Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
bintil disertai dengan skuama - Coggle Diagram
bintil disertai dengan skuama
Folikulitis
definisi
Folikulitis adalah peradangan atau inflamasi folikel rambut yang dapat disebabkan oleh suatu infeksi, iritasi zat kimia atau cedera fisik. Inflamasi bisa terjadi di bagian permukaan atau superfisial bahkan bagian yang lebih dalam atau profunda dari folikel rambut
Inflamasi berupa satu pustul atau sekelompok pustul, biasanya disertai dengan demam atau gejala sistemik biasanya diawali oleh cedera, abrasi atau bekas luka akibat operasi atau drainase abses.
klasifikasi
Folikulitis superfisial : pseudomonas folikulitis, tinea barbae, pseudofolikulitis Barbae, pityrosporum folikulitis.
Folikulitis Profunda : folikulitis gram negatif, folikulitis eosinofilik.
etiologi
Folikulitis karena suatu infeksi paling sering disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus. Adapun klasifikasi follikulitis berdasarkan kuman penginfeksinya
Folikulitis viral : Folikulitis virus herpes simplex, Follicular molluscum contagiosum infestation, Demodicidosis/kudis bewarna merah
Folikulitis fungal : Folikulitis pityrosporum, Folikulitis candida
Folikulitis bakteri : Staphylococcus aureus
faktor risiko.
sering laki-laki dewasa muda.
Terkena bahan iritan.
Luka yang tidak diobati dengan baik
CMD
anamnesis
Pasien datang dengan keluhan adanya bisul, rasa gatal dan rasa terbakar pada daerah berambut/bulu.
pemeriksaan dermatologi
Lokasi : daerah rambut, paling sering pada kulit kepala dan ekstremitas.
Efloresensi : makula eritematosa, papula, pustula, dan krusta miliar sampai lentikular, regional sesuai pertumbuhan rambut./menembus rambut
penunjang
Gambaran Histopatologi
Pada gambaran histopatologis follikulitis superfisial, tampak populasi sel neutrofil yang memfiltrasi bagian infundibulum pada folikel rambut. Pada folikel rambut tampak edematosa dengan sebukan sel-sel radang akut. Efloresensi atau sifat-sifatnya berupa macula eritematosa, papula, pustula, dan krusta miliar sampai lenticular, regional sesuai dengan pertumbuhan rambut
tatalaksana
Azitromisin 250-500 mg
Klindamisin 15 mg/ kg BB
Eritromisin20-50 mg/kg BB
.Kompres :bila pus atau krusta dengan laruta iodin povidone 1%
.Topikal salep/krem asam fucidat 2%,mupirosin 2% ,2-3 kali selama 7 hari
. Amoksisilin, Asam klavulanat 3x250-500 mg/hari atau pada anak 25mg/kgBB
edukasi
Menjaga kebersihan
Gunakan krim cukur saat mencukur
Gunakan handuk dan lap muka milik sendiri
Menjaga kebersihan umum terutama kulit, makanan tinggi protein dan tinggi kalori.
Furunkel
definisi
Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan subkutan sekitarnya
etiologi
Bakteri gram positif :
Stafilokokus aureus, Streptokokus
Bakteri gram negatif :
Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Escherichia coli, Klebsiella
epidemiologi
Umumnya terjadi pada anak-anak, remaja sampai dewasa muda dengan frekuensi sama antara pria dan wanita.
gejala
Demam
Benjolan terus membesar dan terasa sakit
Berjumlah lebih dari satu buah di area yang sama
Kelenjar getah bening membengkak
Memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh, atau dalam pengobatan yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
cmd
anamnesis
Keluhan nyeri, dengan kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengah terdapat pustul. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk fistel.
lokaliasi
Wajah, leher, ketiak, bokong, paha ,dll
penunjang
Kerokan kulit dengan pewarnaan Gram
Kultur dan resistensi spesimen lesi/aspirasi,jika tidak respon terhadap pengobatan
biopsy eksisional/irisan dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin.
tatalaksana
farmakologi
. Topikal :Saiep/krem asamfucidat 2%,mupirosin 2% .Sistemik: Antibiotik eritromisin 3 x 250-500 mg atau penisilin masih merupakan obat terpilih. Antibiotik berspektrum luas memberi hasil yang baik.
non farmako
Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi. Selanjutnya kompres atau salep
edukasi
.Menjaga kebersihan badan.Usaha menghilangkan faktor penyebab seperti obesitas, DM, dan hiperhidrosis
DERMATITIS KONTAK ALERGI
definisi
Dermatitis Kontak Alergi merupakan peradangan kulit yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitisasi.
gejala
Gatal-gatal.
Sakit, nyeri, atau perih pada bagian kulit yang bermasalah.
Benjolan dan luka lenting yang terlihat lembap, berair, atau bernanah. Benjolan kadang juga bisa tampak kering atau berkerak.
Kulit terasa panas atau seperti terbakar.
Kulit kering, kemerahan, menebal, dan kasar bersisik.
Luka mirip sayatan pada kulit.
etiologi
Biasanya berupa bahan logam, kosmetik, bahan perhiasan, obat-obatan dan lain-lain.
Alergen=kontaktan=sensitizer.
faktor risiko
Mengenai orang dengan keadaan kulit sangat peka (hipersensitif) dan riwayat atopi.
Kebersihan atau higiene berpengaruh besar untuk timbulnya penyakit seperti pekerjaan dengan lingkungan yang basah, tempat-tempat lembab atau panas.
cmd
anamnesis
Pada umumnya penderita dermatitis kontak alergi akan mengeluh gatal. Pasien juga mengeluh adanya bercak merah dan bintil- bintil merah.
pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik akan dijumpai makula eritema( numular sampai plakat;) papul dan vesikel disertai erosi . Terkadang hanya berupa makula hiperpigmentasi dengan skuama halus.
penunjang
Uji tempel (patch test)
Bahan uji diletakkan pada sepotong kain atau kertas, ditempelkan pada kulit yang utuh, ditutup dengan bahan impermeabel, kemudian ditrekat dengan plester. Setelah 48 jam dibuka. Reaksi dibuka setelah 48 jam (pada waktu dibuka), 72 jam atau 96 jam.( Untuk bahan tertentu bahkan baru memeberi reaksi setelah satu minggu.)
tatalaksana
Apabila lesi basah dikompres dengan NaCl 0,9%
SISTEMIK
Kortikosteroid , contoh:
Prednison 5 mg , metilprednisolon 4mg , atau tiamsinolon 4mg 3 kali dalam sehari selama 5-7 hari.
Antihistamin ,contoh:
Cetirizine 10 mg, Loratadine 10 mg diberikan 1 kali dalam sehari selama 5 hari
edukasi
Hindari melakukan penggarukan pada daerah lesi
Hindari pajanan yang mengakibatkan alergi
Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja