibuang benar-benar memiliki kandungan zat yang tidak dibutuhkan tubuh manusia
Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Urine sekunder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubulus kolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara ke rongga ginjal.
- Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum dan Muskuloskeletal
Hickling DR, Sun TT, Wu XR. Anatomi dan Fisiologi Saluran Kemih: Kaitannya dengan Pertahanan Pejamu dan Infeksi Mikroba. Spektrum Mikrobiol . 2015
HISTOLOGI feminim
UTERI = Serosa (perimetrium), Lapisan muskularis (myometrium),
VAGINA = Mukosa, Lapisan muskularis, Lapisan adventitia
OVARIUM
FOLIKEL OVARIUM = Folikel primordial (primitif), Folikel primer, Growing folikel, Folikel de graff
CORPUS LUTEUM = Granulosa lutein sel, Theca lutein sel
TUBA UTERINA (TUBA FALLOPI): infundibulum, ampula, Isthmus, Intra mural
histologi masculina
CORPUS ALBICANS
ATRETIK FOLIKEL
TESTIS = Gametosit, Sel sustentakularis (sertoli)
DUCTUS DEFERENS = Tunica mucosa, Tunica muscularis, Tunica adventitia
VESICULA SEMINALIS = Lumen dengan dinding pemukaan yang berkelok-kelok
PENIS = Corpora cavernosa, Corpus spongiosum, Cutis, subcutis
masculina
feminina
Epididimis =Berfungsi sebagai tempat maturasi dan penyimpanan sperma
Glandula bulbourethralis = untuk menghasilkan cairan lubrikasi saat terjadi hubungan seksual
Vesikula seminalis = menghasilkan cairan yang membentuk 60% cairan semen 60% laki-laki
vas deferens = Tubulus yang menghubungkan epididymis dengan urethra untuk transportasi sperma saat ejakulasi.
prostat = sekresi cairan berwarna putih susu
penis = organ erektil. Berfungsi mengantarkan sperma keluar atau ke vagina wserta untuk berhubungan seksual.
uretra = erfungsi untuk menyalurkan cairan semen keluar.
Luteinizing Hormone (LH) pada wanita = siklus menstruasi wanita dan produksi sel telur dan fisiologi ovarium. pada pria = merangsang produksi testosteron dan mempengaruhi tingkat produksi sperma pria
hormon testosteron = mengendalikan gairah seks, memproduksi sperma, dan mempengaruhi kepadatan serta kekuatan tulang
Hormon estrogen = disebut juga hormon seks wanita, karena memiliki peran penting bagi perkembangan seksual remaja wanita saat pubertas
Ovarium = memproduksi ovum/sel telur dan juga hormon
tuba uterina = Saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus
uterus = tempat terjadinya kehamilan, jika saat masa ovulasi tidak terjadi pembvuahan makan dinding endometrium akan luruh dan terjadi menstruasi
vagina = tempat kopulasi, birth canal menstrual low
menstruasi
menopause
fase ovulasi = Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap oleh ujung-ujung tuba fallopi yang mirip dengan tangan (fimbria).
Fimbria kemudian menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur akan melewati
Tuba Fallopi selama 2-3 hari setelah ovulasi.
fase luteal =
Jika sperma telah memfertilisasi sel telur (proses pembuahan), telur yang telah dibuahi (embrio) akan melewati tuba fallopi kemudian turun ke uterus untuk melakukan proses implantasi. Pada tahap ini, wanita sudah dianggap hamil.
Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur akan melewati uterus, mengering, dan meninggalkan tubuh sekitar 2 minggu kemudian melalui vagina. Dinding uterus tidak dibutuhkan untuk menopang kehamilan, maka lapisannya rusak dan luruh. Darah dan jaringan dari dinding uterus pun (endometrium) bergabung untuk memebentuk aliran menstruasi yang umumnya berlangsung selama 4-7 hari
Menopause alami terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45- 55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sektar 5-10 tahun.
Menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor
sperma
ovum
Universitas Muhammadiyah malang. Menopause. 2016
Ganong, W. F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. 2009
Pembentukan Spermatogenesis dimulai dari tubulus seminiferus, yang sesuai dari jenis mereka yang bentuknya mirip dengan mie kecil, lurus atau bengkok pada testis. Di bagian dalam tubuhlus seminiferus dlapisi dengan sel Sertoli dan Spermatogonia. Sel-sel Sertoli disebut dengan "sel perawat" karena mereka membantu dalam pengembangan sperma dengan memakan bahan limbah dari spermatogenesis dan mengalahkan sel-sel melalui kanal-kanal tubulus.
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Ovarium mengandung banyak sel induk telur (oogonium)yang bersifat diploid (2n). Oogonium tersebut akan membelah secara mitosis menjadi oosit primer. Oosit primer akan membelah secara meiosis menjadi satu oosit sekunder dan satu badan polar primer. Kemudian, oosit sekunder membelah secara meiosis menjadi satu ootid dan satu badan polar sekunder. Ootid akan mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum), sedangkan badan polar sekunder akan luruh (degenerasi). Sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium