Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM REPRODUKSI HEWAN,TUMBUHAN, DAN MANUSIA - Coggle Diagram
SISTEM REPRODUKSI HEWAN,TUMBUHAN, DAN MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI HEWAN
b. Reproduksi Seksual Invertebrata (Generatif)
Anisogami
Fusi persatuan atau peleburan dua macam gamet yang belum
dapat dibedakan jenisnya
dengan pembuahan
konjugasi
Tahapan konjugasi pada Paramecium
d) 8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus
hancur,sehingga setiap sel hanya memiliki 1
mikronukleus dan 1 makronukleus.
g) Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi
makronukleus
c) Selanjutntya, masing-masing 4 mikronuklues haploid (n),disetiap sel membelah secara mitosis menjadi 8
mikronukleus (n)
e) Terjadi saling tukar menukar mikronukleus,
b) Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronuklues haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak ,mengalami perubahan.
f) Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n)
a) Dua paramecium saling berdekatan lalu saling menempel.
anisogami.
Isogami
Tanpa pembuahan
yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel
telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru.
Oogami
Hewan invertebrata yang mengalami reproduksi secara
seksual
2) Nemathelminthes
sistem reproduksinya bersifat gonokoris,
yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada
individu yang berbeda fertilisasi dilakukan secara internal.
3) Annelida
bereproduksi secara seksual
dengan pembentukan gamet, memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
1) Platyhelminthes
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual
dan aseksual.
. Pada reproduksi seksual akan menghasilkan
gamet.
reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi),kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi
individu baru.
Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina
(ovarium)pada Platyhelminthes terdapat dalam satu
individu sehingga disebut hewan hemfrodit.
4) Arthropoda
Secara normal udang adalah diossious
keadaan luar biasa mereka adalah hermaprodit.
Alat
reproduksi jantan adalah testis terletak dibawah peripardical sinus, alat reproduksi betina adalah ovarium yang berupa testis baik bentuk maupun letaknya.
8) Coelenterata
Reproduksi coelenterata terjadi secara seksual dan
seksual.
reproduksi aseksual dilakukan dengan
pembentukan tunas.
reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet(ovum dan sperma).
5) Molusca
bereproduksi secara seksual dan masingmasing organ seksual saling terpisah pada individu lain.
6) Echinodermata
mengalami seks
secara terpisah dengan beberapa perkecualian.
7) Porifera
reproduksi secara aseksual
maupun seksual.
reproduksi aseksual terjadi dengan
pembentukan tunas dan gemmule. di dalam tubuhnya.
Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan
sel ovum,terjadi di luar tubuhnya.
c. Sistem Reproduksi Vertebrata
Reproduksi vertebrata terjadi secara generatif (seksual)
a. Fertilisasi eksternal
proses pembuahan
dimana sel telur dan sel sperma dilepaskan secara bebas oleh masing-masing si betina dan si jantan (di dalam air) kemudia terjadi penggabungan yang terjadi di dalam air.
b. fertilasi internal
proses pembuahan melalui
kopulasi sehingga sel benih benih jantan dipindahkan kedalam saluran alat kelamin betina yang sudang matang mengandung sel telur, kemudia terjadi penggabungan dan
menghasilkan zygot.
Perkembangbiakan seksual terdapat dalam beberapa
bentuk
Ovovivipar
Vivipar
Ovivar
a. Reproduksi Aseksual Invertebrata (Vegetatif)
c) Tunas (budding)
pembentukan tonjolan pada salah satu tubuh hewan dan dapat berkembang menjadi individu baru.
d)Fission (pembelahan)
pembelahan sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru.
b) Fragmentasi
pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi ndividu baru.
e) Sporulasi
dengan dibentuknmya spora pada sel induk dan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru.
a) pembelahan binner
umumnya dialami oleh organisme bersel satu yang membelah menjadi dua individu baru yang memiliki nukleus.
f)Phartenogenesis
terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi.
d. Macam-Macam Sistem Reproduksi Vertebrata
2) Reptilia
Kadal, ular, dan kura-kura merupakan hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Organ reproduksi reptil betina terdiri
atas sepasang ovarium sebagai organ reproduksi primer
dan saluran reproduksi (oviduk).
reptil bersifat ovipar,ada beberapa yang ovovipar
3) Mamalia
Mamalia merupakan hewan vivivar, kecuali platipus
Mamalia memiliki organ reproduksi yang lengkap baik eksternal maupun internal sehingga terjadi fertilisasi secara internal.
