pria 55 thn mengalami kelemahan tangan&kaki kanan
perbedaan lesi
DD
edukasi
klasifikasi stroke iskemik
fisiologi pergerakan dan refleks
definisi stroke iskemik
patof
etio&risk
TX
komprog
CMD
rehabilitasi
penilaian disfagia dan modifikasi diet, rehabilitasi komunikasi, penilaian kognitif&psikologis termasuk screening depresi, program olahraga terapeutik
thrombosis
emboli
onset: saat istirahat
onset: saat aktivitas
defisit neurologis progresif
defisit neurologis mendadak
genetik, riwayat penyakit kardiovaskular,hipertensi, merokok, fibrilasi atrium, dislipidemia, obesitas, kondisi inflamasi dan infeksi
disebabkan oleh oklusi arteri diotak yg dpt disebabkan trombosis (ateroskeloris) maupun emboli yg gejala nya mendadak atau hanya sesaat kemudian menghilang lagi seketika saat emboli terlepas ke arah distal seperti pd TIA
anamnesis
pemfis neurologis
pem.penunjang
EKG
gejala yg mendadak pd saat awal, KT: penurunan kesadaran, nyeri kepala, mual,muntah, rasa berputar, kejang, gangguan fungsi kognitif, ada faktor risiko stroke
pemeriksaan kesadaran, nervus kranialis, kaku kuduk (+), pem. motorik,refleks,sensorik, pemeriksaan fungsi kognitif
CT scan/MRI
TCD
berhenti merokok, mengatur pola makan sehat batasi gula dan natrium, penanganan stress, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan istirahat yg cukup
LMN
UMN
tonus menurun, reflek tendon menurun, reflek superfisialis tidak terganggu, reflek patologi (-), atropi otot (+)
tonus meningkat, reflek tendon meningkat, reflek superfisialis menurun/menghilang, reflek patologi (+), disuse atropi
impuls pd pergerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dri reseptor ke saraf sensori di bawa ke otak selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motorik sebagai perintah yg harus dilaksanakan oleh efektor. gerak refleks berjalan sangat cepat&tanggapannya berjalan secara otomatis
tersumbatnya pembuluh darah yg menyebabkan aliran darah ke otak sebagian/keseluruhan berhenti
Tujuan terapi adalah memulihkan perfusi ke jaringan otak yang mengalami infark dan mencegah serangan stroke berulang. terapi dpt menggunakan rtPA yg merupakan bukti efektivitas dari trombolisis, obat antiplatelet dan antikoagulan untuk mencegah referfusi pd pasien stroke iskemik
myastenic gravis
guillaiun barre syndrome
TIA
emboli cerebri
Beberapa komplikasi stroke dapat terjadi akibat langsung stroke itu sendiri, imobilisasi atau perawatan stroke. Hal ini memiliki pengaruh besar pada luaran pasien stroke sehingga dapat menghambat proses pemulihan neurologis dan meningkatkan lama hari rawat inap di rumah sakit. Komplikasi jantung, pneumonia, tromboemboli vena, demam, nyeri pasca stroke, disfagia, inkontinensia, dan depresi adalah komplikasi sangat umum pada pasien stroke