Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
status epileptikus - Coggle Diagram
status epileptikus
faktor resiko
Prenatal : Umur ibu saat hamil terlalu muda atau terlalu tua, Kehamilan dengan eklamsia dan hipertensi, Kehamilan primipara atau multipara, Pemakaian bahan toksik
Natal : Asfiksia, Bayi dengan berat badan lahir rendah, .Kelahiran prematur atau postmatur, Partus lama
postnatal : Kejang demam, Trauma kepala, Infeksi SSP, Gangguan metabolik
defenisi & etiologi
defenisi : merupakan kondisi emergensi dengan aktivitas kejang kontinyu tanpa remisi yang berlangsung lebih dari sama dengan lima menit, atau kejadian dua bangkitan kejang atau lebih tanpa perbaikan kesadaran diantara kejang tersebut yang berkaitan dengan tingginya angka kematian dan kecacatan jangka panjang.
etiologi :Idiopatik, Kelainan Intra Kranial, Kelainan Ekstra Kranial, Kriptogenik
CMD
Kejang, terdapat riwayat kejang sebelumnya, Penurunan kesadaran, sianosis, takikardi
pemeriksaan penunjang : Laboratorium (pemeriksaan Gula Darah Acak), CT-Scan kepala, EEG (jika Perubahan status mental, kesadaran menurun, Perubahan tingkah laku, enselopati, Gangguan tumbuh kembang, kejang
tatalaksana awal
penanganan jalan napas dan pernapasan,
mempertahankan sirkulasi, pemasangan akses
intravena (jika belum dilakukan) dan pemberian obat
untuk menghentikan kejang. Suplementasi oksigen
dapat diberikan jika diperlukan
farmakologi : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam), Agen Antikonvulsan (Fenitoin), Barbiturat (Fenobarbital)
fisiologi kelistrikan otak
patofisiologi kejang
Status epileptikus disebabkan oleh aktivasi neurotransmiter eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas neurotransmiter inhibisi yang tidak efektif. Eksitasi bisa berasal dari banyak sumber, seperti rangkaian epileptogenik dari epilepsi yang sudah ada sebelumnya, eksitasi daerah sekitar lesi struktural, atau eksitasi difus dari kondisi toksik atau metabolik. Masukan limbik dan kortikal ini masuk ke jalur perforant sepanjang gyrus parahippocampal dan ke neuron di gyrus dentatus. Gyrus dentatus menjadi “rem” untuk menghambat aktivitas neurotransmiter eksitasi, tetapi jika tidak mampu, aktivitas eksitasi masuk kembali ke hippocampus dan kemudian kembali ke gyrus parahippocampal, menciptakan sirkuit yang akan memperpanjang kondisi status epileptikus.
klasifikasi
SERANGAN PARSIAL (SEDERHANA, KOMPLEKS, SEKUNDER), SERANGAN UMUM, TIDAK TERGOLONGKAN
Diagnosa Banding
Cardiac Dysrythmia, Migrein, Panic attacks, Transient global amnesia, Syncope, Transient ischemic attacks
komplikasi
kerusakan otot, demam, rabdomiolisis, bahkan
gagal ginjal, keadaan hipoksia akan menyebabkan
metabolisme anaerob dan memicu asidosis, Edema otak
edukasi
tidur teratur, makan teratur, Tidak minum alkohol, Olahraga yang tidak membahayakan