Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM EKSKRESI - Coggle Diagram
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIAk
Pengertian
Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Zat dan sisa metabolisme yang dikeluarkan ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (Racun). Sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan penyakit atau gangguan pada organ-organ tubuh manusia.
Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung paling luar yang ada di permukaan tubuh. Kulit memiliki fungsi sebagai organ ekskresi karena kulit mampu mengelurakan zat-zat sisa berupa keringat.
Lapisan dalam kulit
Epidermis
merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdidir dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi
Lapisan Tanduk
Lapisan tanduk
merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas
Lapisan malpighi
Lapisan malpighi
merupakan laipisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah
Dermis
merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis ini lebih tebal dari lapisan epidermis
Pembuluh Kapiler
: Menyampaikan nutrisi kepada akar rambut dan sel kulit
Kelenjar keringat
: Menghasilkan keringat
Kelenjar minyak
: Menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering
Pembuluh darah
: Mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan
Ujung syaraf
: Meliputi ujung syaraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas dan sentuhan
Kantong rambut
: Tempat akar, batang dan kelenjar minyak rambut
Jaringan ikat di bawah kulit
Lapisan ini terletak antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis, dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh
Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urine. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengekresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh
Kulit Ginjal
Bagian terluar ginjal. Yang biasa disebut
korteks renalis
, berfungsi untuk menyaring darah
Sumsum Ginjal
Bagian tengah ginjal yang biasa disebut
medulla. Medulla
berfungsi sebagai tempat kerkumpulnya pembuluh-pembuluh halus yang mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar
Rongga Ginjal
Bagian paling dalam yang biasa disebut
pelvis renalis
.
Pelvis renalis
ini berfungsi untuk menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter
Pembentukan Urine
Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penyaringan sel-sel darajh. Hasil dari proses tersebut berupa urine primer yang masih mengandung air glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah
Reabsorbsi
Rearbsorsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses tersebut adalah urine sekunder.
Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses ini adalah urine yang sesungguhnya
Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (Karbon Dioksida) dan H2O(Uap Air).
Hati
Hati berfungsi untuk mengekskresikan getah empeduzat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan telah dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ eksreksi, hati juga sebagai penawar ravun, penyimpan glikogen, pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan
SISTEM EKSREKSI PADA HEWAN
Vertebrata
Vertebrata merupakan golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata dapat diklasifikasikan menjadi pisces (ikan), amfibi, reptil, aves (Burung), dan mamalia
Pisces
Pisces Terdapat tiga organ dalam sistem ekskresinya yaitu insang, ginjal, dan kulit
Amfibi
Amfibi Termasuk golongan hewan yang dapat hidup di dua dunia (darat dan air). Organ pada sistem ekskresinya adalah ginjal, paru-paru dan kulit
Aves dan Mamalia
Aves dan Mamalia Memiliki sistem ekskresi yang serupa. Aves hanya memiliki ginjal dan paru-paru sebagai organ ekskresi namun mamalia juga memiliki kulit dan hati
Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Ukurannya cenderung lebih kecil, bahkan ada yang mikroskopis. Golongan invertebrata termasuk porifera, coelenterate, protozoa, serangga, dan cacing.
Porifera dan coelenterate
Porifera dan coelenterate merupakan hewan tingkat rendah.Sesuai dengan namanya, porifera adalah hewan berpori, sementara coelenterate adalah hewan berongga. Kedua hewan tersebut tidak memiliki organ ekskresi yang spesifik, namun tetap dapat mengluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa CO2 (karbon dioksida). Caranya dengan difusi yang berlangsung pada sekujur tubuhnya
Protozoa
Protozoa merupakan hewan ber sel satu. Serupa dengan porifera dan coelenterate, protozoa mengelurakan zat-zat metabolismenya lewat difusi langsung
Serangga
Serangga mengeluarkan zat-zat metabolismenya melalui pembuluh malpighi yang terletak di dekat usus. Pembuluh tersebut akan menyarap zat-zat sisa dari darah, lalu menyalurkannya ke usus dan dikeluarkan
Cacing
Cacing dapat dibagi menjadi tiga kelompok yang ketiganya memiliki sistem ekskresi yang mirip. Organ ekskresi pada cacing dinamakan vefridia. Tiga kelompok tersebut yaitu
Platyhelminthes
Namathelminthes
Annelida