ALIRAN PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
ZEITGEIST
pasca perang dunia ke-2 tahun
1960-an
Warga Amerika mengalami kekosongan
mayoritas orang-orang mulai mencari sisi spiritualitas manusia, didukung dengan masuk dan kuatnya budaya timur seperti ajaran buddha dan hindu
ANTECEDENT
Abraham Maslow
Gustav Fechner
Frederick Myers
William James
C. G Jung
Roberto Assagioli
ONTOLOGY
Psikologi transpersonal merupakan psikologi yang studinya lebih berfokus pada aspek spritual dan mistik manusia.
Lebih condong ke psikologi non dunia barat, agama dan filosofi
Terdapat 2 subjek mental faktor yaitu healty factor dan unhealty factor
Bertujuan untuk mencapai ketingkat yang lebih tinggi dalam kesadaran dan keutuhan manusia
EPISTEMOLOGY
Meditasi
Ajaran sufisme
AXIOLOGY
Memperjuangkan nilai tentang pengalaman puncak manusia secara lebih terperinci, bahwa ada suatu di luar tubuh individu yang memiliki kuasa untuk mengarahkan manusia untuk memenuhi needs atau kebutuhannya
Agama, Tuhan, kepercayaan, keyakinan, adalah unsur yang berkaitan erat dengan psikologi transpersonal. Individu yang dekat dengan unsur tersebut lebih sehat jiwanya, terhindar dari gangguan identitas diri
TOKOH UTAMA
Abraham Maslow
William James
Ken Willber
Charles T. Tart
KRITIK
dianggap terlalu mistis
tidak mencakup dan mengintegrasikan teori-teori psikologi sebelumnya
KONTRIBUSI
memberikan perubahan baru dalam psikoterapi dan berhasil menggabungkan antara kajian psikologi dengan spiritualitas tradisi agama yang ada salah satunyaadalah Holotropic Breathwork
Mencetuskan teori kebutuhan dasar manusia psikologi humanistik. Dari teori aktualisasi diri, berkembang dan melahirkan teori peak experiences (pengalaman puncak). Pengalaman puncak mencakup spiritualitas, berisi tentang pemahaman manusia di luar dirinya (agama, Tuhan, keyakinan)
"The Varieties of Religious Experience" , membahas pengalaman religius yang berpengaruh dalam psikologi agama, memaparkan bahwa agama berpusat pada sorot kehidupan dan jiwa, mengulas agama pikiran yang sehat, mengkaji pengalaman spirital lewat metode pragmatis
Merujuk pada teori peak experiences oleh Abraham Maslow, pengalaman puncak adalah fenomena akibat hadirnya romansa, mistisme, kesadaran alami, seperti fase bangun dan tidur. Kesadaran ini ditransfer menjadi tingkat tertinggi, yaitu transpersonal.
Sains dan spiritualitas agama bergerak linier. Tart
membagi kesadaran manusia menjadi empat, yaitu State of Consciousness (SoC), Altered State of Consciousness (ASC), Discrete State of Consciousness (d-SoC), DAN Discrete Altered State of Consciousness (d-ASC)
Dalam Hierarchy of Needs Abraham Maslow terdapat kebutuhan tertinggi yaitu self-actualization. Salah satu karakteristik dari self-actualization adalah mystic or peak experience
Landasan transpersonal keberadaan kita terletak di bawah sadar dan fungsinya untuk membangkitkan kesadaran yang lebih tinggi
Jika sains tidak dapat membuktikan keberadaan jiwa non-fisik maka sains juga tidak dapat membuktikan ketidakberadaannya
Aspek transpersonal dari kepribadian manusia sebagai perasa di 'medan transmarginal' di luar batas kesadaran saat terjaga, memberikan pengaruh untuk berbagai tingkat dalam kasus psikopatologi dan pengalaman mistik
Teori Jung dan praktik terapeutik tetap menjadi sumber hipotesis produktif mengenai sifat jiwa transpersonal penelitian eksperimental saat ini
Assagioli mempelopori pendekatan netral yang mengasumsikan bahwa setiap manusia adalah jiwa begitu juga kepribadian
Goleman, D. (1981).Buddhistand Western psychology: Some commonalitiesand differences. The Journal of Transpersonal Psychology, 13(2), 125.
Hergenhahn,B.R.& Henley, T. (2019). An introduction to the historyof psychology(7thEdition). CengageLearning, Inc.
Grof, S. (2008). Brief History of Transpersonal Psychology. The International Journal of Transpersonal Studies,27,46–54.
Hart, A. (2015). Religious Communities of 1960s America. In The Forum: Journal of History, 7(1).
.