Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PJOK - Narkoba - Coggle Diagram
PJOK - Narkoba
kelompok
Allycia || 01 || 10 IPS 2
Christabel || 06 || 10 IPS 2
Angellica || 02 || IPS 2
Joanna || 18 || 10 IPS 2
Kayra || 20 || 10 IPS 2
Nerissa || 25 || 10 IPS 2
Olga || 26 || 10 IPS 2
bahayanya penyalahgunaan narkoba
(1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
(2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
(3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
(4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
(5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
pencegahan narkoba
Mencari tahu bahaya narkoba dan mengapa narkoba dilarang
menjauhi pergaulan yang berpotensi mendekatkan kita kepada narkoba
mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif (berolahraga dll).
belajar mengontrol stress, mengenali diri sendiri dan menguasai diri, sehingga saat terjadi masalah tidak menjadikan narkoba sebagai pelarian.
jenis-jenis narkoba
Narkotika Gol I
Untuk Iptek, reagensia diagnostik/laboratorium dan mempunya potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan
Contohnya seperti : opiat, ganja dan kokain
opiat : morfin, herion/putauw, petidin, candu
ganja : kanabis, marijhuana, hashis
kokain : serbuk kokain, pasta kokain, daun koka
Narkotika Gol II
merupakan bahan baku untuk produksi obat, bisa menimbulkan potensi ketergantungan tinggi dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan.
contoh : petidin, morphin, fetanil atau metadon
Narkotika Gol III
hanya digunakan untuk rehabilitasi, mempunyai potensi ringan akibatkan ketergantungan.
contoh : kodein dan difenoksilat
Pengertian narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang biasa digunakan adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
jenis narkoba berdasarkan efek
depresan
depresan menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh sehingga pemakai merapa tenang dan bisa memuat pemakai tak sadarkan diri. Jika digunakan dengan dosis berlebihan bisa mengakibatkan kematian
contoh : morphin, heroin dan putaw
Stimulan
merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran
contoh : kafein, kokain, amphetamin, shabu-shabu dan ekstasi
Halusinogen
mengakibatkan halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal, efek sampingnya berupa muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot terasa lemah, bingung, cemas, ingin bunuh diri dan lainya
contoh : Marijuana atau ganja halusinogenik
tanda & gejala pengguna narkoba
Gejala (sikap)
menjadi malas
kurang memperhatikan tubuh/badan sendiri
hidup tidak teratur
mudah tersinggung
egosentrik
tanda - tanda
hilangnya minat untuk bergaul dan berolahraga
mengabaikan perawatan & kerapihan diri
disiplin pribadi mengendur
suka menyendiri dan menghindar dari perhatian orang lain
cepat tersinggung & cepat untuk marah
menghindari tanggung jawab, suka berlaku curang dan tidak jujur
menghindari cahaya matahari / sinar terang atau biasanya menggunakan kacamata hitam pada waktu yang tidak cocok
menutupi lengan dengan menggunakan lengan panjang
sering berlama-lama di tempat yang tidak wajar seperti gudang
suka mencuri barang di rumah
prestasi sekolah / kerja menurun
gejala (fisik)
berat badan turun drastis
mata cekung & merah
muka pucat & bibir kehitaman
buang air kurang lancar
sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan
terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
mengeluarkan air mata dan keringat yang berlebihan
kepala sering ngilu dan persendian nyeri
banyak lendir dari hidung, diare, bulu kuduk berdiri
suka tidur dan menguap
Perubahan perilaku gambar
sulit diajak bicara
suka menyendiri / menjauhkan diri
sulit terlibat dalam aktivitas
sering tidak tepat waktu
mudah tersinggung
suka berbicara berlebihan
suka kelihatan minder (malu-malu)
selalu tampak gelisah
selalu curiga tanpa alasan