Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PPOK - Coggle Diagram
PPOK
TATALAKSANA DAN EDUKASI
-
-
Kortikosteroid sistemik : 0,5 mg-1 mg/kgbb dosis maksimal 40 mg/hari (prednisone)
Antibiotik: akibat infeksi bakteri (purulansi sputum ). Ab empiris yang disarankan gol penicillin dengan asma klavulanat,tetrasiklin,dan macrolide
-
-
-
-
-
-
Terapi Bronkodilator
Inhalasi + spacer atau nebul Beta-2 agonis kerja cepat (SABA), tiap 20 menit sampai respon (+)
-
-
Kontrofersi (< 40 thn , tidak ada kelainan jantung )
Terbutalin 0,5 cc subkutan,3 × dalam 15 menit
Adrenalin 0,2 cc—0,3 cc subkutan
Terapi Kortikosteroid
-
Oral : 40 mg prednisolone / hari, 5 hari
IV: 0,5 – 1mg/Kg Methylprednisolon, setiap 4-6 jam
-
Kortikosteroid sistemik memperpendek waktu perawatna dan sejalan perbaikan hipoksemia dan VEP 1 (EBM A)
-
CMD
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan berbagai tes tambahan untuk memastikan diagnosis PPOK, seperti:
tes fungsi paru-paru, rontgen dada,
-
analisis gas darah arteri, hingga.
-
-
definisi ,etiologi dan faktor resiko
merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati, yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang persisten, yang biasanya progresif dan berhubungan dengan respon inflamasi kronis pada saluran udara dan paru-paru yang meningkat terhadap partikel dan gas berbahaya.
Etiologi : Merokok merupakan resiko utama terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sejumlah zat iritan yang ada didalam rokok menstimulasi produksi mukus berlebih, batuk, merusak fungsi silia, menyebabkan inflamasi, serta kerusakan bronkiolus dan dinding alveolus.
-
-
-
Patofisiologi
disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran udara di paru-paru yang diakibatkan oleh gabungan dari kerusakan saluran napas, respon inflamasi yang membuat sel-sel inflamasi berkumpul di saluran napas, peningkatan lendir, penyempitan saluran napas, dan kerusakan parenkim paru
-
-
-