Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Masalah Kesehatan pada Bayi, Dalam kondisi basah, urin dan feses…

- - - - Ditandai dengan malnutrisi protein yang parah dan pembengkakan ekstremitas bilateral.
      - Menyerang sekitar usia 1-5 tahun
      - Manifestasi klinis : edema pitting perifer; atrofi otot; moon face; rambut kering, jarang, dan rapuh; lesi pada kulit/dermatitis; kulit tipis, dan hiperpigmentasi; distensi abdomen
    - - Manifestasi dari malnutrisi diet parah yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan kalori
      - Ditandai dengan pengecilan jaringan tubuh, terutama otot dan lemak subkutan
      - Terlihat pada bayi berusia 3 bulan jika tidak berhasil menyusui dan tidak ada alternatif yang sesuai
      - Manifestasi klinis : tampak kurus, lemah dan lesu, dan berhubungan dengan bradikardia, hipotensi, dan hipotermia, kulitnya tampak berkerut dan kendur, pengecilan otot, serta membuat bayi memiliki wajah yang menua
    - - Pemberian diet dengan protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi
      - Pendidikan orang tua tentang praktik pemberian makan
      - Pendidikan tentang dan pemberian vaksinasi anak untuk mencegah penyakit
      - Promosi nutrisi dan kesejahteraan ibu menyusui
      - Dorongan dan partisipasi dalam kunjungan anak sehat di posyandu
      - Pendidikan tentang praktik sanitasi
  - - - sistemik : anafilaksis, kegagalan pertumbuhan
      - GI : nyeri perut, muntah, kram, diare
      - pernafasan : batuk, mengi, rinitis, infiltrat
      - kulit : urtikaria, ruam, dermatitis atopik
    - - Memberikan informasi yang akurat tentang alergi makanan
      - Mengedukasi orang tua, guru, dan pekerja penitipan anak mengenai tanda dan gejala alergi
      - Konsultasi nutrisi untuk mengembangkan rencana diet
  - - - kegagalan pertumbuhan berkelanjutan
        (di bawah persentil kelima pada
        grafik pertumbuhan standar)
      - keterlambatan perkembangan di semua area —sosial, motorik, adaptif, bahasa, kurang gizi, apatis, perilaku menarik diri, gangguan makan
      - pola makan dan tidur yang buruk
      - Tidak takut orang asing (pada usia ini kecemasan/rasa takut terhadap orang asing adalah normal
      - menghindari kontak mata, tatapan mata lebar dan terus-menerus memindai lingkungan
    - - organik
        
        disebabkan proses penyakit mayor atau disfungsi organ, cacat atau kondisi fisik
      - non-organik
        
        hasil dari faktor psikososial seperti hubungan orang tuaanak yang terganggu, pengaruh lingkungan, kurangnya asuhan fisik dan emosional
      - Kategori berdasarkan patofisilogi
        
        Asupan kalori yang tidak memadai
        
        Penyerapan kalori yang tidak memadai
        
        Pengeluaran kalori yang berlebihan
        
        Defective utilization
    - - Assessment
        
        subjektif
        
        fokus pada rutinitas bayi, status pernapasan, dan riwayat diet. Kaji keluarga untuk depresi, penyalahgunaan zat, keterbelakangan mental, dan psikosis serta tingkat sosial ekonomi, pendidikan, isolasi sosial, faktor stres, dan sistem pendukung
        
        objektif
        
        tanda-tanda malnutrisi (kulit, rambut, kuku, membran mukosa, tingkat energi, tonggak perkembangan) dan pada interaksi orang tua-bayi (isyarat orang tua, isyarat bayi, dan singkronisasi
      - tegakan diagnosis keperawatan dengan melihat karakteristik anak juga kaji pengetahuan keluarga terkait FTT
      - melakukan penilaian antropometri dan mencatat seluruh asupan makanan bayi, serta pengelolaan gizi anak
      - membentuk lingkungan yang mendukung bayi dalam pemenuhan nutrisinya
- - - - Diagnosis
        
