Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kelemahan Tungkai (Hemiparesis) ec Stroke - Coggle Diagram
Kelemahan Tungkai (Hemiparesis) ec Stroke
Penatalaksanaan
Stroke iskemik
Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
Menggunakan rt-PA (recombinant tissue plasminogen activator) atau menggunakan streptokinase
Prevensi terjadinya trombosis (antikoagulasi & antiaggregasi) Antikoagulan seperti heparin atau warfarin
Stroke hemoragik
Pengelolaan konservatif untuk perdarahan
Epsilon aminocaproat atau Asam Traneksamat untuk mencegah lisisnya bekuan darah yang sudah terbentuk oleh tissue plasminogen
Pengelolaan operatif
Apabila jumlah volume perdarahan intraserebral lebih dari 50cc dan GCS > 5
Epidemiologi
Penyebab kematian nomor 3 di dunia dan nomor 1 di Indonesia
Prevalensi meningkat pertahunnya: tahun 2007 = 8.3 per 1000 penduduk, tahun 2013 = 12.1 per 1000 penduduk (Riskesdas)
40% kasus stroke merupakan kejadian stroke berulang
Definisi Stroke
gangguan fungsi otak fokal atau global dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa ada penyebab lain selain vaskular
edukasi
promosi kesehatan pada masyarakat mencegah stroke pada orang yang belum terkena stroke. Hal ini meliputi pemakaian agen antiplatelet, antihipertensi, antikoagulan, statin, henti merokok, penurunan berat badan, dan olahraga
olahraga.Selain itu, pemberian edukasi pada pasien dengan post-stroke juga perlu agar tidak terjadi stroke ulang
Patogenesis & Patofisiologi
Faktor risiko: • Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
• Zat beracun dalam rokok
• Kadar gula darah tinggi
• Hipertensi
Merusak endothelium
Lemak, kolesterol, trombosit, sisa metabolisme, dan kalsium menumpuk pada dinding pembuluh darah
Atherosclerotic Plaque
Menebalkan dinding endothelium
Diameter arteri menyempit
Aliran darah menurun
Defisit neurologis
Emboli (atherosclerotic plaque yang terlepas)
Menyumbat arteri di/menuju otak
Aliran darah menurun
Defisit neurologis
Modified / treatable risk factors
Hipertensi
Penyakit jantung, misal atrial fibrillation
TIA
Dyslipidemia
Kurang berolahraga
Obesitas
Merokok
Diagnosis Banding
Tumor otak
Kelainan pembuluh darah otak (malformasi vaskular)
Cerebral palsy
Penyakit saraf degeneratif, seperti multiple sclerosis
Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
Cedera otak traumatik
Bell’s palsy
Anatomi
Vaskularisasi Otak
sepasang arteri karotis interna
Keempat arteri ber anastomosis pada permukaan inferior otak untuk membentuk circulus willisi
sepasang arteri vertebralis
Klasifikasi Stroke
Ischemic
thrombosis
embolism
Hemorrhagic
intracerebral
subarachnoid (aneurysm)
Diagnosis Stroke
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
GCS
Status Gizi
obesitas
Vital Sign
hipertensi
Pulsus defisit terjadi apabila perbedaan detak jantung dan nadi ≥20 x/menit.
Pulsus defisit dapat ditemukan pada atrial fibrilasi yang kemungkinan menjadi pencetus stroke.
Jantung
Pembesaran jantung, murmur, kelainan katup jantung dapat menjadi risiko
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan nervus kranialis, motorik, sensorik, fungsi luhur dan keseimbangan.
Stroke Score
Siriraj Stroke Score
Skor Gajah Mada
Anamnesis
Faktor risiko
Kejadian sebelumnya
Riwayat trauma
Onset
Perkembangan tanda dan gejala
Penurunan kesadaran
Muntah (normal atau proyektil)
Sakit kepala
Mual
Kejang
Defisit neurologis
Parese atau kelemahan pada setengah badan, salah satu ekstremitas, atau keempat ekstremitas
Berkurangnya penglihatan / kebutaan pada 1 atau kedua mata
Afasia
Diartria
Ataksia
Kelemahan pada wajah (facial droop)
Pemeriksaan Penunjang
Computerized Tomography Scan
menentukan perdarahan atau penyumbatan atau massa di dalam otak
bisa untuk menentukan lokasi dan ukuran lesi.
Carotid Doppler ultrasound
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
EKG
Tes darah
Darah rutin, sedimentation rate, dan C-reactive protein