Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PPOK, Chiara Maharani 2008260051 SGD08 - Coggle Diagram
PPOK
Interpretasi Volume Paru
-
Volume cadangan inspirasi 3,3 L
-
-
-
Kapasitas residu fungsional 2,2L
-
-
-
-
Tatalaksana
Farmakologi: Bronkodilator, agonist B-2, Antikolinergik, antiinflamasi, antitusif
Terapi O2, ventilasi mekanis, rehabilitasi PPOK
Eksaserbasi akut: bronkodilator, antibiotik/ kortikosteroid, dan rawat inap.
-
Patofisiologi PPOK
Bronkitis kronik: Rokok menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi kelenjar bronchial mucinous sehingga terjadi hipersekresi mukus di lumen. Mukus yang menumpuk akan mempersulit gerak silia di epitel sehingga terjadi obstruksi.
Emfisema: Perubahan struktur alveoli akibat zat enzim protease. Paparan rokok akan merangsang sel imun mengeluarkan mediator dan protease. Enzim protease akan memecah struktur protein pada alveoli sehingga alveoli kehilangan keelastisitasannya. Jika alveoli tidak elastis, terjadi air trapping yang kelamaan membuat septa alveoli hilang.
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi berupa gagal nafas, cor pulmonale, dan PPOK dengan pneumothorax
Prognosis bergantung pada komorbid dan Txnya. Terapi medokamentosa rutin dapat menurunkan risiko eksaserbasi.
Pencegahan dan edukasi
Edukasi berhenti merokok, terapi farmako dan non-farmako, rehabilitasi latihan fisik, terapi O2 jangka panjang, hingga pembedahan pada PPOK berat
-
Definisi: Penyakit paru karena obstruksi aliran udara progresif dan berkaitan dengan respons inflamasi paru.
-
Faktor risiko: Zat iritan rokok, paparan polusi industri, dan riwayat ISP
Diagnosis Banding: Asma, bronkiektasis, heart failure
-