Sejarah Dunia
Perang Dunia 1
Perang Dunia 2
Budi Utomo
Sarekat Islam
Taman Siswa
LBB/Liga Bangsa- Bangsa
Definition and when and when it ended
adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918.
Other names
Perang dunia
Perang Besar
Penyebab umum dan khusus
Penyebab Perang Dunia I saat itu ialah terbunuhnya Franz Ferdinand. Pada tanggal 28 Juni 1914, Archduke Franz Ferdinand dari Austria dibunuh oleh Gavrilo Princip. Ferdinand dipilih sebagai target karena ia akan menjadi pewaris Kekaisaran Austro-Hongaria.
Famous people/important people
Alfred Von Tirpitz
Nikola Pasic
Franz Fredinand
Edith Cavell
Franz Conrad von Hotzendorf
Meaning
Prime Philosophy
History
was the first native political society in the Dutch East Indies.[1] The political society is considered instrumental on the beginning of the Indonesian National Awakening.
Budi Utomo was founded on May 20, 1908,
Penemu
Gomdo Soewarno
RM Goembrek
Soetomo
Terjadinya persaingan dan pertentangan antarnegara di EROPA
Persekutuan antar negara
Terjadinya perlombaan militer
Peserta
Triple alliance
Triple Entete
Austria-Hongaria
Turki Usmani (Ottoman)
Germany
Bulgari
Perancis
Serbia
Inggirs
Rusia
Italia
1939-1945
Sebab Umum
Kegagalan Liga bangsa -bangsa
Perlombaan Senjata
Persekutuan dan pertentangan Paham
Sebab Khusus
Serangan Jerman atas polandia pada 1 september 1939
Pembomam pangkalan laut Amerika serikat do pearl harbour Hawaii oleh jepang pada 7 DESEMBER 1941
Peserta
Blok Poros
Blok Sekutu
Italia
Jepang
Jerman
Prancis
Tiongkok
Inggris
Uni-soviet
Amerika Serikat
Apa
Taman Siswa (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid) adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta.
Prinsip dasar
Patrap triloka
Konsep ini dikembangkan oleh Dewantara setelah ia mempelajari sistem pendidikan progresif yang diperkenalkan oleh Maria Montessori di Italia dan Rabindranath Tagore di India danBenggala).
Tujuan
sebagai bentuk perjuangan dalam menentang penjajahan di Indonesia.
Apa
adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919
Kapan didirikan
10 Juni 1920
Dibubarkan
18 April 1945
Fungsi- Fungsi
Mencegah Perang melalui keamanan kolektif
menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi dan diplomasi,
Melucuti Senjata
Cuz they suck/fail their job
63 Anggota
Sekretaris Jendral/Important People
1933-1940 Joseph Avenol
1940-1945 Sean Lester
1920-1933 Sir james Eric Drummond
What
was an Indonesian socio-political organization founded at the beginning of the 20th Century during the Dutch colonial era.
For what
SI served as a cooperative of Muslim Javanese batik traders to compete with the Chinese-Indonesian big traders
Fun Fact
SI was especially active during the 1910s and the early 1920s. By 1916, it claimed 80 branches with a total membership of around 350,000
Today, SI is credited as the first large-scale Indonesian nationalist organization (or mass organization, ormas) and the largest Muslim political organization in the pre-independence era
Leaders
Haji Omar Said Tjokroaminoto
Abikusno Tjokrosujoso
Samanhudi
Sebelum Sarekat Islam ada...
SDI (Sarekat Dagang Islam)
which was based on a movement in 1909 in Batavia(Jakarta)
Evolution
Proses berdiri
America
Pada saat itu, pemerintahan Belanda tidak membebaskan semua rakyat Indonesia untuk bersekolah. Hanya anak bangsawan, konglomerat, dan kalangan raja saja yang boleh bersekolah.
Pendiri organisasi Taman Siswa adalah R.M. Soewani Soeryaningrat atau yang sering kita sebut dengan Ki Hajar Dewantoro. Dia adalah tokoh bangsawan yang pada waktu itu menjadi pencetus organisasi pendidikan pertama di Indonesia.
SDI (Sarekat Dagang Islam). Didirikan pada 16 Okt. 1905, oleh Haji Samanhudi. Tujuannya menaungi pedagang - pedagang muslim dalam bersaing dengan pedagang tionghoa dan pedagang asing lainnya. Awalnya merupakan ormas keamanan Rekso Rumekso.
Berubah menjadi Sarekat Islam pada Tahun 1912. Sentral utamanya merupakan HOS Tjokroaminoto. Kata dagang dihilangkan untuk melebarkan perannya ke Politik, Sosial, dan Keagamaan. Disini juga dimana HOST mencetuskan ide kemerdekaan Indonesia. HOST juga jadi guru untuk banyak tokoh lainnya
SI punya banyak cabang, setelah itu terpecah setelah masuk paham Komunisme.
Kenapa Berubah menjadi PBB
Karena gagal dalam melaksanakan tugasnya, LBB dibubarkan pada 18 April 1945 dan digantikan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 24 Oktober 1945 di San Fransisco
Dampak
Dampak
Positif
Negatif
Respon Belanda
Positif
Pada tahun 1930, Belanda menerapkan Wilde Scholen Ordonantie atau Undang-Undang Sekolah Liar untuk membatasi perkembangan pendidikan alternatif Indonesia, termasuk Taman Siswa.
Negatif
Setelah UU Sekolah Liar berlaku, Belanda menutup seluruh kegiatan Taman Siswa dan membatasi ruang gerak para pengajar Taman Siswa.
Penutupan Taman Siswa tidak menghentikan aktivitas pendidikan Taman Siswa. Guru dan murid Taman Siswa tetap melanjutkan pendidikan dengan cara bergerilya atau sembunyi-sembunyi.
Muncul negara adukuasa yaitu Amerika dan Uni Soviet.
Lahirnya PBB
Lahirnya LBB
Pemerasan kekayaan alam dan sumber tenaga manusia
Indonesia dijadikan pusat pertahanan perang melawan sekutu
Terhadap Indonesia
Dampak terhadap Indonesia
Muncul organisasi yang bersifat kebangsaan seperti Budi Utomo (BU) dan Serikat Islam (SI).
Pada 14 Agustus 1945, Jepang mengalami kekalahan dari pasukan sekutu sehingga Indonesia memasuki masa yang disebut dengan kekosongan kekuasaan.
Semaun, Alimin, Darsono dipecat karena tidak mau keluar dari Perserikatan Komunis Hindia. Akhirnya muncul SI merah (Semaun) dan SI putih (Agoes Salim). HOST condong ke SI Putih. SI Merah jadi PKI.
1923 SI jadi Partai Sarekat Islam (PSI)
1929 jadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII)
1934 SI terpecah lagi jadi 4 partai. Sukiman, Kartosuwiryo, Abikusno dan PSII itu sendiri
2003 jadi Partai Syarikat Islam Indonesa terus jadi Syarikat Islam doang
Dampak
Kelahiran Budi Utomo membawa dampak yang sangat luas. Organsasi ini bergerak di bidang pendidikan yang kemudian menjadi pelopor kesadaran masyarakat dalam merintis perkembangan yang harmonis bagi negeri dan bangsa Hindia Belanda.