Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
perempuan (20thn) kejang - Coggle Diagram
perempuan (20thn) kejang
komplikasi
Kerusakan pada neuron dan memicu reaksi inlamasi, Jejas sitotoksik, perubahan reseptor glutamat dan GABA. Proses kontraksi dan relaksasi otot dapat menyebabkan kerusakan otot, rabdomiolisis, bahkan gagal ginjal. Dapat menimbulkan metabolisme anaerob dan memicu asidosis pada kondisi hipoksia. Kejang juga menyebabkan perubahan fungsi saraf otonom dan fungsi jantung
TX awal
obat lini pertama untuk epilepsi: karbamazepine, lamotrigin, asam valproat
fisiologi kelistrikan syaraf
DD
syncope
kejang nonepilepsi psikogenik
convulsive concussion/gegar otak
movement disorders
patofisiologi
etio&f.risiko
Genetik, trauma kepala, tumor otak, stroke, meningitis, ensefalitis, autisme,neurofibromatosis, riw.keluarga, cedera kepala,demensia, infeksi pada otak
CMD
pemfis
pemeriksaan ulang berkala untuk menilai ada tidaknya kelainan klinis yang menetap. Bila ditemukan kelemahan, afasia, atau lateralisasi Postictal menetap, bisa saja ini merupakan tanda lokasi sumber lesi berupa kelainan struktur, contohnya tumor atau stroke. Gejala tersebut merupakan pertanda kejang simptomatik akut yang bisa saja berkembang menjadi epilepsi.
penunjang
EEG
epileptiform discharges, focal slowing, diffuse background slowing, intermittent diffuse intermixed slowing
CT-scan,MRI
mendeteksi adanya lesi pd otak yg menjadi pemicu terjadinya epilepsi seperti tumor otak
anamnesis
Anamnesa yang ditanyakan antara lain adalah mengenai onset kejang, adakah gejala prodromal atau aura sebelumnya, gambaran secara jelas bagaimana kondisi pasien saat terjadi kejang, durasi kejadian,dan bagaimana kondisi pasien saat post iktal
definisi s.epileptikus
manifestasi gangguan fungsi otak yaitu kejang berulamg tanpa provokasi dengan interval lebih dari 24 jam tanpa penyebab yang jelas, terjadi akibat lepasannya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal.
prognosis
Gejala sisa lebih sering terjadi pada SE simtomatis; 37% menderita defisit neurologis permanen, 48% disabilitas intelektual. Sekitar 3-56% pasien yang mengalami SE akan mengalami kembali kejang yang lama atau status epileptikus yang terjadi dalam 2 tahun pertama.
edukasi
Melindungi kepala dengan bantalan untuk mencegah cedera (dari membentur permukaan keras).
Singkirkan semua perabot yang dapat mencenderai pasien selama kejang.
Jika pasien di tempat tidur,singkirkan bantal dan tinggikan pagar tempat tidur.
Kontrol gaya hidup dan lingkungan karena dapat mencetus kejang ,gangguan emosi,stress lingkungan baru,awitan menstruasi pada wanita, atau demam.
Istirahat cukup dan olahraga rutin dan terkontrol.
Hindari minuman beralkohol dan merokok serta mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin.
Konsultasikan terhadap tim medis jika terjadi kejang berulang
Tx S.epileptikus
fenobarbital 60mg/hari peroral dinaikkan 30mg 2-4 minggu hingga tercapai 90-120mg perhari
fenitoin 300-600mg/hari peroral
karbamazepine 800-1200mg/hari peroral