Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KEJANG Savira Ayu Natasya 1908260029 SGD 2 - Coggle Diagram
KEJANG
Savira Ayu Natasya 1908260029 SGD 2
Fisiologi Kelistrikan
Neurotransmitter; Molekul kecil, pemancar yang bekerja cepatEfek: Menambah / mengurangi konduktansi melalui saluran ionEksitatori; > Konduktansi Na+Inhibisi; K+, > Cl- konduktansi
Neuropeptida
Molekul besar, kerja lambat
Lebih kuat dari neurotransmiter, efeknya lebih lama
Patofisiologi Kejang
Tatalaksana
Farmakologi
Lini pertama;Karmabazepin, Asam valproat, Fenobarbital, Fenitoin
Lini kedua; Topiramate, Lamotrigin, Levetirasetam
Terapi bedah; Merupakan tindakan operasi yang dilakukan dengan memotong bagian yang menjadi fokus infeksi yaitu jaringan otak yang menjadi sumber serangan. Diindikasikan terutama untuk penderita epilepsi yang kebal terhadap pengobatan. Berikut ini merupakan jenis bedah epilepsi berdasarkan letak fokus infeksi :a. Lobektomi temporalb. Eksisi korteks ekstratemporalc. Hemisferektomid. Callostomi
Faktor Resiko
Epilepsi minimal terjadi satu kali episode status epileptikus,
Usia, Penyakit keluarga, Cedera kepala, Demensia
Infeksi pada otak
Definisi
Epilepsi; Merupakan manifestasi gangguan fungsi otak yaitu kejang berulamg tanpa provokasi dengan interval lebih dari 24 jam tanpa penyebab yang jelas, terjadi akibat lepasannya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal.
Status epileptikus; Status epileptikus ditegakkan apabila kejang yang terjadi bersifat kontinyu, berulang dan disertai gangguan kesadaran dengan durasi kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit.
Edukasi
Kontrol gaya hidup dan lingkungan karena dapat mencetus kejang ,gangguan emosi,stress lingkungan baru,awitan menstruasi pada wanita, atau demam. Melindungi kepala dengan bantalan untuk mencegah cedera (dari membentur permukaan keras), Hindari minuman beralkohol dan merokok serta mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin
Komplikasi
Primer; kerusakan otot, rabdomiolisis, bahkan gagal ginjal perubahan fungsi saraf otonom dan fungsi jantung.
Sekunder; depresi napas serta hipotensi, memicu ensefalopati hepatik dan hiperamonia.
CMD
Pemeriksaan Fisik; pemeriksaan kesadaran, vital sign, pemeriksaan generalisata, pemeriksaan neurologis ( nervus cranial, motorik, reflek fisiologis & patologis)
Pemeriksaan Penunjang; Video-Electroencephalography (EEG), Studi Prolaktin, Studi Neuroimaging
Anamesis; Pola/bentuk serangan, Lama serangan, Gejala sebelum, selama dan setelah serangan
, Frekuensi serangan, Faktor pencetus: kondisi emosional, latihan/aktivitas berat, Ada/tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang,
DD Kejang
Epilepsi
Status epileptikus
Sinkop
Non epilepsi psikogenic
Movement disorders
Kejang demam
Klasifikasi Epilepsi
Parsial
Simple; tidak ada penurunan kesadaran
Kompleks; ada penurunan kesadaran
General
Abdusens; bengong
Tonik; gerakan ritmik
Klonik; kaku
Mioklonik; gerakan aritmik
Klonik-Tonik; kaku-kelonjotan
Atonik; tiba2 terjatuh/pingsan
Prognosis
Prognosis epilepsi bergantung pada beberapa hal, diantaranya jenis epilepsi, faktor penyebab, saat pengobatan dimulai dan ketaatan minum obat. Pada umumnya prognosis epilepsi cukup baik. Pada 50-70% penderita epilepsi serangan dapat dicegah dengan obat-obat, sedangkan sekitar 50% pada suatu waktu akan dapat berhenti minum obat. Serangan epilepsi primer, baik yang bersifat kejang umum maupun serangan lena atau absence mempunyai prognosis terbaik. Sebaliknya epilepsi yang serangan pertamanya mulai pada usia 3 tahun atau yang disertai kelainan neurologik dan atau retardasi mental mempunyai prognosis relatif jelek
Etiologi
Idiopatik
Genetik
Trauma Kepala
Gangguan pada otak
Penyakit infeksi
Gangguan pada saat kehamilan
Obat-obatan
Pencegahan
Mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, Mencukupi waktu tidur dan istirahat, Banyak minum air putih, Mengelola stres dengan baik, jangan konsumsi alkohol