Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kramadangsa - Coggle Diagram
Kramadangsa
Struktur Kramadangsa
Rasa: Makhluk hidup memiliki rasa hidup. Rasa hidup tersebut mendorong tiap individu untuk bergerak demi memberlangsungkan hidup.
-
Mawas Diri
a. Mawas diri sebagai kegiatan olah rasa: olah rasa penting karena kepekaan rasa lah yang akan membuat manusia dapat berpikir unggul dan berkarsa tangguh agar tidak semena-mena dengan yang lain. Kualitas mawas diri akan meningkat seiring dengan kualitas kesadaran yang semakin meluas. Brakestawa menyatakan tingkat-tingkat kualitas pengkajian diri, yaitu:
Tepa Sarira, yaitu ketika seseorang ingin dan bisa merasakan perasaan orang lain.
Mawas Diri, yaitu seseorang mencoba memahami keadaan dirinya sendiri.
Ngukur Sarira, yaitu seseorang mengukur orang lain dengan dirinya sendiri sebagai tolak ukur.
Mulat Sarira, yaitu ketika manusia menemukan identitas terdalamnya.
Nanding Sarira, yaitu di mana seseorang merasa lebih unggul
-
-
struktur kepribadian yang didasarkan oleh dimensi kesadaran juga dapat dibedakan. Mereka dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Rasa Kramadangsa: Istilah ini berguna untuk menunjuk suatu pribadi manusia yang berkesesuaian dengan nama dan sifat khasnya masing-masing.
b. Rasa Manusia tanpa ciri: Manusia tanpa ciri ketika berhubungan dengan orang lain, berpandangan bahwa semua manusia itu sama. Pemahaman mengenai persamaan ini lah yang membawa seseorang ke arah pengertian bahwa kalau untuk menyenangkan diri sendiri adalah dengan menyenangkan orang lain.
Perkembangan Kepribadian
Pada rentang masa anak-anak, anak mulai mengenali dan menyadari rasa dan keinginan yang ia miliki.
di masa dewasa seharusnya manusia sudah bisa menyadari bahwa selain memenuhi rasa dalam dirinya, ia juga perlu mempertimbangkan caranya memenuhi keinginannya dengan aturan atau nilai-nilai yang diakui di lingkungannya.
Anak bayi sudah memiliki rasa dan keinginan namun karena keterbatasan dan ketidaktahuannya, bayi tidak dapat mengenali, mengatur, dan menguasai rasa dan keinginannya itu.
Seiring bertambahnya usia, ilmu pelajaran dan pengalaman yang dimiliki manusia pun semakin banyak dan akan terus berkembang. Kemudian, caranya memaknai kehidupan akan berubah.
-
Penerapan & Penelitian
nilai-nilai moral yang dibawakan oleh Suryomentaram sangat diperlukan oleh generasi masa kini untuk mengoptimalisasikan bonus demografi.
Selanjutnya, menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama atau Raos Sami di dalam diri anak dapat berguna agar anak tidak membeda-bedakan serta tidak saling menjelek-jelekkan.
Yang terakhir adalah mencintai keindahan. Makna dari prinsip ini adalah orang tua mengajarkan anaknya untuk melihat keindahan dari objek ataupun peristiwa yang terjadi.
Dinamika Kepribadian
rasa dideskripsikan sebagai kepribadian yang rentang wilayah pertumbuhannya dimulai dari kepribadian yang belum berkembang optimal (kualitas kepribadian dalam tingkat rasa kramadangsa) kemudian tumbuh dan berkembang menuju kualitas kepribadian optimal (kualitas kepribadian dalam tingkat rasa manusia tanpa ciri).
Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi sebagai dampak dari mawas diri. Pertama, jika mawas diri berhasil maka akan terbentuk identitas pribadi manusia tanpa ciri. Kedua, jika mawas diri tidak berhasil atau gagal maka akan terbentuk identitas pribadi kramadangsa.