Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sejarah Perkembangan Aliran Psikologi Gestalt - Coggle Diagram
Sejarah Perkembangan Aliran Psikologi Gestalt
Zeitgeist
Gestalt menguasai psikologi Jerman bersamaan
dengan Behaviorisme terbentuk di Amerika Serikat
Situasi intelektual di Jerman
model psikologi sains oleh Wundtian
sekolah Würzburg yang berusaha mendefinisikan aktivitas mental dalam hal kesadaran non-inderawi
Antecedent
Kant percaya bahwa pengalaman sadar merupakan hasil interaksi antara stimulus sensorik dan pikiran
Brentano berpendapat bahwa psikologi seharusnya mempelajari aktivitas mental sebagai subject matternya daripada isi/muatan mental
Ernst Mach mengemukakan ada dua sensasi yang independen dari elemen tertentu yang menyusunnya, yaitu space form dan time form
Christian von Ehrenfels menguraikan ide-ide Mach dan mengajukan bahwa kualitas pengalaman tidak bisa dijadikan sebagai kombinasi elemen sensori. Dia menyebut kualitas-kualitas ini sebagai Gestalt qualitäten (form qualities)
James menganggap elemen kesadaran sebagai abstraksi buatan. Dia menyatakan bahwa orang melihat objek secara keseluruhan, bukan sebagai kumpulan sensasi
Axiology
Nilai yang hendak diperjuangkan adalah penilaian secara menyeluruh atau unity dimana kemampuan persepsi merupakan fungsi bawaan manusia,bukan skill yang dipelajari.
Tokoh utama
Max Wertheimer
(1880 - 1943)
1921 : jurnal Psychological Research
1910 : Phi phenomenon
Kurt Koffka
(1861 - 1941)
The Growth of the Mind (1921)
“Perception: An Introduction to the Gestalt Theory” (1922)
Principles of Gestalt Psychology (1935)
mengemukakan sebuah teori belajar dimana ia yakin proses belajar dapat dipahami dengan prinsip Gestalt
Wolfgang Kohler
(1887 - 1967)
Juru bicara psikologi Gestalt yang paling produktif. Mempelajari perilaku simpanse selama 9 tahun 1929: menerbitkan buku “Gestalt Psychology ”
1956: menerima Distinguished Scientific Contribution Award dari APA
1959: Kohler menjadi Presiden APA.
Pokok bahasan
Psikologi dalam aliran gestalt adalah Whole Configuration
atau bentuk yang utuh, pola, kesatuan, dan keseluruhan. Psikologi Gestalt juga percaya bahwa ada lebih banyak
kapasitas persepsi daripada yang dapat dilihat mata.
Phi Phenomenon
Prinsip organisasi perseptual
(proximity, continuity, similarity, closure, simplicity, figure/ground, inclusiveness)
Metode
Psikologi Gestalt lahir dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Max Wertheimer pada tahun 1910, Phi Phenomenon. Masalah riset Wertheimer ini dijadikan subjek oleh Koffka dan Kohler yang melibatkan pemersepsian gerakan kasat mata, yakni persepsi adanya gerakan ketika sebenarnya tidak ada gerakan yang terjadi. (impression of movement). Gerakan kasat mata tidak perlu dijelaskan, ia ada ketika dipersepsikan dan tidak dapat direduksi menjadi sesuatu yang lebih sederhana.
Kritik
dari psikolog eksperimental : posisi Gestalt tidak jelas dan bahwa konsep dasar tidak didefinisikan dengan teliti agar bermakna secara ilmiah
perkumpulan proses persepsi, seperti dalam fenomena phi, bukan pendekatan masalah ilmiah yang kemudian diperlakukan sebagai fenomena yang dapat diterima begitu saja
tidak memiliki kontrol yang cukup dan data yang tidak terukur sehingga tidak dapat diterima untuk analisis statistik data
Kontribusi
memberikan pengaruh dalam mengerjakan persepsi, pembelajaran, pemikiran, kepribadian, psikologi sosial,
ilmu saraf kognitif, dan motivasi
pengaruhnya dapat dilihat dalam gerakan psikologi
humanistik Amerika
banyak juga aspek psikologi kognitif kontemporer yang juga berasal dari psikologi Gestalt