Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
INTERGROUP RELATIONS, Conflict Management, Referensi : Forsyth, D. R.…
INTERGROUP RELATIONS
-
-
INTERGROUP BIAS
-
Conflict and Categorization
Kategorisasi menggerakkan sejumlah proses afektif,
kognitif, emosional, dan interpersonal yang digabungkan
untuk mempertahankan dan mendorong konflik antar
kelompok
-
Intergroup Emotions
ketika individu adalah anggota kelompok yang memiliki status sosial yang lebih rendah dari kelompok lain, anggotanya akan mengalami serangkaian gerakan antarkelompok yang berbeda dari anggota kelompok dengan status yang lebih tinggi
group hate
kebencian menyebabkan reaksi negatif yang lebih keras terhadap kelompok luardaripada emosi seperti kemarahan atau ketakutan
moral exclusion
Sebuah proses psikologis dimana lawan dalam konflik datang untuk melihat satu sama lain sebagai tidak layak hak dan pelindungan yang diamanatkan secara moral
dehumanization
percaya bahwa individu lain atau seluruh kelompok individu tidak memiliki kualitas yang dianggap membedakan manusia dari hewan
Categorization and Identity
Teori identitas sosial mengasumsikan bahwa keanggotaan dalam kelompok secara substansial dapat mempengaruhi rasa diri anggota
INTERGROUP CONFLICT
The Discontinuity Effect
Daya saing kelompok lebih besar ketika berinteraksi dengan kelompok lain daripada daya saing individu ketika berinteraksi dengan individu lain.
Penyebab
Keserakahan individu, ketika dalam kelompok keserakahannya akan lebih besar.
Orang lebih takut kepada kelompok dibanding individu.
Kelompok dianggap lebih abrasif (kompetitif, agresif, bangga) dan kurang menyenangkan (kooperatif, dapat dipercaya, membantu) dibanding individu.
Memaksimalkan hasil kolektif kelompok
Sebagai bagian dari kelompok, individu harus melakukan apa yang bisa sehingga memaksimalkan hasil kolektif kelompok.
-
Power and Domination
Konflik dapat meningkat menjadi eksploitasi antarkelompok ketika satu kelompok mencoba untuk mendominasi kelompok lain.
Social Dominance Theory
Konflik antarkelompok berasal dari ketegangan dinamis antara kelompok2 yang memiliki peringkat hirearkis dalam masyarakat
Konflik disini merupakan hasil dari kecenderungan alami orang untuk membentuk subkelompok dalam masyarakat, kemudian subkelompok ini bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan sumber daya.
Norms of Engagement
Reciprocity
Norma timbal balik, pertukaran hal dengan hal yang setara. ancaman dengna ancaman, hinaan dengan hinaan, dan agresi dengan agresi.
Group norms
Beberapa kelompok dalam masyarakat yang lebih besar mengadopsi norma-norma dan nilai-nilai unik yang berkaitan dengan konflik antarkelompok.
Cultural norms
Sejauh mana kelompok merespon dengan cara yang tidak bersahabat terhadap kelompok lain bervariasi dari budaya ke budaya.
Anger and Scapegoating
Kompetisi berakhir, ada kelompok yang menang dan kalah. Kelompok yang kalah mengalami pengalaman emosional negatif (kemarahan, kekesalan, frustasi, rasa malu) seperti frustrasi dan kemarahan dapat memicu agresi dan pembalasan
Scapegoating
Pembalasan dendam kepada pihak ketiga, karena pihak lawan dianggap sangat kuat atau terlalu jauh atau susah ditemukan. (Kambing hitam)
Competition and Conflict
realistic group conflict theory
Kompetisi (perjuangan) antar kelompok untuk memperoleh sumber daya yang terbatas akan mengarah kepada konflik
Konflik antar kelompok itu berasal dari persaingan untuk sumber daya yang langka (ex : makanan, wilayah, kekuasaan, kekayaan, dll.)
-
Conflict Management
Learning to cooperate: 1.)mendefinisikan topik, 2.)bertukar informasi tentang sifat topik, 3.)melihat situasi dari berbagai perspektif, 4.)menghasilkan solusi untuk konflik, 5.)memilih solusi yang paling menguntungkan semua pihak
Jigsaw Method: memberi topik yang sama pada anggota, sehingga ada kewajiban untuk saling mengedukasi
-
Referensi : Forsyth, D. R. (2010). Group Dynamics, 5th Edition. Belmont, CA: Wadsworth Cengage Learning.
1. Raihan Syarif 112111133112
2. Dwinda Insyirah Iftikhairunnisa' 112111133192
3. Abdul Halim Baraja 112111133234
-