PUSING BERPUTAR
FISIOLOGI KESEIMBANGAN S. SARAF > S. INDRA
CMD MENIERE
FAKTOR RESIKO MENIERE
ANATOMI SISTEM SARAF & SISTEM INDRA KESEIMBANGAN
DD VERTIGO
TATALAKSANA N. FARMAKO & FARMAKOLOGI
PATOFISIOLOGI MINIERE
HISTOLOGI SISTEM SARAF
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
EDUKASI & PENCEGAHAN
DEFINISI & KLASIFIKASI VERTIGO
DEFINISI & ETIOLOGI MENIERE
anatomi sistem saraf pusat
anatomi sistem indra
medulla spinalis
cerebellum memiliki fungsi mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta megatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh
enchepalon
cerebellum ( hemisphere cerebeli dex. et sinis. membentuk struktur vernis ; cortex cerebelli
caudy equina, lobus medullaris, white matter (tractus corhcospi hallis, tractus spinothalamicus), gray matter {posteriror horn (sensorik), anterior horn (motorik), lateral horn (simpatis)}
cerebrum, cerebellum, disenchepalon (thalamus & hipothalamus), brain steam (mesenchepalon, pons, medula oblongata))
auris
sistem vestibular bergantung pada koklea untuk koordinsi gerakan dan menjaga keseimbangan
outer ear (helix, ante helix, capha), middle ear (cavum timpani dan membran timpani), inner ear (cochlea, vestibulum, canales, semicircularis), labirin membran cleus
sistem saraf > bagian cerebelum mengatur keseimbangan yang ditemukan lebih banyak neurum individual daripada bagian otak yang lain
sistem indra pada vestibuler > apratus vestiular dapat mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala, impuls berperan alam persepsi gerakan seperti pada vertigo yang merupakan sensasi berputar karen labirin mengalami inflamasi
sistem saraf cerebellum untuk mengkoordinasikan fungsi pengatur motorik
spinocerebellum (untuk koordinasi gerakan distal anggota tubuh)
serebrocerebellum (untuk gerakan volunter anggota tubuh)
vestibulocerebellum (untuk gerakan keseimbangan tubuh)
vertigo dengan tuli
vertigo tanpa tuli
disequilibrum, presyncope, lightead edress
vertigo dengan tanda intracranial
meniere disease, labyrintis, labirin trauma
vestibular neuritis, bppv, akut vestibular disfungsi
tumor cerebellopontire angle, tumor otak
suatu bentuk gangguan orientasi ruangan dimana dapat bersifat objektif dan subjektif
vestibular dan non vestibular (psikogenik, syncope, disqulibirium)
perifer dan sentral (infark brainsteam, tumor otak, radang otak)
labirin (BPPV, meniere, ototoksik)dan saraf vestibuler (reuinitis)
suatu gangguan kronis telinga dalam, tidak fatal namun menganggu kualitas idup : ditandai dengan 4 gejala vertigo, pendengara menurun, tinitus, rasa penuh didalam telinga
riwayat keluaga, faktor geografis, anomali dan analformasi fisik, generik, otoskeloris, gangguan vaskularisasi
sistem saraf memiliki peranan penting dalam komunikasi antar sel, regulasi dan reseptor dalam tubuh. peran ini dijalankan oleh saraf neuron melalui transduksi dan transmisi impuls. impuls terjadi dengan cara menerima stimuli dan mengeluarkan mediator kimia seperti asetilkolin, dopamin dan gamma amino butyric acid (GABA)atau lainnya
cerebellum terdiri dari korteks (gray matter) yang letaknya di pinggir dan medulla (white matter) yang letak nya dibagian dalam. korteks teriri dari tiga lapisan berbeda : lapisan molekular disbelah luar, lapisan purkinje ditengah, dan lapisan granular disebelah dalam. pada sediaan segar (tanpa pewarnaan), medulla cerebellum tampak berwaran lebih pucat daripada korteksnya
otitis media, alergi, ISPA, kelelahan, kopi, alkohol, stimulus visual yang bisa menimbulkan nistagmus, perubahan tekanan barometer
endolimfah menurun, spitel tubular menurun, perisakular fibiosis meningkat > terjadi penyumbatan aliran endolimfe > penimbunan cairan > pelebaran apeks hingga meluas ke basal koklea > labirin membran meregang dan ruptur > endolimfe bocor > inflamasi labirin
anamnesis tanda gejala (vertigo episodik, pendegaran menurun, tinitus, rasa penuh dan tertekan ditelinga)
P. FISIK
pemeriksaan khusus neuro otologik pada vertigo
P. penunjang
hipertensi, hil pendengaran menurun, nnre (+), weber latelarisasi ke telinga yang tuli (sakit/gak sakit), tanda vital, fisik umum, pem. neurologik, pem. THT
tes romberg, tes romberg dipertajam, tes jalan tandem. tes fukuda, head thrust test, pemerikasan nistagmus, dix hillpike test
darah lengkap, tes imunologi, CT scan, EEG, EKG, TCD, LP, MRI
terapi diet rendah faram , tinggi kalium, hindari faktor pencetus, brandt darruf exerase, terapi rehabilitasi/adaptasi
beberapa gangguan pendengaran derajat dapat bersifat permanen dan gejaa terburuk vertigo adalah mual muntah yang tak terkendali
tinitus yang menetap, ketidak seimbangan, tuli yang progresif
membatasi asupan garam dan kelola stress, berusaha tenang jika gejala kambuh, jangan gelisah, minum obat teratur dan jaga kesehatan, menjaga kebugaran, hindari merokok dan alkohol
BAHDI MANDALA PUTRA HARAHAP 1908260052