Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Radiologi Dasar Kedokteran Gigi, Assya Aurellia Grimonia 2016722221 IKGD…
Radiologi Dasar Kedokteran Gigi
Radiografi
Gambaran Umum
Manfaat
Membantu pengobatan suatu kondisi medis
Mengidentifikasi penyakit
memberi informasi mengenai awal dan perluasan penyakit
Definisi
pemeriksaan dengan menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit dengan cara melihat kondisi bagian dalam tubuh
Tujuan
CT-scan
MRI,
Fluoroskopi dan angiografi
Pemeriksaan
Interpretasi
proses mengungkap semua informasi yang dalam gambar radiografi.
Syarat
Kondisi tampilan optimal
Memahami sifat dan batasan gambar radiografi
Memiliki pengetahuan penggunaan radiografi
Pengetahuan detail mengenai kondisi patologis
Pendekatan sistematis
Jenis
Ekstraoral
Panoramic
gambar tomografi struktur wajah (lengkung rahang, sinus maxilla, nasal fossa, TMJ)
Tomography
menunjukan hanya sebagian atau ‘slice’ dari pasien
indikasi
evaluasi implan pasca operasi
penilaian tumor antral
Cephalometric
radiograf dari tengkorak
indikasi
orthodontic
orthognatic surgery
Mandibular
memperlihatkan posterior mandibula
indikasi
mandibula hiper/hipoplasia
fraktur mandibula
Submentovertex
Memperlihatkan base tengkorak, spenoidal sinuses, dan kerangka wajah
indikasi
sinus sphenoidal
fraktur lengkung zygomatic
Intraoral
Periapikal
mencakup gigi geligi dan jaringan sekitarnya hingga daerah apeks
indikasi
infeksi pada apeks
pemeriksaan pasca trauma
Occlusal
menunjukkan lengkung rahang (palatum atau dasar mulut)
indikasi
gigi tidak erupsi
fraktur pada rahang
Bitewing
melihat permukaan gigi (mahkota gigi, interproksimal, dan puncak alveolar)
indikasi
karies
kondisi periodontal
Evaluasi Mutu
syarat
Pengetahuan tentang penyakit/ kelainan
Pemahaman anatomi tiga dimensi
Tahapan
Pastikan objek sudah tepat posisinya diatas viewer box
Tentukan elemen gigi yang terlihat
Menyimpulkan apakah radiograf dapat diinterpretasi
Peralatan
mesin X-Ray
X-Ray tube
Katoda
Anoda
Power supply
Tube Voltage
Tube current
Image receptor
Screen film
Non-screen film
Control panel
Radiasi
Efek
Efek tidak langsung
Somatic Stochastic Effect
prinsip all or non
Somatic Deterministic Effect
tingkat keparahan sebanding dosis yang diterima
jenis
long term
short term
Genetic Stochastic Effect
Efek Langsung
kerusakan langsung pada target spesifik dalam sel
Jenis
Berdasarkan massa
Elektromagnetik
gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik
Partikel
partikel beta, alpha, neutron
Berdasarkan muatan listriknya
Pengion/Nuklir/Atom
Sinar gamma, X, Cosmic
Non-pengion
gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
Dosis
Equivalent Dose (H)
untuk membandingkan perbedaan antartipe radiasi
Equivalent Dose (H) = Absorbed Dose (D) x Weight Ratio (WR)
Effective Dose (E)
untuk mengestimasi risiko
Effective Dose (E) = Equivalent Dose (H) x Tissue Weighting Factor (WT)
Radiation-absorbed
jumlah energi total yang terabsorbsi dari pancaran sinar radiasi
Collective Dose
besaran untuk mengukur effective dose
Collective dose = effective dose (E) x population
Dose Rate
mengukur dosis per jam
Peraturan tentang Proteksi Dini
UU No. 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran
PP No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
PERKA BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Konvensional
Sumber
Alami
sinar cosmos, sinar gamma, radiasi dari kerak bumi
Buatan
X-Ray, radiasi pembangkit nuklir
Prinsip proteksi
Justifikasi
manfaat > resiko
Optimalisasi
paparan radiasi serendah mungkin tetapi hasilnya semaksimal mungkin
Limitasi
dosis tidak boleh melebihi batas
Assya Aurellia Grimonia 2016722221
IKGD Kelompok 4