Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kelemahan Anggota Gerak (Naura Nafisa Medina 1908260131) - Coggle Diagram
Kelemahan Anggota Gerak
(Naura Nafisa Medina 1908260131)
Fisiologi pergerakan dan reflex
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf.
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf ( otak dan sumsum tulang belakang).
Neuron motoric adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Anatomi sistem saraf
sistem saraf pusat
encephalon
medulla spinalis
sistem saraf tepi
Nervus cranialis
Nervus spinalis
Definisi dan klasifikasi stroke non hemorragic
Definisi
Stroke non hemorrhagic disebut juga infark atau ischemic stroke disebabkan oleh gumpalan atau penyumbatan dalam arteri yang menuju ke otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis.
Klasifikasi
Transient Ischemic Attack (TIA)
Reversible Iscemic Neurological Deficit (RIND)
Stroke in Evolution (Progressing Stroke)
Stroke in Resolution
Completed Stroke (infark serebri)
Tatalaksana stroke non hemmoragic
Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
Trombolisis intravena
Manajemen nutrisi
Terapi endovascular
Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
Manajemen hipertensi
Pengendalian tekanan intrakranial
Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
Komplikasi & prognosis stroke non hemmoragic
Komplikasi
Komplikasi Akut
Komplikasi akut yang dapat terjadi pada stroke dibedakan menjadi komplikasi neurologis dan nonneurologis
Komplikasi Lanjutan
Pada fase lanjut, komplikasi yang dapat terjadi dapat berupa hidrosefalus obstruktif, akibat adanya sumbatan dalam darah. Bronkopneumonia, ulkus dekubitus, serta depresi dapat terjadi akibat rawat inap yang cukup lama
Prognosis
Pada fase lanjut, komplikasi yang dapat terjadi dapat berupa hidrosefalus obstruktif, akibat adanya sumbatan dalam darah. Bronkopneumonia, ulkus dekubitus, serta depresi dapat terjadi akibat rawat inap yang cukup lama
Patofisiologi kelemahan anggota gerak
diakibatkan oleh adanya lesi saluran kortikospinalis, yang berjalan turun dari kortikal neuron di lobus frontal ke motor neuron sumsum tulang belakang dan bertanggung jawab untuk pergerakan otot-otot tubuh dan anggota tubuhnya. sumsum tulang belakang merupakan struktur yang paling kecil, sehingga apabila terjadi lesi tidak hanya terjadi kelumpuhan di satu sisi, tetapi kedua sisi. oleh karena itu, lesi pada sumsum tulang belakang biasanya dapat menimbulkan kelumpuhan pada kedua lengan dan kaki atau kedua kaki.
Edukasi & pencegahan stroke non hemmoragic
Edukasi
penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan stroke berulang
penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan komplikasi selama perawatan
penjelasan program pemulangan pasien (discharge planning)
penjelasan masuk RS (rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi)
penjelasan mengenai gejala stroke, dan yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS
Pencegahan
Primer
penanganan stress dan beristirahat yang cukup
pemeriksaan kesehatan secara teratur dan taat anjuran dokter (diet dan obat)
mengatur pola makan sehat
Sekunder
pemeriksaan MRI pada pasien
pencitraan non invasif rutin dilakukan dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk RS
pemberian terapi statin pada pasien selama periode akut
pemeriksaan diabetes mellitus dengan pengujian glukosa plasma darah
monitoring jantung harus dilakukan setidaknya selama 24 jam pertama
Cara Menegakkan Diagnosa Stroke non hemmoragic
Anamnesis
Mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah
Kelumpuhan wajah atau paralisis
Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami
Gangguan penglihatan mendadak
Sakit kepala berat yang mendadak
Hilang koordinasi atau keseimbangan
Sulit berjalan atau terjatuh tanpa sebab
Pemeriksaan Fisik
Status Gizi
Kepala
Leher
Detak Jantung dan Nadi
Tekanan Darah
Paru-Paru
Kesadaran
Jantung
Pemeriksaan Neurologis
Motorik
Sensorik
Nervus Kranialis
Pemeriksaan Penunjang
Angiografi
Ultrasonografi Karotis
MRI
Pungsi Lumbal
CT-Scan
Definisi dan perbedaan dari UMN dan LMN
Definisi
UMN adalah sel saraf yang dimulai dari kortek motorik dan berakhir di dalam medula atau dalam sumsum tulang belakang
LMN adalah sel saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang menuju ke otot.
Perbedaan
Pada UMN otot tonus meninggi sedangkan LMN otot tonus hilang
Pada UMN tidak ada atrofi otot sedangkan pada LMN atrofi otot cepat terjadi
Pada UMN terjadi Reflex patologik sedangkan LMN Tidak terjadi
Penyebab dan faktor kelemahan anggota gerak
Gangguan UMN
Lesi subcortex
Lesi pada brainstem
lesi di cortex
Lesi spinal cord
Gangguan LMN
Lesi saraf tepi
Lesi pada neuromuscular junction
Lesi spinal root
Lesi pada otot