Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SPONDILOSIS LUMBALIS, SALSHABILA SOFIANI 1908260171, SGD 18 - Coggle…
SPONDILOSIS LUMBALIS
Faktor Resiko
-
-
-
-
-
jenis kelamin. Untuk orang di bawah 45 tahun, osteoarthritis lebih umum terjadi pada pria, Setelah usia 45 tahun, lebih sering ditemukan pada wanita
-
-
-
Komplikasi
-
hilangnya fungsi otot atau mati rasa,
-
-
-
CMD
manifestasi Klinis
-
Keluhan berupa kaki lemah, nyeri, dan kebas dapat dijumpai beberapa bulan sampai tahun setelah nyeri punggung bawah dikeluhkan pertama kali
-
-
-
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign Pada kasus
Nadi : 84 x/menit, reguler
-
-
-
-
-
-
-
Pemeriksaan Penunjang
X-ray
Untuk mengetahui ukuran ketebalan diskus intervetrebralis dan adanya osteofit. Pada spondilosis lumbalis terlihat penyempitan diskus dan dijumpainya osteofit (spur formation) pada tepi vertebra
Mielograi
untuk menentukan derajat, panjangnya stenosis, dan menentukan demielinisasi ataupun neuropati oleh karena inflamasi. Alat ini menilai kecepatan konduksi saraf yang dapat membantu konfirmasi mengenai keterlibatan multiradikuler pada kompresi kauda equine. Tetapi saat ini pemeriksaan ini mulai ditinggalkan
Computed Tomography (CT)
Merupakan metode yang paling baik untuk menilai kompresi pada tulang dan struktur lainnya digambarkan pada saat yang sama. Dengan potongan setiap 3mm, dapat ditunjukkan ukuran dan bentuk kanal spinal, facet joint, laminae, begitu juga dengan morfologi diskus intervertebralis, lemak epidural dan ligamentum flavum
-
Etiologi
proses degenerasi yang progresif pada diskus intervertebralis, yang mengakibatkan makin menyempitnya jarak antar vertebra sehingga mengakibatkan terjadinya osteofit. Proses degenerasi
umumnya terjadi pada segmen L4 – L5 dan L5 – S1.
-
Rasa nyeri pada spondylosis ini
disebabkan oleh terjadinya osteoartritis dan tertekan radiks oleh kantong durameter yang mengakibatkan iskemik dan
radang
Prognosis
-
-
pembedahan berpotensi meredakan gejala kaki radikular dengan mendekompresi akar saraf. Nyeri lumbal yang terlokalisasi mungkin memerlukan fusi lumbal dalam kasus yang lebih ekstrim.
edukasi
-
-
Makan sehat (diet seimbang, rendah lemak, kaya buah-buahan, dan sayuran)
-
Tatalaksana
Non-Farmakologi
Terapi fisik
Terapi dingin digunakan hanya pada kondisi akut yaitu untuk mengurangi nyeri dan proses peradangan. Setelah fase akut dapat diberikan terapi panas.
Terapi panas merupakan modalitas terapi fisik yang sering digunakan terutama pada fase sub akut dan kronis serta dapat digunakan sebelum terapi latihan.
Terapi latihan bertujuan untuk relaksasi, mobilisasi sendi dan memperkuat otot.
-
-
-
-
-
-
Klasifikasi
Klasifikasi
IB : Cold abses, degenerasi
diskus 1 atau lebih, tanpa kolaps ataupun
defisit neurologis
II : Kolaps vertebra,
cold abses, Kifosis,Deformitas stabil,
dengan atau tanpa defisit neurologis,
angulasi sagital < 20'
IA : Lesi vertebra dengan degenerasi diskus 1
segmen, tanpa kolaps abses maupuan defisit
neurologis
III : Kolaps vertebra berat,
cold abses, kifosis berat, deformitas tidak
stabil, dengan atau tanpa defisit neurologis,
angulasi sagital ≥ 20o
-
-
-