Limfogranuloma primer
Lesi primer LGV muncul dalam bentuk papul yang tidak nyeri, pustul, nodul, erosi yang dangkal, atau ulkus herpetiform. Lesi muncul setelah masa inkubasi selama 3-30 hari. Lokasi lesi primer LGV pada laki-laki paling sering di sulkus koronarius, frenulum, preputium, penis, glans penis, skrotum sedangkan pada wanita di dinding vagina posterior, fourchette, serviks posterior dan vulva.
Limfogranuloma sekunder
Dua sampai enam minggu setelah muncul lesi primer, terjadi diseminasi melalui kelenjar getah bening dan hematogen. Limfogranuloma sekunder dapat menyebabkan sindrom inguinal dan sindrom anorektal bergantung pada lokasi inokulasi. Sindrom inguinal muncul setelah lesi primer pada vulva anterior, penis atau uretra. Sindrom ini ditandai dengan keterlibatan kelenjar limfe inguinal dan atau femoral yang sering ditemukan pada laki-laki.
Limfogranuloma Tersier
Gambaran khasnya berupa proktitis atau proktokolitis kronis diikuti pembentukan abses perirektal, striktur anorektal, stenosis rektal, sinus perineal, fistula rektovaginal/rektovesika, fistula anal, limfedema genital (elefantiasis genital), esthiomene dan lymphorrhoids (hiperplasia jaringan limfatik perirektal).