Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pengambilan Keputusan - Coggle Diagram
Pengambilan Keputusan
Tahapan pengambilan keputusan
Orientasi
Tahap pertama pemecahan masalah kelompok
Mengklarifikasi tujuan kelompok
Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
Menghitung hambatan
Menentukan prosedur
Menyepakati prosedur
Law of Triviality
Jumlah waktu yang dihabiskan kelompok untuk membahas suatu masalah berbanding terbalik dengan konsekuensi dari masalah tersebut
Diskusi
A. Memori kolektif
Gudang informasi bersama yang disimpan dalam ingatan anggota dengan diskusi untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang diperlukan dalam menentukan keputusan, pilihan, dan penilaian
B. Pertuakaran informasi
Anggota kelompok yang melakukan cross-cueing (pernyataan yang berfungsi sebagai isyarat untuk pengambilan proses informasi dari ingatan anggota kelmpok lainnya)
C. Memori transaktif
Meningkatkan kapasitas kelompok dalam menyimpan dan mengakses informasi secara cepat dan membagi data di antara anggota sesuai dengan keahlian
D. Pemrosesan informasi
Anggota kelompok menganalisis ide masing-masing, menawarkan koreksi, berbagi sudut pandang, menentukan alternatif, dan mengevalusasi kelebihan serta kelemahan suatu opsi
Keputusan
Sebuah strategi untuk memilih satu alternatif dari berbagai pilihan yang diusulkan dan dipertimbangkan dalam diskusi kelompok
a. Mendelegasikan keputusan
seorang individu atau subkelompok membuat keputusan final dengan atau tanpa masukan dari anggota kelompok lainnya
b. Keputusan rata-rata
setiap anggota kelompok membentuk rekomendasi ide dan dirata-ratakan bersama untuk mencapai keputusan kelompok
c. Keputusan pluralitas
keputusan dengan cara setiap anggota kelompok mengekspresikan preferensi individu dengan voting, secara publik atau rahasia
d. Keputusan bulat
diskusi hingga mencapai kesepakatan tanpa pemungutan suara
e. Keputusan acak
kelompok membuat keputusan secara acak
Kelebihan dan kekurangan delegasi keputusan
Delegasi dapat menghemat waktu dalam menyelesaikan masalah yang kurang penting
Perasaan terabaikannya anggota sehingga tidak puas dengan keanggotaan dan cenderung tidak memberikan dukungan kepada keputusan
Implementasi
Procedural justice
Persepsi tentang keadilan dan legitimasi metode yang digunakan utnuk membuat keputusan, menyelesaikan perselisihan, dan mengalokasikan sumber daya
Participation and voice
Ketika seseorang mampu mengungkapkan kekhawatiran yang mereka miliki, kemudian yang lain akan mendengarkan dan menanggap mereka akan cenderung lebih terlibat dalam pelaksanaan keputusan akhir
Siapa yang memutuskan? Individu atau kelompok?
Tergantung dari signifikansi masalah itu sendiri, apabila penting dapat diselesaikan dengna metode yang melibatkan individu dan waktu yang paling sedikit
5 tipe dasar pengambilan keputusan model terbaru Vroom
Decide
Consult
Consult (Group)
Facilitate
Delegate
Group as Imperfect Decision Maker
Group Discussion Pitfalls
Banyaknya anggota kelompok yang kesusahan untuk mengekspresikan pendapatnya secara jelas
Taktik penghindaran
Prokrastinasi
Bolstering
Menolak tanggung jawab
Trivializing
Muddling through
Satisficing
Shared information bias
Kecenderungan pengambilan keputusan sesuai dengan informasi yang mereka ketahui, tanpa mengetahui adanya informasi yang belum mereka telusuri atau ketahui
Kelompok cenderung lebih biased ketika mereka measa bahwa mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk membentuk suatu keputusan sempurna
Cara pencegahannya yaitu menggunakan pendekatan advokasi daripada diskusi secara general dan teknologi group decision support system
Cognitive Limitations
Penilaian orang ketika dalam situasi pengambilan keputusan seringkala secara sistematis terdistorsi oleh bias kognitif dan motivasi
Mengambil kesimpulan tanpa merevisi informasi baru
Group Polarization
Pengambilan keputusan kelompok cenderung memilih jalan yang lebih ekstrem daripada pengambilan keputusan secara individual
The Risky-Shift Phenomenon
Merupakan kecenderungan kelompok dalam membuat keputusan yang mempunyai resiko yang lebih besar
Penyebab
a. Social comparison
Jika menemukan perbedaan, seseorang dengan spontan akan melakukan perbadingan dengan orang lain
b. Persuasive arguments
Dapat mengubah pandangan anggota dengan persuasi dan argumentasi
c. Social identity
Kesamaan pandangan dapat mengubah keputusan kelompok
Konsekuensi
Positif: Anggotanya positif dan optimis maka akan membangun seseorang untuk melakukan hal yang sama karena adanya polarisasi
Groupthink
Pandangan yang menyimpang dari realitas, optimisme berlebihan sehingga menghasilkan kebijakan yang terburu-buru, gegabah, dan pengabaian masalah etika
Ciri
a. Overestimasi karakteristik grup
b. Closemindedness
c. Pressure towards unformity
Penyebab
a. Kekompakan
b. Kesalahan struktural kelompok
c. Faktor situasional yang provokatif
Munculnya groupthink
Kelompok yang lebih banyak menunjukkan gejala groupthink cenderung membuat keputusan yang lebih buruk
Kohesivitas kelompok menampilkan kecenderungan groupthink selama ada salah satu atau lebih pemicunya
Pencegahan
a. Membatasi pencarian persetujuan yang terburu buru
b. Memperbaiki kesalahpahaman dan bias
c. Menggunakan teknik pengambilan keputusan yang efektif
Model alternatif Groupthink
Groupcentrism theory
Kelompok dengan upaya berlebihan anggota untuk mempertahankan dan mendukung kesatuan kelompok mereka yang mengakibatkan gangguan pengambilan keputusan dan hubungan antaranggota
Social identity and the ubiquity model
Kelompok menampilkan keputusan negatif yang diidentifikasi oleh Janis, tetapi faktor ini dikombinasikan dengan identitas sosial bersama, norma yang mengekang, dan kurangnya kepercayaan diri akan memicu keputusan seperti pemikiran kelompok
Thoriq Muhammad Syamil 112111133086