Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
abortus - Coggle Diagram
abortus
definisi ,etiologi, faktor risiko abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup luar kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sedang menurut WHO/FIGO adalah jika kehamilan kurang dari 22 minggu, bila berat janin tidak diketahui.
etiologi
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
-
-
-
-
-
fisiologi kehamilan
seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki (fertilisasi)
hasil pembuahan akan menghasilkan zigot ,yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel secara besar besaran)
patofisiologi abortus
-
-Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi Kelainan pada plasenta Faktor maternal Kelainan traktus genitalia
- Faktor risiko : janin, ibu, genetik,endokrin, infeksi, imunologi, nutrisi, obat-obatan, psikologis, dan lingkungan
- Gangguan sirkulasi uterus
- Perdarahan dalam desidua basalis
- Nekrosis jaringan di sekitarnya
- Konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya
-
-
- Perlukaan pada endometrium
-
-
-
-
-
-
-
-
tatalaksana
Abortus Imminens:
- phenobarbital 3 x 30 mg
- Progesteron
Abortus Insipiens :
Jika ada tanda-tanda syok, obati dulu dengan menawarkan cairan
-
Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai dengan: perdarahan, obati dengan mengosongkan rahim menggunakan kuret vakum atau aborsi pervaginam, dilanjutkan dengan pengikisan menggunakan kuret tajam. Suntikkan ergometrine 0,5 mg secara intramuskular.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU dalam 500 ml dekstrosa 5% mulai 8 tetes per menit dan ditingkatkan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi abortus total.
Jika janin sudah lahir, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara digital yang dapat didiskusikan dengan kerokan.
-
Abortus Inkomplit
Jika disertai syok akibat perdarahan, berikan cairan infus NaCl.
-
Setelah syok teratasi, lakukan pengikisan dengan kuret kemudian disuntikkan.
Ergometrine 0,2 mg intramuskular untuk mempertahankan kontraksi
-
-
-
Abortus Komplit
Jika pasien anemia, berikan hematinic seperti ferrous sulfate atau
-
-
-
Missed Abortion
-
-
Jika ada hipofibrinogenemia, siapkan darah segar atau
-
edukasi dan pencegahan
-
-
-
-
Pencegahan perilaku berisiko, termasuk konsumsi alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang
-
-
-
Edukasi terkait tanda bahaya pada kehamilan, khususnya perdarahan pada kehamilan muda
Pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kasus kekerasan berbasis gender
-
edukasi
Hubungan seksual/memasukkan apapun ke dalam vagina hanya boleh dilakukan setelah perdarahan berat berhenti
Perdarahan vagina selama 2 minggu setelah dilakukannya tatalaksana medikamentosa atau operatif adalah normal
Bila merasakan kram atau nyeri perut yang meningkat intensitasnya, perdarahan berat, atau demam, maka harus segera ke fasilitas kesehatan
Kemungkinan hamil kembali jika tidak menggunakan kontrasepsi karena kesuburan kira-kira dalam 8 hari setelah keguguran
-
-
-
-