Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistem Respirasi, Nama : DINDA INDRIANI
NPM : 2108260266 - Coggle Diagram
Sistem Respirasi
Definisi & Jenis
Suatu sistem yang mengatur suatu proses mulai dari mengambilan oksigen, pengeluaran karbon dioksida hingga penggunaan energi didalam tubuh.
Jenis Pernapasan Berdasarkan Otot yang Terlibat :
- Pernapasan Dada
- Pernapasan Perut
-
Mekanisme Pernapasan
Saat Ekspirasi :
- Otot diafragma relaksasi
- otot perut kontaksi
- Diafragma melengkung kerongga dada
- volume rongga dada mengecil
- Tekanan Udara membesar
- Udara Keluar tubuh
Saat Inspirasi :
- Otot Diafragma berkontraksi
- Posisi Diafragma mendatar
- Volume rongga dada membesar
- Tekanan udara mengecil
- udara masuk
Saat Inspirasi
Saat Ekspirasi
Saat Ekspirasi :
- Otot antar tulang rususk relaksasi
- Tulang rusuk kembali semula
- Volume rongga dada membesar
- Tekanan dalam rongga dada meningkat
- Udara keluar tubuh
- Otot tulang rusuk berkontraksi
- Tulang rusuk terangkat
- Volume dada membesar
- Tekanan dalam rongga dada mengecil
- Udara masuk kedalam tubuh
Mekanisme Pertukaran Gas
-
Transport O2 dalam darah
- O2 mengikat hemoglobin dalam darah ( Oyhemoglobin )
- Hemoglobin mengikat 4 O2
- Penghapusan O2 dalam plasma darah oleh hemoglobin
- Darah membawa O2 70 > hemoglobin yang membawa O2 dalam plasma darah
- Saat hemoglobin terikat O2, terjadi perubahan warna
-
Anatomi
Secara Struktur
Respirsi Atas
-
Plica Vocalis
cartilago laringea :
- Cartilago thyroidea
- Cartilago cricoidea
- Cartilago aritenoid
- Cartilago corniculata
- Cart.cuneform
- Epiglotis
Nasus Externus ( Hidung luar ):
- Radix nasi
- Dorsum nasi
- Alae nasi
- Nares ( Lubang hidung )
Cavum Nasi ( Rongga Hidung ) :
- Vestibulum nasi
- septum nasi
- concha nasi
- Meatus nasi
- Choana
Respirasi Bawah (
- Cartilago tracealis
- Musculus tracealis
- Bifurcatio trachealis
Dextra & Sinistra
- Bronchus primer /bronchus principalis
- Bronchus sekunder/ broncus lobaris
- Broncus tersier/ bronchus segmentalis
-
Struktur Bronchiolus
- Ductus alvolaris
- Saccus alveolaris
- Alveolus
Pulmo Dextra:
- Lobus : Medial, Inferior, & Superior
- Fisura : Diagonalis & Harizontalis
Pulmo Sinistra :
- Lobus : Superior & Inferior
- Fisura : Diagonalis
- 1 more item...
Lobus Superior
- 1 more item...
Lobus Medial
- 1 more item...
Lobus Inferior
- 1 more item...
-
Secara Fungsional
Sistem Konduksi
- Cavum Nasi
- Faring
- Laring
- Trakea
- Broncus
- Bronciolus
- Bronchiolus Terminalis
Sistem Respirasi
- Bronchiolus Respiratori
- Ductus Alveolaris
- saccus alveolaris
- Alveoli
Keseimbangan Asam Basa
keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel.
Diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam
Faktor yang mempengaruhi
Baffer Kimia
- buffer asam karbonat-bikarbonat
CO2 + H2O ↔H2CO3 ↔ H+ + HCO-3 di Paru-paru dan ginjal
- Buffer Phosphat HPO4 dan H2PO4 di intrasel dan tubulus ginjal
- Buffer Protein: Protein Intrasel, Hb dan Protein Plasma, 2 asam amino ( Histidine dan Cystein )
-
Histologi
Pars Respirasi
Bronchiolus Respiratorius
- Tunica mucosa respiratoria
- Epithelium simplex cuboid ciliatum, sel clara
- Fibra elastica longitudinalis
- Rete spirale myocytorum levium
- Ductus Alveolare
Ductus Alveolaris
- Alveolus
- Epitel selapis gepeng
- Lamina propia : otot polos
-
Pars Konduksi
Cavum Nasi
Tunika Mukosa
- Epitel kolumnar Psodostarified bersilia
- Lamina Propia ( glandula nasalis & Stratum cavernosum )
- Sel glia, sel goblet, sel brush, sel granula smal, basal bodies, cel columnar cillid
Tunika Mukosa
- Epithelium olfactoria
- Lamina Propia ( Glandula Bowmen & Venous sinusoid )
- Epitel Kolumnar Psodostratified bersilia
- Lamina Propia ( Glandula nasalis & Stratum cavernosum )
Pharing
- Nasofaring : mukos, epithalium respiratory, serat elastin, epitel skuamus berlapis, lamina propia, dan kelenjar mukosa
Laring
- Tunica mucosa respiratoria :
Epithelium columnare pseudostrarificatum ciliatum,Glandula laryngea.
- Tunica mucosa cutanea : Epithelium stratificatum squamosum (non)
cornificatum,Myofibra striata
- Epiglotis : epitel nonkeratid skuamus berlapis, tulang rawan hialin, dan epitel columnar psoudostratified
Trakea
- Tunica mucosa respiratoria:
- Epithelium columnare pseudostrarificatum
ciliatum,
- Lamina propria : Lamina fibrarum elasticarum, Glandula trachealis
- Nodulus lymphaticus trachealis
- Tunica fibromusculocartilaginea trachealis:
- Ligamentum tracheale,
- Musculus trachealis,
- Paries membranaceus
- Paries cartilagineus
- Tunica adventitia
Broncus
- Tunica mucosa respiratoria:
- Epithelium columnare pseudostrarificatum
ciliatum
- Lamina propria :Lamina fibrarum elasticarum, Glandula bronchalis
- Nodulus lymphaticus bronchalis (BALT)
- Tunica fibromusculocartilaginea bronchalis:
- Musculus spiralis bronchalis
- Paries cartilagineus
- Paries cartilagineus
Bronchiolus
- Tunica mucosa respiratoria:
- Epithelium simplex columnare ciliatum,
Exocrinocytus caliciformis (Sel Goblet)
- Epithelium simplex cuboid ciliatum,
Exocrinocytus Bronchularis (Cellula Clara)
- Lamina propria : Lamina fibrarum elasticarum
- Textus myocytorum levium : Myocytus levis
- Tunika Adventina
Bronchiolus Terminalis
- Tunica mucosa respiratoria:
- Epithelium simplex cuboid ciliatum, sel clara
- Lamina propria : Lamina fibrarum elasticarum
- Textus myocytorum levium : Myocytus levis
- Tunica Adventiba
Regulasi Pernapasan
-
Pengendali Respirasi
Pengandali Oleh Saraf
- Corteks Cerebri : Pengendali volentary
- Medula Oblongata
- repiratorik dorsal : neuron inspiratorik
- repiratorik ventra: neuron ekspiratori dan neuron inspiratorik
- Pons
- Pneumotaksi ; kontrol durasi inspirasi
- Apnustik : mencetuskan impuls ekspirasi
-
-
Faktor Yang Mempengaruhi
Fekuensi Pernafasan
Usia
Bertambahnya Usia maka semakin rendah frekuensi pernapasan, berhubungan dengan energi yang dibutuhkan
Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan laki-laki > Frekuensi pernapasan perempuan, karena kebutuhan oksigen & produksi CO2 pada laki-laki lebih tinggi
Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat frekuensi pernapsan, karena peningkatan proses metabolisme pada tubuh
Posisi Tubuh
Frekuensi saat berdiri lebih cepat dibandingkan dengan posisi duduk, sebab energi yang dibutuhkan oleh organ tubuh untuk tumpuan berat badan
Berat Aktivitas
Saat beraktivitas frekuensi lebih tinggi saat melakukan aktivitas berat, karena lebih banyak menggunakan energi
Kadar Oksigen
Dilingkungan minim oksigen akan mempercepat frekuensi pernapasan, untuk mengimbangi kebutuhan oksigen tubuh
-