Mamalia memiliki ovarium sepasang
1) Pisces (Ikan)
Ikan merupakan kelompok hewan ovivar
beberapa spesies yang bereproduksi dengan cara
ovovivipar (ikan hiu).
Organ reproduksi ikan dibedakan
menjadi organ reproduksi eksternal (kloaka)
internal
(ovarium, oviduk, testis, dan urogenitalis).
4) Amfibia
Katak melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi
eksternal (pembuahan di luar tubuh betina).
5) Aves
memiliki organ reproduksi berupa
sepasang testis yang berbentuk oval,
, terletak pada sebelah
ventral lobus penis.
organ reproduksi burung
betina adalah ovarium.
termasuk hewan ovipar yang proses
pembuahannya a terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN
A. Aseksual (Asexual
Reproduction)Vegetatif
dalam reproduksi tanpa melibatkan fusi gamet betina dan gamet jantan
➢ Biji dapat terbentuk : Apomixis (2n) dan Partenogenesis (n).
jenis-jenis reproduksi aseksual alami
tunas biasa seperti pisang dan bambu
tunas adventif seperti daun cocor bebek
rhizoma merupakan batang yang dalam tanah seperti jahe dan kunyit.
geragih contohnya strawbery
umbi lapis yang memperlihatkan lapisan yang terdiri dari daun yang menebal seperti bawang merah.
umbi batang dimana tunas menggembung dalam tanah seperti kentang dan ubi jalar.
reproduksi aseksual buatan
kultur jaringan
stek
menempel dengan tunas.
merunduk
1.mencangkok
menyambung batang pokok dengan batang lain.
B. Seksual (Sexual
Reproduction)Generatif
➢ Dalam reproduksi harus melibatkan fusi gamet betina dan gamet jantan.
➢ Biji terbentuk setelah fertilisasi (2n).
Male organ mengalami microsporogenesis dan female mengalami megagametogenesis sebelun pembuahan terjadi dibedakan atas:
▪Beserbuk sendiri (Self pollination) (autogami)
Sistem penyerbukan dimana pollen (organ kelamin jantan) dan ovule (organ betina) berasal dari tanaman yang sama (individu/varietas)
penyebab beserbuk sendiri(autogami)
➢Cleistogamy : Organ jantan dan betina matang tapi bunga tak pernah membuka saat mekar..(canabis sativus,rapeseed)
➢ Bunga jantan dan betina matang sebelum bunga mekar seperti pada kedelai.
➢Serbuk sari yang memanjang persis menyentuh kepala putik (stigma) yang matang misal pada padi & gandum.
➢Posisi kepala putik persis berada pada pollen sewaktu keduanya matang.
(autogami)
▪Beserbuk Silang (Cross pllination)(allogami)
▪ Sistem penyerbukan dimana pollen (organ jantan) dan ovule (organ betina) berasal dari tanaman yang berbeda (individu atau varietas).
Penyebab beserbuk silang
◼ Organ jantan dan betina matangnya tidak
sama waktunya;
➢Protogini artinya bunga
betina masak lebih dulu
➢Protandri artinya bunga jantan
masak lebih dulu (jagung)
➢Tanaman berumah dua artinya bunga jantan dan betina berada pada tanaman yang berbeda; Contoh Pepaya.
➢ Self incompatibility artinya serbuk sari tak cocok dengan kepala putik jika berasal dari tanaman yang sama.
➢ Serbuk sari berada pada ruang yang berbeda dengan putik (putik dibungkus atau dibatasi oleh corolla).
➢ Posisi kepala putik berada jauh diluar sedang serbuk sari terletak jauh dibahagian basal bunga.Mandul jantan (Male sterile) : bunga mempunyai
serbuk sari tapi mandul.
