terjadi akibat kegagalan mekanisme untuk membatasi penyebaran kejang baik karena aktivitas neurotransmitter eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas neurotransmiter inhibisi yang tidak efektif. Pada simptomatik terdapat lesi struktural di otak yang mendasari, contohnya oleh karena sekunder dari trauma kepala, infeksi susunan saraf pusat, kelainan kongenital, proses desak ruang di otak, gangguan pembuluh darah di otak, toksik, gangguan metabolik dan kelainan neurodegeneratif