Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Peningkatan Sampah Akibat Kebiasaan Konsumerisme Saat Pandemi - Coggle…
Peningkatan Sampah Akibat Kebiasaan Konsumerisme Saat Pandemi
Permasalahan
Kebiasaan berbelanja online secara berlebihan.
Kurangnya pemilahan sampah organik dan anorganik.
Masyarakat cenderung membeli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.
Membeli secara berlebihan sehingga adanya sisa yang terbuang (cth; makanan)
Tujuan
Menyadarkan masyarakat betapa pentingnya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Mengurangi sampah plastik dalam perbelanjaan online.
Mendorong penjual online untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
Pihak
Pelaku
Masyarakat dengan budaya yang konsumtif
Korban
Makhluk hidup dan lingkungan (manusia, flora, dan fauna)
Dampak
Peningkatan sampah sehingga dunia semakin rusak dan tidak layak untuk ditinggali dan menimbulkan berbagai bencana atau sakit penyakit.
Solusi dalam DKV
Kampanye 'Pack It Green'
Utama
Membuka booth jasa pengemasan ramah lingkungan di ekspedisi
Menjual kemasan paket yang ramah lingkungan dengan visual yang menarik.
Pendukung
Event pengumpulan poin stempel untuk mendapatkan merchandise ramah lingkungan.
Merchandise ramah lingkungan (sedotan besi, reusable bag, tumblr, dll)
Feeds media sosial Instagram
Poster atau banner yang disebarkan kepada publik.
Pencarian Data
Website
Faktor masyarakat yang lebih sering menghabiskan waktu di rumah saat pandemi COVID-19.
Peningkatan kebiasaan masyarakat yang gemar berbelanja secara online saat pandemi COVID-19.
Sampah plastik, styrofoam, dll meningkat hingga 27 sampai 36 persen.
Limbah medis juga meningkat hingga 30%
Budaya konsumtif biasanya terjadi dengan remaja karena yang paling mudah terpengaruh dengan pola yang berlebihan
Banyaknya produk di pasaran yang menggunakan kemasan yang tidak ramah lingkungan, minimal ada 1 bungkus plastik.
96% paket belanja online ini menggunakan sampah plastik.
Peningkatan transaksi belanja online berbentuk paket meningkat 62%. Sedangkan belanja online berbentuk layanan antar makanan siap saji naik 47%.
Belanja online selama masa pandemi naik menjadi 1-10 kali dalam sebulan,
Rata-rata sebelum pandemi produksi sampah kemasan sebanyak 160 gram per orang per hari, tetapi setelah pandemi menjadi 240 gram per orang per hari. Sampah kemasan plastik juga meningkat sebelum dan sesudah pandemi dari 43 gram menjadi 55 gram per orang per hari setelah pandemi.
Data Interview
Interview
Narasumber
Kelly
Pemilik bisnis online Elyscharm
Kesimpulan
Konsumerisme berasal dari sifat manusia yang memerlukan berbagai kebutuhan dan tidak merasa puas memang tidak bisa dihindari.
Pada awal mulanya bisnis Elyscharm, Kelly menggunakan bahan-bahan kemasan paket berbahan dasar plastik.
Sudah beralih menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan
Penggunaan kemasan ramah lingkungan cenderung memerlukan biaya yang lebih banyak. Namun dengan adanya peralihan dalam kardus, kemasan menjadi lebih rapi dan cantik.
Pemilik bisnis online dapat mulai mempertimbangkan penggunaan packaging yang dapat didaur ulang. dan beralih secara perlahan.
Sebagai pembeli, dapat mulai memilah barang-barang yang perlu dibeli dan digunakan agar tidak ada barang yang terbuang.
Kampanye ‘Pack It Green’ akan membantu dan sangat menarik para pemilik bisnis online untuk mendapatkan kemasan paket ramah lingkungan tanpa perlu bersusah payah mencari atau mengemasnya dengan visual yang menarik.
Group Interview
Narasumber
Brenda
Mahasiswa dan pemilik bisnis online reseller barang dari Korea
James
investor dan pemiliki bisnis online yang menjual sepatu
Charlotte
Pemilik small business online minuman sehat Chrysan Diary
Kesimpulan
Senang berbelanja online dan memilih Shopee & Tokopedia sebagai E-commerce yang sering digunakan
Budaya konsumtif meningkat akibat orang-orang tidak bisa pergi keluar, shopping offline, dan uang untuk hiburan lari ke belanja online saja.
Sadar akan bahayanya sampah plastik akibat pengiriman, terutama bubble wrap
Ada yang terpengaruh oleh packaging ramah lingkungan dan ada yang tidak begitu mementingkannya (relatif).
Sampah plastik tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, namun dapat dikurangi dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
Kemasan ramah lingkungan harus ekonomis dengan visual yang menarik dan bagus.
Perlunya penyebaran pengetahuan tentang bahayanya sampah plastik kepada masyarakat lebih lagi
Expert Interview
Narasumber
Mbak Yanti
Pemilik besi tua
Kesimpulan
Peningkatan sampah plastik yang ebelumnya jumlah plastik yang masuk hanya 10-15 kali dalam satu bulan, namun menjadi 25-40 kali selama pandemi.
Masyarakat lebih memilih bahan plastik karena plastik simpel, mudah digunakan, dan harga nya sangat terjangkau.
Sebenarnya sampah plastik sendiri itu tidak begitu bahaya. Karena plastik walaupun terlihat banyak dan menumpuk, setelah diproses akan terlihat rapi. Namun memang memerlukan waktu dan menimbulkan beberapa dampak negatif
Budaya konsumtif secara positif memberikan dampak dalam menggerakkan aktivitas ekonomi dan bisnis terutama bagi yang sektor terdampak langsung dengan adanya pandemi. Secara negatif, perilaku konsumtif dapat menimbulkan ancaman bagi masyarakat itu sendiri karena menumpuknya sampah
Masyarakat harus bisa mengembalikan pola perilaku sesuai kebutuhan dan mulai terbiasa membuat perencanaan keuangan.
Bahan-bahan yang ramah lingkungan : kertas, packing peanuts biodegradable, kemasan dari kompos, kemasan penggunaan kain yang dapat digunakan berulang-ulang kembali, seperti : tas belanja.
Penerapan CAP, yang merupakan pengurangan sampah plastik dalam konsep ekonomi sirkular yang didukung oleh JRC dengan adanya pengolahan sampah untuk kebutuhan lainnya.
Survey
Google Forms
Senang berbelanja online karena harganya yang lebih menarik, untuk menghemat waktu, dan banyak penawaran promo / voucher / cashback yang bisa didapatkan.
Terbukti sering berbelanja online selama pandemi
Shopee dan Tokopedia sebagai platform E-commerce yang biasanya digunakan untuk berbelanja online.
Lebih dari setengah responden memiliki kebiasaan konsumerisme
Adanya kepedulian penggunaan kemasan paket yang ramah lingkungan dari penjual online saat berbelanja.
Mayoritas responden sangat mementingkan bungkus paket yang diterima saat berbelanja online, baik itu dari segi kerapian, keamanan, atau visual.
Mayoritas menerima kemasan paket dari plastik.
Responden tertarik dengan kampanye 'Pack It Green'
Sangat penting untuk memiliki harga yang murah / ekonomis saat menyediakan kemasan paket yang ramah lingkungan.