Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Benjolan & Nyeri di selangkangan - Coggle Diagram
Benjolan & Nyeri di selangkangan
Anatomi Regio Inguinal
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4cm dan terletak 2-4cm diatas ligamentum inguinale, Ligamentum Inguinale merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus oblikus eksternua. Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang pubis.
a. Anterior : Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus eksternus dan 1/3 lateralnyamuskulus obliqus internus
b. Posterior: Dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang bersatudengan fasia transversalis dan membentuk dinding posterior dibagian lateral.
c. Superior: Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan muskulustransversus abdominis dan aponeurosis
d. Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare
Tatalaksana LGV
Terapi antibiotik sistemik; Doksisiklin, Eritromisin, Azitromisin, Tetrasiklin
Terapi pembedahan; Operasi dapat dilakukan bila pasien telah mengalami gejala berat, seperti fistula ani dan perubahan bentuk (deformitas) kelamin. Operasi juga bisa menjadi pilihan jika gejala tidak bisa diatasi dengan antibiotik. Pada kondisi berat, operasi pengangkatan kelenjar getah bening juga dapat dilakukan.
Patofisiologi LGV
Lymphogranuloma venereum terutama mempengaruhi sistem limfatik. Serovar Chlamydia trachomatis meluas dari tempat infeksi primer ke kelenjar getah bening regional dan menyebabkan reaksi limfoproliferatif, difasilitasi oleh pengikatan Chlamydia trachomatis ke sel epitel. Pengikatan terjadi melalui reseptor heparin sulfat.
Definisi LGV
Limfogranuloma venereum merupakan suatu infeksi kronis sistem limfatik yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini ditularkan melalui kontak seksual, meliputi hubungan seks vaginal, anal, dan oral.
DB pembengkakan regio inguinalis
Limfoma Hodgkin/Non-Hodgkin
Hidradenitis Suppurativ
Ulkus Genital
Hernia Inguinalis
Limfogranuloma Venerum
6.Granuloma Inguinale
Faktor resiko LGV
pria berusia 15–40 tahun yang aktif secara seksual atau melakukan hubungan seksual sesama jenis.
Sering berganti-ganti pasangan seksual
Berhubungan seksual tanpa alat pengaman, seperti kondom
Stadium LGV
Stadium 2; Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha (buboes) dan pada kelenjar getah bening di leher bila penularan dilakukan secara oral
Stadium 3;Abses atau kumpulan nanah pada area infeksi, Edema atau pembengkakan pada kelenjar getah bening dan area kelamin
Stadium 1;Gejala tahap 1 dapat muncul sekitar 10–14 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala pada tahap satu adalah luka ulkus kecil yang dangkal pada area kelamin atau mulut tempat terjadinya kontak dengan bakteri penyebab infeksi.
Edukasi & Pencegahan LGV
menyarankan pasien agar tidak berganti-ganti pasangan seksual.
menyarankan pasien untuk selalu memakai alat pengaman, seperti kondom, saat berhubungan seksual.
Pasangan seksual pasien juga perlu melakukan skrining infeksi menular seksual dan mengonsumsi antibiotik.
Membersihkan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seksual
Tidak berbagi penggunaan barang pribadi, seperti handuk atau pakaian
Diagnosa LGV
Penunjang; Darah tepi, tes frei, mikroskopik, kultur jaringan, serologi, tes mikroimunifluoresen, NAAT
krining menyeluruh terhadap beberapa jenis penyakit infeksi menular lain, seperti sifilis, HIV, dan hepatitis C, juga memastikan diagnosis.
menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien, terutama tentang riwayat berhubungan seksual. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan di area dubur dan kelamin.
Prognosis LGV
Prognosisnya baik jika dikenali dan diobati sejak dini
Komplikasi LGV
Rupur bubo
Striktur anorektal dan fistula
Hepatitis dan meningitis
Radang panggul pada wanita
Diagnosis banding LGV
penyakit ulserogenital, sindroma genital akut, hernia inguianlis inkarserata, limfoma, keganasan, trauma, hidradenitis supuratif