Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
kejang mila anriyani 1908260159 B - Coggle Diagram
kejang mila anriyani 1908260159 B
patofisiologi kejang
diagnosis banding kejang
epilepsi
kejang demam
sinkop
mekanisme kelistrikan otak
Ketika neurotransmitter terlepas dari sel saraf yang lain, maka kelistrikan pada sel saraf yang mana impuls atau rangsangan akan lanjut pada sel saraf yang selanjutnya. Kemudian, neurotransmitter akan mengakibatkan muatan listrik positif Na+ untuk masuk ke sel saraf.
defenisi
suatu kondisi saat sel otak tidak berfungsi dan mengirimkan sinyal listrik secara tidak terkendali. Kejang bisa dialami oleh siapa saja, bahkan beberapa orang bisa rentan mengalami kejang akibat beberapa penyebab. Kejang umumnya berlangsung dari 30 detik hingga dua menit.
defenisi SE
keadaan kejang yang berlangsung lama dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kesadaran. Kondisi ini tergolong gawat dan perlu penanganan medis darurat karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan berakibat fatal.
klasifikasi
SE
status epileptikus konvulsif dan non-konvulsif.
etiologi
epilepsi, kejang demam, hipoglikemia, hipoksia, hipotensi, tumor otak, meningitis, ketidakseimbangan elektrolit, dan overdosis obat.
faktor resiko
cmd
pemfis
Vital sign
pemeriksaan penunjang
EEG
ct scan
darah lengkap
anamnesis
Gangguan sensasi pada penglihatan, pendengaran, atau penciuman.
Gerakan berulang, seperti menggosok tangan atau jalan berputar-putar.
Gerak menyentak pada salah satu bagian tubuh, seperti lengan atau tungkai.
Perubahan mood atau suasana hati.
Kesulitan berbicara.
Pusing atau mual.
Kesemutan.
tatalaksana
komplikasi
Komplikasi primer
komplikasi sekunder
prognosis
Gejala sisa lebih sering terjadi pada SE simtomatis; 37% menderita defisit
neurologis permanen, 48% disabilitas intelektual. Sekitar 3-56% pasien
yang mengalami SE akan mengalami kembali kejang yang lama atau status
epileptikus yang terjadi dalam 2 tahun pertama. Faktor risiko SE berulang
adalah; usia muda, ensefalopati progresif, etiologi simtomatis remote,
sindrom epilepsi.
edukasi pencegahan
Tetap tenang dan tidak panik.
Pindahkan anak ke tempat aman, jauhkan dari barang berbahaya seperti barang pecah belah, benda tajam, atau sumber listrik.
Longgarkan pakaian yang ketat, terutama sekitar leher.
Ukur suhu anak saat kejang.