Penyerbukan bastar(hibridogami)
terjadi jika serbuk sari menempel pada putik bunga yang varietasnya berbeda.
Penyerbukan tetangga(geitogami)
penyerbukan dari serbuk bunga lain namun masih dalam satu pohon.
Apomixis : biji terbentuk dari ovule tanpa mengalami meosis.(nenas dan mulbery)
Partenogenesis: biji terbentuk dari ovule tanpa atau mengalami meosis namun tidak terjadi pembuahan.(pisang,Garlik(bawang putih)).
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
ORGAN-ORGAN YANG BERPERAN DALAM REPRODUKSI
Struktur/Anatomi organ reproduksi laki-laki
organ reproduksi
eksternal
PENIS
Penis manusia terdiri dari 3 silinder jaringan erektil yang mirip spon yang terdiri dari ruang-ruang dimana pembatasnya disebut trabekula.
SKROTUM
Dinding skrotum terdiri dari beberapa lapisan
Tunika dartos (bagian yang melekat pada kulit yaitu berupa otot-otot halus)
Lapisan jaringan keringat
Bagian luar( berupa kulit tipis relative tanpa bulu, mengandung
kelenjar keringat)
Membran serous merupakan dasar dari dinding skrotum
organ reproduksi internal
testis
( menghasilkan sperma dan hormone),
saluran-saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang disebut Tubulus seminiferus (tempat terbentuknya sperma).
kelenjar aksesoris(mensekresikan produk esesnsial bagi pergerakan sperma)
Kelenjar Vesikula Seminalis
Kelenjar Prostat
Kelenjar Bulbouretralis / Cawper
sekurnpulan duktus yang membawa
sperma dan kelenjar.
EPIDIDIMIS
motil
mendapatkan kemampuan untuk
membuahi.
DUKTUS EFERENS
masuk kebagian testis yang disebut Rete testis
dan keluar disebut duktus eferens
FISIOLOGI HORMON SEKS PRIA
testoteron
yang dihasilkan oleh selsel leydig di dalam tubulus seminiferus testis.
mengontrol proses spermatogenesis
testosteron juga
berfungsi dalam karakteristik seks sekunder
Genitalia eksterna
penis memanjang dan melebar, skrotum menjadi
gelap dan melipat-lipat
Gentalia interna
kelenjar aksesoris membesar dan mengeluarkan
sekret
suara
laring membesar, pita suara memanjang dan menebal, suara
berat
Pertumbuhan Rambut
muncul janggut, garis rambut kepala mundur,
tumbuh rambut dibagian tertentu
Mental
tertarik pada lawan jenis
Konformasi Tubuh
bau melebar, otot membesar
Sekresi sel sebasea
mengentel dan meningkat (jerawat)
Anatomi Organ Reproduksi
Perempuan
OVARIUM (Ovary)
Terletak di dalam rongga abdomen, menggantung dan bertautan melalui
mesenterium ke uterus.
mengandung banyak folikel
Sel-sel folikel juga menghasilkan hormon seks utama yaitu ; estrogen.
sisa jaringan folikel akan berkembang di dalam ovarium membentuk
massa yang padat yang disebut korpus luteum.
Ovulasi terjadi apabila sel telur yang matang didorong keluar dari folikel
Sistem reproduksi wanita tidak sepenuhnya tertutup,sel telur dilepaskan
kedalam rongga abdomen dekat pembukaan oviduk atau saluran telur atau tuba falofi.
leher uterus(serviks)
yang membuka ke dalam vagina
VAGINA
ruangan berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang
dilalui bayi saat lahir, dan juga merupakan tempat singgah bagi sperma selama
kopulasi.
Himen
membran bervaskuler yang menutupi sebagian
lubang vagina mulai saat kelahiran.
prepotium
tudung kulit kecil
vestibula
Lubang vagina dan
lubang uretra, yang terpisah terletak didalam daerah
labia minora
sepasang lipatan kulit tipis
labia mayora
satu pasang
tonjolan lagi yang berlemak dan tebal
klitoris
salah satu titik paling sensitif dalam
perangsangan seksual dan diperkaya oleh saraf.