        Tes adaptasi gelap untuk menilai defisiensi vit A tahap awal. Untuk mendeteksi defisiensi yang tidak terlalu parah (status vitamin A marginal), metode meliputi sitologi impresi konjungtiva, respon dosis relatif, dan uji respons dosis relatif yang dimodifikasi.
      - Treatment
        
        Suplemen harian 1.500 g vitamin A cukup untuk mengobati kekurangan vitamin A laten, setelah itu asupan pada tingkat RDA harus menjadi tujuannya. RDA (recommended dietary allowance) vit A pada bayi, yaitu 400 µg pada usia 0-6 bulan dan 500 µg pada usia 7-12 bulan.
      - Manifestasi Klinis
        
        Perubahan pada morfologi dan fungsi sel epitel, lesi mata, adaptasi gelap yang tertunda, fotofobia, pertumbuhan yang buruk secara keseluruhan, diare, kerentanan terhadap infeksi, anemia, apatis, gangguan intelektual, dan peningkatan tekanan intrakranial.
    - - Manifestasi Klinis
        
        Sakit kepala, muntah (tanda awal), anoreksia, kulit deskuamasi gatal kering, dan lesi kulit seboroik, celah di sudut mulut, alopecia dan rambut kasar, kelainan dan pembengkakan tulang, pembesaran hati dan limpa, diplopia, peningkatan tekanan intrakranial, iritabilitas, stupor, keterbatasan gerak, kekeringan pada selaput lendir, dan deskuamasi telapak tangan dan telapak kaki.
      - Treatment
        
        Tidak ada obat penawar untuk hipervitaminosis A, dan vitamin A mudah disimpan di hati dan jaringan lain, sangat penting untuk mencegah toksisitas. Gejala dapat mereda dengan cepat pada penghentian vitamin, tetapi tingkat perbaikan tergantung pada jumlah vitamin A yang disimpan dalam jaringan.
  - - - Defisiensi
        
        Manifestasi Klinis
        
        Gejala awal defisiensi B1 tidak spesifik, seperti kelelahan, apatis, lekas marah, depresi, mengantuk, konsentrasi mental yang buruk, anoreksia, mual, dan ketidaknyamanan perut. Seiring perkembangan kondisi, manifestasi penyakit beri-beri berkembang.
        
        Diagnosis
        
        Tes biokimia objektif status tiamin, pengukuran ekskresi urin tiamin atau metabolitnya.
        
        Treatment
        
        Dengan tidak adanya gangguan GI, pemberian tiamin oral efektif. Anak-anak dengan gagal jantung, kejang, atau koma harus diberikan 10 mg tiamin IM atau IV setiap hari selama minggu pertama.
      - Hipervitaminosis
        
        Tidak ada laporan tentang efek samping dari konsumsi tiamin berlebih dari konsumsi makanan atau suplemen.
    - - Defisiensi
        
        Manifestasi Klinis
        
        Cheilosis, glositis, keratitis, konjungtivitis, fotofobia, lakrimasi, vaskularisasi kornea, dan
        dermatitis seboroik.
        
        Diagnosis
        
        Uji fungsional status riboflavin dilakukan dengan mengukur aktivitas eritrosit glutathione reduktase (EGR).
        
        Treatment
        
        Pemberian riboflavin via oral 3-10 mg/hari.
      - Hipervitaminosis
        
        Tidak ada efek samping yang terkait dengan asupan riboflavin dari makanan atau suplemen yang telah dilaporkan.
    - - Defisiensi
        
        Manifestasi Klinis
        
        Gejala awal pellagra tidak jelas seperti anoreksia, kelelahan, kelemahan, sensasi terbakar, mati rasa, dan pusing. Setelah periode defisiensi yang lama, dermatitis, diare, dan demensia akan muncul.
        
        Diagnosis
        
        Dilihat dari tanda-tanda fisik glositis, gejala GI, dan dermatitis simetris. Respon klinis yang cepat terhadap niasin merupakan tes konfirmasi yang penting.
        
        Treatment
        
        Diet yang mengandung niacin 50-300 mg/hari.. Dalam beberapa kasus pada pasien dengan absorbsi intestinal yang buruk, 100 mg niacin dapat diberikan melalui rute IV.
      - Hipervitaminosis
        
        Dosis besar niasin dapat memiliki efek GI nonspesifik dan dapat menyebabkan ikterus kolestatik atau hepatotoksisitas.
    - - Defisiensi
        
        Manifestasi Klinis
        
        Kelesuan, mudah marah, kejang, muntah, dan gagal tumbuh.
        
