Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ALIRAN PSIKOLOGI YANG BERORIENTASI PADA NILAI BUDAYA, Kelompok 4 - Coggle…
ALIRAN PSIKOLOGI YANG BERORIENTASI PADA NILAI BUDAYA
Zeitgeist
Pasca Perang Dunia II, pusat pengembangan psikologi yang tadinya menyebar di beberapa kota di Eropa, mengalami kehancuran. Setelah itu, pusat pengembangan psikologi berpindah ke Amerika Serikat.
Faktor budaya mulai diperhatikan ketika Americanized Psychology mulai diajarkan dan disebarluaskan oleh para lulusannya ke seluruh dunia
Muncul kesadaran bahwa psikologi barat atau Amerika tidak bisa diaplikasikan secara universal dan tidak sesuai dengan kondisi psikologis masyarakat dari belahan dunia yang berbeda
Akibatnya, timbul banyak kritik dan resistensi terhadap hegemoni psikologi Amerika dan Barat. Hal tersebut yang kemudian menjadi latar belakang lahirnya cabang-cabang aliran psikologi budaya
Anteseden
Wilhelm Wundt
Sepuluh Volume Volkerpsychologie yang ditulis oleh Wilhelm Wundt merupakan akar dari perspektif budaya dalam disiplin ilmu psikologi.
Di dalam-nya, wundt mencoba menganilisis dan mensistematisasikan proses psikologi yang 'lebih tinggi' melalui perbandingan historis, etnografis, dan linguistik.
Konsep Volkerpsychologie yg dikemukakan oleh Wundt tersebut mengambil inspirasi dari karya awal yang ditemukan oleh orang-orang terpelajar seperti jurnal Volkerpsychologie und Sprachwissenschaft yang dipublikasikan pada tahun 1860 oleh Herman (Haijim) Steinthai dan Lazarus.
Kritik
Jumlah penelitian psikologi yang dilandaskan budaya masih kurang bervariasi
Sebagian besar pengetahuan kita mengenai kebudayaan berdasar pada landasan studi yang dilakukan kepada sampel subjek yang memiliki konteks kebarat-baratan, maju, kaya, dan demokratis
individu yang memiliki latar budaya dengan aspek multikultural terutama imigran dan ras minoritas masih kurang dijelajahi.
Kontribusi
Aliran psikologi yang berorientasi nilai budaya ini muncul dan berkontribusi untuk memberi perspektif yang kurang diperhatikan oleh aliran-aliran sebelumnya.
memungkinkan para peneliti untuk menguji
kemampuan teori dan hipotesis mereka di luar kelompok peserta yang biasanya.
Ontology
Psikologi yang berorientasi pada budaya meyakini bahwa perilaku manusia dibentuk oleh konteks budaya dan sudah merupakan sesuatu yang umum. Psikologi yang berorientasi budaya adalah pandangan yang menjelaskan perilaku dan proses mental harus memperhatikan konteks budaya
Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Budaya
Psikologi Indigenous
Epistemology
Pendekatan emic
Mencoba memahami fenomena menurut
sudut pandang yang mengalaminya.
Pendekatan epic
Memahami suatu fenomena dengan menggunakan teori dan metode yang sudah ada
Psikologi lintas budaya lebih menyukai pendekatan etic
Psikologi budaya menyukai pendekatan emic
Psikologi indigenous bisa menggunakan
pendekatan emic dan etic
Axiology
Nilai yang hendak ditekankan pada aliran ini adalah
nilai kebudayaan
Manusia termotivasi untuk mencari makna atas eksistensinya melalui budaya, namun secara bersamaan budaya diciptakan dari buah pikiran manusia itu sendiri sehingga manusia dan budaya merupakan dua hal yang saling melengkapi
Dilema yang dihadapi oleh aliran ini datang dari pandangan psikologi lintas budaya yang terkadang mengalami kesulitan dalam menggabungkan beberapa budaya agar terwujud psikologi yang universal
Tokoh-Tokoh
Harry Triandis
Richard A. Shweder
Jerome S. Bruner
Kelompok 4
Moch. Rafly Setya Prihambudi (112111133159)
Akhmad Safa Arijanto (112111133160)
Dela Putri Rahmawati (112111133216)
Validita Berlian Salsabilla (112111133233)