SPERMATOGENESIS
tiga fase spermatogenesis
Fase meiosis
spermatosit mengalami 2x pembelahan secara berturutan dengan mereduksi sampai ½ jumlah kromosom dan jumlah DNA per sel dan
menghasilkan spermatid.
Tahapan-tahapan dari profase dalam pembelahan meiosis
Leptoten
: kromosom mengalami kondensasi dan terdiri dari 2 kromatid
Zigoten
terjadi penebalan kromosom dan sinapsis kromosom
Pakiten
sinapsis kromosom semakin sempurna dan kromosom semakin
menebal serta memendek, inti dan sitoplasma tumbuh dan merupakan sel
yang terbesar.
Diploten
pasangan kromosom terpisah tetapi masih tetap, bergabung pada
bagian kiasma.
Preleptoten
aktif dalam mensintesis DNA, struktur kromosom tidak jelas
Diakinesis
Kromosom semakin memendek dan 2 kromatid yang
menyusun tiap kromosom dapat terlihat
Fase Spermiogenesis
spermatid mengalami proses sitodiferensiasi sehingga
menghasilkan spermatozoa.
Spermatid mengalami perkembangan melalui proses spermiogenesis yang terdiri
atas 3 fase
Fase golgi
Sitoplasma spermatid mengandung kompleks golgi yang
menjolok dekat inti, juga terdapat mitokondria, sepasang sentriol, ribosorn
bebas dan tubulus retikulum endoplasma licin.
Fase akrosomal
Vesikel dan granula akrosom menyebar untuk menutupi
belahan anterior dari inti yang memadat yang disebut akrosom.
Fase pematangan
sitoplasma residu dibuang dan difagositosis oleh sel
sertoli dan spermatozoa dilepas kedalam lumen tubulus.
Fase spermatositogenesis
spermatogonium membelah menghasilkan generasi
sel baru yang nantinya akan menghasilkan spermatosit (pembelahan secara mitosis.
OOGENESIS
perkembangan telur (sel telur dewasa yang belum
dibuahi) yang dimulai dengan mitosis sel germinal primordial dalam embryo,
menghasilkan oogonia diploid.
Masing-masing oogonium berkembang menjadi
oosit primer, yang juga diploid.
Pembelahan meiosis I menghasilkan sebuah sel
besar yaitu oosit sekunder .
Pembelahan
meiosis II yang menghasilkan ovum dan badan polar kecil lainnya, hanya terjadi
jika sel sperma menembus oosit sekunder.
4.FISIOLOGI HORMON SEKS WANITA
a. Estrogen
Sekresi hormon estrogen terjadi akibat FSH mempengaruhi ovarium untuk
berkembang dan berfungsi pada saat pubertas.
Hormon estrogen merupakan hormon steroid yang sebagian besar dihasilkan oleh ovarium (teka interna folikel) dan sebagian lagi oleh korteks adrenal dan plasenta.
LH, bersama-sama FSH
berfungsi mematangkan folikel dan sel telur, dan merangsang terjadinya ovulasi.
Ada tiga
macam estrogen dalam plasma darah
: 17 Beta–estradiol
estron
estriol
Hormon estrogen mempengaruhi karakteristik seks sekunder wanita
Pembesaran payudara, uterus, vagina
Bahu sempit, panggul yang lebar dan paha yang menyatu
Pertumbuhan rambut pada tempat tertentu
Terjadi penimbunan lemak pada payudara dan bokong
Penahanan garam dan air sehingga memperoleh berat badan tepat
sebelum haid
Sekresi sel sebasea lebih encer sehingga kulit menjadi lebih halus,
menghambat komedo
b. progesteron
n hormon steroid yang dihasilkan oleh korpus
luteum (menjadi stadium sekresi), plasenta dan folikel.
Efek Progesteron
Perubahan siklik uteri (vaskularisasi endometrium), sehingga memudahkan uterus untuk menerima ovum yang telah dibuahi
Perubahan payudara, merangsang pembentukan lobulus dan sekresi alveolus (terjadi akibat rangsangan prolaktin)
Menghambat LH dan meningkatkan efek inhibin estrogen sehingga ovulasi terhambat