Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
sesak napas sejak dua minggu dan semakin memberat - Coggle Diagram
sesak napas sejak dua minggu
dan semakin memberat
Patofisiologi sesak napas
sesak napas (dyspnea) yaitu berawal dari aktivitas sistem sensorik yang terlibat dalam sistem respirasi lalu kemudian informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak dan memproses
respiratoryrelated signals
dan menghasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi sensasi dyspnea.
Etiologi dan faktor risiko PPOK
Etiologi
kebiasaan merokok
riwayat terpajan polusi udara
di lingkungan dan tempat kerja
Hiperaktivitas bronkus
Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
Usia
Faktor risiko
Genetik
Merokok
Polusi udara
Patofisiologi PPOK
hambatan aliran udara yang progresif memburuk merupakan perubahan fisiologi utama pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang disebabkan perubahan saluran napas secara anatomi di bagian proksimal, perifer, parenkim, dan vaskularisasi paru dikarenakan adanya suatu proses peradangan atau inflamasi yang kronik dan perubahan struktural pada paru.
Tanda dan Gejala PPOK
Batuk kronis (berkepanjangan)
batuk dengan dahak berwarna bening, putih,
abu kekuningan atau hijau, bisa terdapat bercak darah
sering infeksi pernapasan (flu & pilek)
sesak napas, terutama saat aktivitas fisik
mengi, kelelahan, demam ringan dan panas dingin
Komplikasi PPOK
Gagal napas
Infeksi berulang
Cor Pulmonale Kronikum (CPC)
Meninggal
Edukasi dan Pencegahan
menghindari paparan rokok
bagi para pekerja menggunakan pelindung masker
mengetahui bahaya merokok
kebutuhan untuk mencari perawatan medis lebih awal
CMD PPOK
Anamnesis
riwayat merokok, riw terpajan zat iritan, riw penyakit emfisema, batuk berulang dengan atau tanpa dahak, sesak dengan/ tanpa bunyi mengi
pemfis
Inspeksi:
pursed-lips, barrel chest, hipertropi otot bantu napas, penampilan pink puffer atau blue bloater
Palpasi:
pada emfisema fremitus melemah,
sela iga melebar
Perkusi:
pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah
Auskultasi:
suara napas vesikular normal atau melemah, terdapat ronki atau mengi pada bernapas biasa atau ekspirasi paksa, ekspirasi memanjang, bunyi jantung terdengar jauh
pem. penunjang
pemeriksaan fungsi paru
pemeriksaan radiologi (foto toraks)
pemeriksaan laboratorium (analisa gas darah, darah lengkap, kimia darah, dan pem. sputum
Klasifikasi PPOK
gold 0: berisiko (normal)
gold 1: ringan (FEV1 >80%)
gold 2: sedang (FEV1 50-80%)
gold 3: Berat (FEV1 30-50%)
gold 4: sangat berat (FEV1 <30%)
Diagnosa Banding PPOK
Asma
Gagal jantung kongestif
Bronkiektasis
Tuberkulosis
Sindrom Obstruksi Pasca TB (SOPT)
Tatalaksana PPOK
farmakologi
budesonide
formoterol
Flutikasone
Salmeterol
Salbutamol
Triamsinolon
non farmakologi
rehabilitasi
konseling nutrisi
edukasi
terapi oksigen