        Diagnosis
        
        Tes mengukur aktivitas enzim aspartat transaminase (AST) dan alanin transaminase (ALT).
        
        Treatment
        
        Pemberian 100 mg piridoksin IM atau IV digunakan untuk mengobati kejang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B6. Pemberian satu dosis sudah cukup jika dibarengi dengan asupan makanan yang memadai.
      - Hipervitaminosis
        
        Belum ada efek samping yang ditemukan akibat asupan vitamin B6 yang tinggi dari sumber makanan.
    - - Defisiensi
        
        Manifestasi Klinis
        
        Iritabilitas, hipotonia, keterlambatan perkembangan, regresi perkembangan, dan gerakan involunter (terutama tremor kasar) adalah gejala neurologis yang umum pada bayi.
        
        Treatment
        
        Gejala hematologi segera berespon terhadap pemberian parenteral 250 - 1.000 g vitamin B12.
  - - - Manifestasi Klinis
        
        Lekas marah, kehilangan nafsu makan, demam ringan, nyeri muskuloskeletal, nyeri tekan di kaki, penyembuhan luka dan fraktur yang buruk, hiperkeratosis folikel rambut, artralgia, dan kelemahan otot. Diikuti oleh pembengkakan kaki—paling menonjol di lutut dan pergelangan kaki—dan pseudoparalisis.
      - Diagnosis
        
        Diagnosis defisiensi vitamin C biasanya didasarkan pada gambaran klinis, gambaran radiografi tulang panjang, dan riwayat asupan vitamin C yang buruk.
      - Treatment
        
