Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ASMA BRONKIAL, NAMA: FITRIA AZANNIAH RAMBE, NPM: 2008260109 - Coggle…
ASMA BRONKIAL
CMD ASMA BRONKIAL ( anamnesis,pemfis,pp)
Keluhan wheezing dan batuk berulang merupakan manifestasi klinis yang diterima secara luas sebagai titik awal diagnosis asma. Gejala respiratori asma berupa kombinasi dari batuk, wheezing, sesak nafas, rasa dada tertekan, dan produksi sputum.
Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisik pasien biasanya tidak ditemukan kelainan. Dalam keadaan sedang bergejala batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing, baik yang terdengar langsung (audible wheeze) atau terdengar dengan stetoskop.
Pemeriksaan ini menunjukan variabilitas gangguan aliran nafas akibat obstruksi, hiperreaktivitas, dan inflamasi saluran respiratori, atau adanya atopi pada pasien.
DEFENISI,ETIOLOGI,FAKTOR RESIKO ASMA BRONKIAL
Asma bronkial adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan saluran udara paru-paru membengkak dan menyempit. Karena pembengkakan ini, jalur udara menghasilkan lendir berlebih sehingga sulit bernapas, yang mengakibatkan batuk, napas pendek, dan mengi.
Makanan-makanan tertentu: 4. Seperti ikan laut, udang, kedelai, telur, susu, minuman bersoda, serta makanan yang mengandung bahan pengawet, penyedap dan pewarna makanan. 6. Parfum dan bau-bauan yang merangsang. 7. Ekspresi emosi yang berlebihan.
efusiii pleura terbentuk Ketiga mekanisme fisiologis (absorbsi) cairan pleura terganggu.
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI ASMA BRONKIAL
Prognosis asthma umumnya baik apabila terkontrol. Apabila asthma tidak terkontrol, maka dapat timbul komplikasi seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Status asmatikus dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita asma, yaitu: Gagal napas, akibat saluran pernapasan melebar dan penuh lendir. Henti jantung, yang terjadi akibat kekurangan oksigen.
EDUKASI DAN PENCEGAHAN ASMA BRONKIAL
Hindari pemicunya, menggunakan pengobatan pencegah penyakit asma, pakai pelembap udara (humidifer),Atur pola makan, Imunoterapi, berolahraga dengan tepat dan tidak berlebihan.
Edukasi pada pasien asthma sebaiknya tidak dilakukan hanya sekali saja, melainkan proses yang berkelanjutan dan berulang.
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT-OBATAN ASMA
TIPE-TIPE HIPERSENSITIVITAS
Hipersensitivitas adalah reaksi imun tipe I, namun berlandaskan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, hipersensitivitas terbagi menjadi empat tipe lagi: tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV. Penyakit tertentu dapat dikarenakan satu atau beberapa jenis reaksi hipersensitivitas
KLASIFIKASI ASMA BRONKIAL
Berdasarkan kekerapan timbulnya gejala klasifikasi derajat penyakit asma menurut Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2015, asma dibagi menjadi 4 golongan, yaitu asma intermitten, persisten ringan, persisten sedang dan persisten
berat.
PATOFISIOLOGI ASMA BRONKIAL
Penyakit asma merupakan proses inflamasi dan hipereaktivitas saluran napas yang akan mempermudah terjadinya obstruksi jalan napas. Kerusakan epitel saluran napas, gangguan saraf otonom, dan adanya perubahan pada otot polos bronkus juga diduga berperan pada proses hipereaktivitas saluran napas.
DIAGNOSIS BANDING ASMA BRONKIAL
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding, komorbiditas, dan menentukkan tingkat keparahan penyakit. Karakteristik asthma yang umum adalah adanya mengi atau wheezing walaupun bukan suatu patognomonik pada asthma.
TATA LAKSANA ASMA BRONKIAL ( farmaka - step per step ) ( jangle panjang & pendekk )
Tatalaksana asthma dapat menggunakan bronkodilator golongan short acting beta agonist (SABA) dan pencegahan menggunakan long acting beta agonist (LABA) maupun steroid.
Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka, serta steroid oral.
NAMA: FITRIA AZANNIAH RAMBE
NPM: 2008260109