Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ASMA - Coggle Diagram
ASMA
histologi
faring : nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole, sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosa/gepeng.
laring : Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin
bronkiolus : epitelnya adalah epitel bertingkat silindris bersilia, yang makin memendek dan makin sederhana sampai menjadi epitel selapis silindris bersilia atau selapis kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil
trakea : Permukaan trakea dilapisi oleh epitel respirasi. Terdapat kelenjar serosa pada lamina propria dan tulang rawan hialin berbentuk C (tapal kuda), yang mana ujung bebasnya berada di bagian posterior trakea
hidung : vestibulum dan fosa nasalis
vestibulum : kelenjar sebasea dan vibrisa
nasalis : konka media dan inferior
bronkus : lamina propria yang mengandung kelenjar serosa , serat elastin, limfosit dan sel otot polos
alveolus : septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat
DD nafas berbunyi
emfisema
gagal jantung
bronkitis kronik
emboli paru
edukasi dan pencegahan
hindari paparan asap rokok
jaga lingkungan untuk tetap bersih
menjauhkan faktor pemicu alergi
hindari hewan peliharaan yang bulunya memicu gejala asma
definisi, etiologi & FR
etiologi : genetik, bawaan lahir (alergi), rokok, stress
FR : bakteri yang berasal dari debu yang menimbulkan gejala asma, RK, obes, alergen, infeksi, genetik, lingkungan
definisi : gangguan inflamasi kronik pada saluran nafas dengan melibatkan banyak sel dan elemennya
CMD
anamnesis
RPO
RK
RPK
sosial dan lingkungan
RPT
keluhan utama : batuk, nyeri dada, suara nafas berbunyi
keluhan utama (OLDCART) : sesak
PP
spirometry
peak flow meter
bronchial provocation test
skin pick test : untuk mengetahui alergi
pemfis : pada auskultasi terdengar suara wheezing
tanda gejala dan klasifikasi
tanda gejala : sesak, batuk, sesak nafas, mengi
derajat serangan asma : intermitten, persisten ringan, persisten sedang, persisten berat
derajat keparahan asma : asma ringan, sedang, berat
patofisio & patogenesis
patofisio : terjadi inflamasi kronik, kerusakan jaringan, diikuti dengan penyembuhan, repair dari jaringan tsb dengan pergantian sel rusak menjadi yang baru, terbentuk jaringan parut yang merubah struktur kompleks disebut dengan airway remodeling, terjadi secara berulang sehingga menimbulkan asma.
patogenesis : inflamasi akut yaitu rx alergen yang terikat dengan IgE, sementara inflamasi kronik sel teraktivasi seperti limfost T, eosinofil, makrofag, sel mast, sel epitel, fibroblast, otot polos bronkus
anatomi
saluran nafas bawah
bronkus
bronkiolus
laring
alveolus
saluran nafas atas
faring : nasofaring, orofaring, laringofaring
hidung
epiglotis
tatalaksana
controller/jangka panjang
metilsantin
sodium kromoglikat dan nedrokomil sodium
agonis beta 2 kerja lama inhalasi dan oral
kortikosteroid inhalasi dan sistemik
leukotrien modifiers
antihistamin
reliever/jangka pendek
agonis beta 2 kerja singkat
kortikosteroid sistemik
antikolinergik
aminofilin
adrenalin
komplikasi dan prognosis
gagal nafas, henti jantung, hipoksemia, alkalosis respiratorik, pneumothorax
prognosis : asma umumnya baik apabila terkontrol. Apabila asma tidak terkontrol, maka dapat timbul komplikasi seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).