        Suplemen vitamin C 100-200 mg / hari secara oral atau parenteral.
    - - Dosis yang lebih besar dari 2 g dapat menyebabkan masalah gastrointestinal, seperti sakit perut dan diare osmotik. Jarang ada data tentang vitamin C toksisitas pada anak.
  - - - Gagal tumbuh (malnutrisi), kelesuan, perut menonjol, kelemahan otot (terutama proksimal), kardiomiopati dilatasi hipokalsemia, fraktur (patologis, trauma minimal), dan peningkatan tekanan intrakranial.
    - - Diagnosis rakhitis didasarkan pada adanya kelainan radiografi klasik. Hal ini didukung oleh temuan pemeriksaan fisik, riwayat, dan hasil laboratorium yang konsisten dengan etiologi tertentu.
    - - Karena sebagian besar anak dengan rakhitis mengalami kekurangan gizi, maka evaluasi awal harus fokus pada riwayat diet, menekankan asupan vitamin D dan kalsium. Sintesis kulit yang dimediasi oleh paparan sinar matahari merupakan sumber penting dari vitamin D.
  - - - Gangguan neurologis progresif yang parah terjadi pada pasien dengan kekurangan vitamin E. Pasien mungkin memiliki penyakit serebelar, disfungsi kolom posterior, dan penyakit retina. Hilangnya refleks tendon dalam biasanya merupakan temuan awal.
    - - Kadar vitamin E serum meningkat dengan adanya kadar lipid serum yang tinggi.
    - - Untuk koreksi defisiensi pada neonatus, dosis vitamin E adalah 25-50 unit/hari selama 1 minggu, diikuti dengan asupan makanan yang cukup.
  - - - Pada VKDB awal, tempat perdarahan yang paling umum adalah saluran gastrointestinal (GI), jaringan mukosa dan kulit, tali pusat, dan tempat pasca sunat; perdarahan intrakranial lebih jarang terjadi. Sebaliknya, tempat perdarahan yang paling umum di akhir VKDB adalah intrakranial, meskipun perdarahan kulit dan GI mungkin merupakan manifestasi awal.
    - - Bayi dengan VKDB harus menerima 1 mg vitamin K parenteral. PT harus berkurang dalam 6 jam dan menjadi normal dalam 24 jam.
    - - Diagnosis ditegakkan dengan adanya prothrombin time (PT) berkepanjangan yang terkoreksi dengan cepat setelah pemberian vitamin K, yang menghentikan perdarahan aktif.
- - - - Gangguan toleransi glukosa, neuropati perifer, dan ensefalopati
    - - Belum diketahui.
  - - - Anemia mikrositik, osteoporosis, neutropenia, gejala neurologis, depigmentasi rambut dan kulit.
    - - Mual, muntah, perut sakit, koma, dan nekrosis hati.
  - - - Karies gigi.
    - - Fluorosis gigi.
  - - - Hipotiroidisme
    - - Hipotiroidisme dan gondok
  - - - Anemia, penurunan kewaspadaan, dan gangguan belajar.
    - - Mual, muntah, diare, sakit perut, dan hipotensi.
  - - - Hiperkolesterolemia, penurunan berat badan, penurunan protein pembekuan.
    - - Manifestasi neurologis dan penyakit kuning kolestatik.
  - - - Takikardia, takipnea, rabun senja, lekas marah, dan koma.
    - - Hiperurisemia dan peningkatan risiko asam urat.
  - - - Kardiomiopati
    - - Mual, diare, manifestasi neurologis, perubahan kuku dan rambut, bau bawang putih.
  - - - Pertumbuhan menurun, dermatitis ekstremitas dan sekitar lubang, gangguan kekebalan, penyembuhan luka yang buruk, hipogonadisme, dan diare.
    - - Sakit perut, diare, dan muntah.
- - - - Durasi waktu menangis lebih dari tiga jam
      - Nyeri abdomen yang ditandai muntah, diare, dan demam
      - Bayi menarik lutut kearah dada
    - - Makanan bayi
      - Pola makan ibu menyusui
      - Waktu terjadinya tangisan
      - Apakah tangisan berhubungan dengan waktu makan
      - Kehadiran anggota keluarga tertentu saat menangis dan kebiasaan anggota keluarga seperti merokok
      - Aktivitas ibu atau pengasuh yang biasa dilakukan sebelum, selama, dan setelah menangis
      - Karakteristik durasi dan intensitas tangisan
      - Tindakan yang digunakan untuk meredakan tangisan dan keefektifannya
      - Pola buang air besar, berkemih, dan tidur bayi
  - - - Berat badan lahir prematur atau rendah
      - Bayi ras asli Amerika dan Afrika-Amerika berisiko lebih tinggi mengalami SIDS
      - Bayi laki-laki berisiko lebih tinggi dibandingkan perempuan
      - Ibu merokok atau gangguan akibat penggunaan alkohol
      - Posisi tidur tengkurap atau berbaring miring
      - Berbagi tempat tidur bersama orang tua
      - Selimut yang mengisolasi panas
      - Tempat tidur dan bantal terlalu empuk
    - - Meletakan bayi dalam posisi terlentang saat tidur
      - Pastikan permukaan tempat tidur kokoh dan tidak empuk
      - Hindari penggunaan selimut yang berlebihan, bantal, dan boneka di sekelilingnya
      - Hindari merokok sebelum dan setelah melahirkan
      - Bayi dianjurkan tidur terpisah dari orang tuanya
      - Hindari pakaian yang terlalu tebal atau berlebihan pada bayi
  - - - Jika bayi apnea, perlu diberikan rangsangan yang lembut pada batang tubuh dengan menepuk atau menggosoknya.
        
        Memanggil dengan keras untuk meminta bantuan, bahkan saat sedang sendiri.
        
        Jika bayi dalam keadaan yang tengkurap, maka perlu di putar kembali, dan jentikkan tumit kaki.
        
