Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
stroke iskemia - Coggle Diagram
stroke iskemia
tatalaksana
menilai dan menjaga ABC,
Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik onset <6 jam
Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan oklusi karotis interna atau pembuluh darah intrakranial, onset <8 jam
Manajemen hipertensi
manajemen gula darah
CMD
Adanya gejala defisit neurologis global atau salah satu/beberapa defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak.
pemfis : Penurunan GCS, Kelumpuhan saraf kranial, Kelemahan motorik, Defisit sensorik, Gangguan otonom, Gangguan neurobehavior
pemeriksaan penunjang : CT-Scan & MRI
fisiologi gerak & refleks
gerak
korteks serebri-batang otak- medula spinalis-saraf spinal-otot lurik & tulang-grak
refleks
bergantung pada suatu lengkungan (lengkung refleks) yang terdiri atas jalur aferen yang dicetus oleh reseptor dan sistem eferen yang mengaktifasi organ efektor, serta hubungan antara kedua komponen ini.
perbedaan UMN dan LMN berdasarkan lesi
UMN : reflek tendon dan tonus meningkat, reflek patologi +, disuse atropi
LMN : reklek tendon dan tonus menurun, reflek patologi -, atropi otot +
defenisi & etiologi
defenisi
Stroke Iskemik didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang berkembang oleh sebab arteri yang membawa darah dari jantung dan paru-paru tersumbat menuju otak.
etiologi
hipoperfusi sistemik (infark miokard, syok, hipotensi berat), trombosis (aterosklerosis, sickle cell disease), emboli (fragmen atheroma, kolestrol, tumor, fragmen trombus vena dalam)
faktor resiko
yang dapat dimodifikasi : Kadar gula darah, Obesitas, merokok, alkohol, Aktivitas Fisik, stress
yang tidak dapat dimodifikasi : usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras
klasifikasi
stroke hemoragik (stroke perdarahan) yang ditandai dengan terlalu banyak darah dalam rongga tengkorak, dan stroke non hemoragik (stroke iskemik) yang ditandai dengan terlalu sedikit darah untuk memasok oksigen dan nutrisi supaya cukup ke bagian otak.
DD kelemahan tungkai
Myasthenic Gravis, Guillaiun Barre Syndrome, TIA (Transient Ischemic Acute), Emboli Serebri, hematom intraserebral
komplikasi
peningkatan tekanan intrakranial, kejang, Ulkus saluran cerna yang diinduksi stres, masalah berkemih, pneumonia aspirasi
edukasi
pasien disarankan mengggunakan anggota gerak tubuh secara mandiri dan keluarga dapat membantu dan memberikan semangat, merubah posis tidur miring setiap 2 jam,