Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HAID TIDAK TERATUR LUTHFIAH YULIANI INDRA 2008260217 - Coggle Diagram
HAID TIDAK TERATUR
LUTHFIAH YULIANI INDRA
2008260217
DIAGNOSA PASTI POLIMENOREA
Definisi
gangguan siklus haid
polimenorea
perdarahan haid dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang 21 hari
oligomenorea
perdarahan haid dengan siklus lebih panjang dari normal lebih 35 hari
amenorea
tidak terjadi haid pada seorang wamita
gangguan lama dan jumlah haid
menoragia
perdarahan haid dengan total jumlah darah lebih dari normal dan durasi haid lebih lama
hipomenorea
perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit atau durasi lebih pendek dari normal
penyebab polimenorea
gangguan hormonal ini mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi atau waktu memendek
stress dan depresi
pengaruh kontrasepsi
infeksi
gangguan perdarahan
Epidemiologi gangguan haid
INA
gangguan menstruasi ini banyak dialami oleh remaja. siklus haidpada remaja sering tidak teratur, pada tahun pertama setelah menarche sekitar 80% remaja putri mengalami haid terlambat selama 2 minggu dan 7% remaja utri hadinya lebih cepat dikarenakan ovulasi belum terjadi (anovolutory cycles)
gejala gangguan haid
perut melilit
nyeri punggung
sakit kepala
kram perut
mudah lelah
patofisiologis polimenorea
polimenorea bersifat sementara dan bisa sembuh
polimenorea bisa menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh menyebabkan anemia
pada polimenorea menyebabkan gangguan ovulasi dan bisa kesulitan mendapatkan keturunan
pelepasan sel telur dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron
kedua hormon itu tidak seimbang akan terjadi proses pelepasan sel telur terus menerus dan membuat kesuburan jadi terganggu
klasifikasi
kelainan dalam banyak darah dan lama haid
hipermenorea
kelainan siklus
polimenorea
oligomenorea
amenorea
perdarahan diluar haid
metroragia
gangguan lain
premenstrual tension
mastodinia
dismenorea
definisi
perdarahan uterus abnormal (PUA)
semua kelainan haid dalam jumlah mapun lamanya siklus haid
klasifikasi PUA
PUA akut
perdarahan haid yang banyak sehingga dilakukan penanganan cepat agar tidak banyak kehilangan darah
PUA kronik
perdarahan uterus abnormal telah terjadi dari 3 bulan
intermenstrual bleeding
perdarahan haid diantara 2 siklus haid yang teratur
fisiologi siklus haid
siklus ovarium
fase luteal
korpus luteum meningkatkan produksi progesteron dan estradiol
jika terjadi konsepsi maka korpus luteum akan berubah jadi korpus luteum gravidarum
fase ovulasi
lonjakan LH penting untuk ovulasi dan memicu kadar estrogen tinggi dihasilkan pre ovulasi
pembesaran folikel yang cepat diikuti permukaan korteks ovarium dan pecah folikel serta keluar oosit
fase folikular
awal siklus kadar fsh dan lh tinggi dan membuat estrogen dan progesteron menurun
kadar estrogen meningkat terjadi umpan balik negatif dan menekan produksi LH dan FSH mencegah hiperstimulasi
siklus endometrium
fase proliferasi
pada akhir haid terjadi proses regenerasi berjalan cepat dan estrogen berperan penting dalam fase ini
fase sekretoris
setelah ovulasi progesteron diinduksi dan berubah menjadi sekresi endometrium
kelenjar menjadi lebih berliku dan menggembung
fase haid
korpus luteum ini akan menurunkan produksi estrogen dan progesteron
penurunan diikuti kontraksi spasmodik lalu endometrium jadi iskemik dan nekrosis terjadi pengelupasan lapisan endometrium dan terjadi haid
Diagnosis banding polimenorea
amenorea
oligomenorea
hipermenorea
hipomenorea
CMD
anamnesis
KU: haid tidak teratur
KT: haid 2 kali dalam sebulan dan lama haid 3-5 hari
memakai kontrasepsi yaitu kb suntik setiap bulan
Pemfis
tanda vital
td: normal
fn: normal
nadi: normal
suhu : normal
imt: obesitas
mata
conjungtiva palpebra inferior (-)
sklera ikterik (-)
thoraks
simetris
auskultasi vesikular (+)
batas jantung normal
s1 s2 normal
pemeriksaan inspekulo
tampak portio licin dan erosi (-)
darah (+)
massa (-)
Pem. ginekologi
penilaian ovulasi
penilaian endometrium
dilakukan dengan pap smear
penilaian kavum uteri
penilaian miometrium
vaginal toucher
uterus antefleksi besar biasa
adnexa : lemas, tidak teraba massa
cavum douglas tidak menonjol
Tatalaksana perdarahan ireguler
evaluasi penyebab sistemik
cek TSH : evaluasi penyakit hipotiroid
cek prolaktin: jika terjadi oligomenorea dan hipomenorea
pap smear jika ada perdarahan
bila curiga keganasan endometrium : biopsi endometrium
terapi
kombinasi estrogen-progestin
pil kb dosis 1x1 tablet sehari diberi secara siklik dalam 3 bulan
progestin
ada kontraindikasi pil kb diberikan progestin MPA 10 mg 1x1 tablet perhari.
pengobatan medikamentosa gagal
Rujuk
obat medikamentosa Non hormon
obat NSAID
asam mefenamat dosis 250-500 mg 2-4x sehari
antifibrinolisis
asam traneksamat
terapi bedah
histerektomi
kontrasepsi
pencegahan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma
akseptabilitas: cara kontrasepsi ini terus dipilih dan ditinggalkan jika kehamilan tercapai
efektivitas: menilai jumlah kehamilan yang terjadi setelah kontrasepsi
kontrasepsi non hormonal
spermisida
kondom pria
metode lendir serviks
metode kb tradisional
kontrasepsi hormonal
pil kb kombinasi
monofasik
bifasik
trifasik
suntikan kombinasi
medroksiprogesteron asetat
kontrasepsi suntikan progestin
kontrasepsi pil progestin
kontrasepsi implan
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Cu T-380 A
larangan bagi wanita haid
larangan shalat dan tidak mengqodhonya
larangan berpuasa dan wajib mengqodhonya
3.larangan thawaf
larangan melakukan hubungan seksual ( al-baqarah: 222)
5.arangan suami menjatuhkan talak (at-talaq 65:1)
amalan boleh dilakukan saat haid
membaca al-quran tanpa memegang atau menyentuh lembaran mushaf
berzikir dan berdoa
mendengarkan ceramah dan membaca buku islami