        Jika belum ada respon, lakukan resusitasi jantung Paru (RJP), segera dimulai dengan kompresi dada.
        
        aktifkan layanan medis darurat —Panggil 911
        
        Jangan mengguncang anak dengan kuat.
  - - - memposisikan bayi tidur terlentang tak lama setelah lahir
      - mengganti-ganti posisi kepala bayi setiap malam,
      - menghindari penempatan bayi yang lama di kursi ataupun ayunan,
      - menggunakan posisi tengkurap (waktu perut) atau “tummy time” ketika bayi sudah bangun sekitar 30 sampai 60 menit per hari.
- - - - masalah kesehatan kulit yang umum terjadi
        karena reaksi inflamasi kronis di daerah yang kaya akan kelenjar sebasea
    - - masalah ini sering terjadi pada awal masa bayi yaitu ketika produksi sebum meningkat.
      - adanya nteraksi flora kulit mikroskopis normal (terutama Malassezia spp.) dengan komposisi lipid pada permukaan kulit dan dipengaruhi oleh kerentanan individu
    - - Cradle cap dapat dicegah dengan kebersihan kulit kepala yang memadai.
      - erawat perlu mendiskusikan cara keramas rambut bayi, produk shampo yang tepat serta mengedukasikan bahwa ubun-ubun mirip dengan kulit di bagian tubuh lainnya.
      - penggunaan petrolium gel atau pelembab lainnya dengan cara dioleskan ke kulit kepala untuk membantu menghilangkan bercak bersisik
  - - - dapat dilihat pada permukaan ekstensor ekstremitas, wajah (dahi, pipi, dagu), leher, dan atau kulit kepala.
      - Manifestasi dermatologis muncul setelah garukan dari pruritus yang intens
    - - Tujuan
        
        Menghidrasi Kulit
        
        Meredakan pruritus
        
        mencegah dan meminimalkan terjadinya
        flare-up atau peradangan
        
        mencegah/mengendalikan infeksi sekunder
      - Strategi
        
        Menghindari paparan iritasi
        
        Hindari panas berlebih
        
        Pemberian obat-obatan
        
        antihistamin
        
        imunomodulator topikal
        
        Steroid topikal
        
        obat penenang sesuai indikasi
  - - - Diaper dermatitis atau disebut juga ruam popok menjadi salah satu dari beberapa gangguan kulit inflamasi akut yang disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pemakaian popok
      - lebih banyak dilaporkan terjadi pada bayi yang diberi susu botol/formula daripada bayi yang disusui ASI
    - - Diaper dermatitis iritan
        
        dermatitis eritematosa terbatas pada permukaan yang tertutup popok; bentuk diaper dermatitis paling umum, dan mengenai berbagai usia
        
        gambaran klinis
        
        patch eritematosa, lembap, dan terkadang skuama di area yang cembung di genitalia dan bokong, dimulai dari area paling dekat popok
      - Diaper dermatitis kandida
        
        dermatitis area popok yang disebabkan oleh jamur Kandida
        
        gambaran klinis
        
        tampak papul, patch, dan plak merah cerah pada lipatan tubuh dan pada permukaan cembung. Lesi tersebut awalnya muncul perianal kemudian menyebar ke perineum dan terkadang sampai bagian paha atas
    - - sangat ringan
        
        lesi merah muda terang (<2% area popok), da[at disertai satu papul dan/atau sedikt skuama
      - ringan
        
        lesi merah muda (2-10%) atau kemerahan (<2%), papul yang tersebar dan/atau sedikit skuama (kulit kering)
      - sedang
        
        lesi kemerahan (10-50%), papul tunggal atau beberapa dengan lima pustul atau lebih, disertau sedikit deskuamasi (bengkak)
      - sedang-berat
        
        lesi kemerahan (>50%) atau kemerahan (2-10%), beberapa papula dan pustul, disertai deskuamasi (bengkak) sedang
      - berat
        
        kemerahan sangat nyata (>10%), deskuamasi parah, ulserasi dan erosi, papul menyatu, banyak pustul
    - - Menjaga kulit area popok agar tidak lembab atau basah karena pipis dan feses
      - Penggunaan salep atau pembalut oklusif (penghalang) untuk mencegah cedera kulit
      - kulit perianal dengan tidak menggunakan sabun wangi atau tisu komersial, yang dapat menyebabkan iritasi
      - Ubah posisi tidur secara berkala, untuk mengurangi tekanan pada area yang terdapat dermatitis popok
- - - - Adanya peningkatan friksi kulit menyebabkan terjadi dermatitis akibat abrasi kulit.
        
        Jika dibiarkan jumlah mikroba bertambah, area yang terjadi dermatitis popok dapat ditumbuhi candida albicans yang akan memperparah kondisi kulit bayi.